"Haydar, gue mau daftar dulu ya." ucap Jovian setelah berhasil memarkirkan motornya. Haydar yang baru sadar akan lamunannya, langsung mengejar Jovian yang mulai menjauh mendekati sekumpulan orang dimana menjadi tempat Jovian mendaftar.
"Masih ada tempat buat gue ikut daftar?" tanya Jovian ketika sampai. Salah satu cewek yang duduk di sana langsung memeriksa lembaran buku daftar peserta balapan. Setelah selesai memeriksa, ia mendongak menatap Jovian.
"Masih. Sisa dua. Mau daftar berapa orang?" tanyanya siap mencatat nama Jovian.
Haydar yang baru saja sampai langsung bingung dengan tatapan Jovian yang menatapnya dengan salah satu alisnya yang terangkat.
"Apa?" tanya Haydar bingung. Dia masih belum bisa menangkap apa yang sebenar Jovian maksud.
"Mau ikut?" Jovian melirik lembaran kertas formulir yang tertera di atas meja pendaftaran dengan matanya. Membuat Haydar membulatkan mulutnya mengerti. Namun, sedetik kemudian dia langsung menggeleng.
Jovian yang langsung mengerti akan maksud Haydar langsung berkata kepada cewek tadi bahwa yang ikut hanya dirinya. Setelah mengkonfirmasi hal tersebut, cewek tadi langsung menyuruh Jovian untuk mengisi formulir pendaftaran dan menandatangani perjanjian bahwa ia tidak boleh melapor kepada polisi atau meminta ganti rugi atas kerusakan motor atau jika dirinya terluka di dalam pertandingan. Lecet, kecelakaan, dan luka ditanggung oleh diri sendiri. Itu sebenarnya alasan mengapa Jazziel bersikeras melarang Jovian untuk ikut balapan liar.
"Jovian Marcello dengar nomor peserta P23 nanti tanding lawannya Tivadar Agra Pradivtha. Nomor pesertanya G10 biar lo gak bingung." ucap cewek tadi setelah Jovian menyetujui semua persyaratan itu dan juga setelah kapten alias yang membuat pertandingan ini memberi stempel tanda setuju.
"Tivadar? Wah, bahaya tuh. Hati-hati, bro, sama dia." ucap seorang cowok yang entah berasal dari mana tiba-tiba saja menghampirinya lalu merangkul layaknya sudah kenal lama.
Jovian segera menepis tangganya, lalu menjauhkan diri dari cowok aneh itu.
"Kenapa emang?" pertanyaan itu bukan berasal dari mulut Jovian, melainkan berasal dari mulut Haydar yang sangat penasaran dengan perkataan cowok tadi. Dia juga sedikit sebal karena membuat Jovian menunduk dan nampak tak percaya diri. Walau sikap Jovian tidak disadari oleh orang lain, tapi Haechan paham dengan apa yang Jovian rasakan.
"Dia itu jagoannya Eagel Gang. Grup pembalap yang terkenal dengan pembalapnya yang udah terlatih. Bahkan pernah, Tivadar ngeluarin duit yang wah banget di balapan bulan lalu." jelasnya panjang lebar yang sama sekali tak Haydar pahami. Namun, ia tetap mengangguk walau biar begitu.
"Lo pasti tau, kan? Gak mungkin deh lo gak tau." ucap cowok tadi kepada Jovian yang sedari tadi hanya diam.
"Iya, tau." ucap Jovian dengan suara yang pelan. Jovian seketika merasa takut ketika mendengar nama itu. Walaupun ia belum pernah bertemu secara langsung, ataupun bertanding melawannya, tapi dari cerita orang-orang yang pernah Jovian temui mengatakan bahwa Tivadar itu ganas. Cara start dia yang dapat mengecoh kan lawan dan cara dia yang dapat membuat down lawan.
Cowok tadi mendekat lalu menepuk punggung Jovian pelan, "Lo pasti bisa. Jangan nyerah dulu." setelah memberikan sebuah senyuman kepada Jovian, cowok tadi langsung pergi meninggalkannya.
"Jov, lo gak papa?" tanya Haydar yang merasa khawatir kepada Jovian karena sejak tadi hanya diam di tempat dengan kepalanya yang tertunduk.
Jovian mendongak, lalu mengganguk dengan lemah. Haydar hanya bisa menghela napas panjang lalu menuntun Jovian untuk duduk di kursi yang telah disediakan oleh panitia balapan.
Sekarang pukul 9 malam, sebentar lagi akan tiba giliran Jovian untuk bermain. Jovian nampak gugup, tak seperti biasanya. Haydar yang menyadari hal itu, langsung menepuk punggung Jovian, mengusapnya pelan, memberikannya sedikit kekuatan agar Jovian dapat lebih tenang. Jovian menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan.
"Lo pasti bisa." ucap Haydar memberikan semangat kepada Jovian. Jeno tersenyum lalu mengangguk yakin.
Dapat dilihat dari kejauhan, ada seorang cewek yang duduk dibangku pendaftaran tak jauh dari arena balap berdiri dengan tangannya yang menggenggam microphone. Menghadap ke seluruh penonton yang nampak antusias karena sebentar lagi salah satu jagoannya akan bermain dengan seseorang yang tak mereka kenal. Ya, seseorang itu adalah Jovian Marcello.
"Peserta selanjutnya yang akan bermain adalah, Tivadar dari Eagle Gang dan penantangnya adalah Jovian!!! Beri tepuk tangan yang meriah!!!!"
Para penonton langsung memberikan standing applause saat motor Tivadar mulai terlihat memasuki arena balap dan Tivadar yang mengenakan jaket bertuliskan "Eagle Gang" dan dibawah tulisan besar itu terdapat kata-kata Pembantai Jalanan itu berjalan mendekati motornya dengan tangannya yang menenteng helm full face hitamnya.
"Jovian, gue yakin lo pasti bisa."
❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌
Halo haloo apa kabar??? Ciee besok udah mulai puasa niiihhh xixi. Jangan lupa vote yaawww
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect
FanfictionDunia membawa mereka bertemu, mempertemukan mereka dalam satu lingkaran. Lingkaran persahabatan yang tidak akan pernah bisa ditembus oleh orang lain. Persahabatan mereka begitu kuat, berjanji tak kan saling meninggalkan sampai pada suatu titik diman...