Halooo balik lagi sm akuu. Tolong ya kalau baca jangan diloncat-loncat, kan nanti gak tau alurnya. Harus urut chapter-nya biar paham alurnya. Ok?
❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌
[23.30 WIB]
Suara detik jam itu mengisi kesunyian malam ini. Jazziel masih enggan tuk beranjak dari kursi belajarnya. Malam ini ia harus begadang demi mendapatkan nilai yang tinggi di ulangan esok hari.
Di temani dengan alunan piano karya Yiruma, membuat dirinya tak merasa begitu kesepian.
Kepulan asap dari lilin aromaterapi, alunan piano, dan detik dari jarum jam itu yang selalu menemani malam sunyi Jazzeil.
Belajar memahami materi, menjawab berbagai macam bentuk soal, mencari referensi soal dan kunci jawaban dari internet, dan sedikit menghapal rumus, sudah menjadi kesehariannya hanya untuk satu tujuan, dipuji.
Jazziel selalu iri ketika melihat adiknya selalu dipuji bahkan hal kecil sekalipun itu. Dipuji hebat lah, pintar lah, keren lah. Yang bahkan Jazziel tak pernah mendapatkan semua kata-kata pujian itu dari mulut kedua orang tuanya.
Usianya dengan adiknya memang tak terlalu jauh, hanya beda satu tahun saja. Jazziel kelas 10 dan adiknya kelas 9.
Suara notifikasi pesan dari handphonenya mengalihkan perhatiannya sejenak. Segera ia lihat notifikasi itu melalui pop-up. Helaan napas berat dan desisan sebal itu terdengar. Jazzeil memilih tuk tak menghiraukan pesan itu, layar handphonenya ia balikkan agar tak terlalu mengganggu konsentrasinya.
Drrtt
Masih berusaha untuk bersabar, Jazziel hanya menarik napas dalam-dalam.
Drrrrt
"Ck, dasar." pada akhirnya Jazziel mengalah, lalu membuka pesan spam itu. Pesan tak penting yang datang dari orang tak penting.
Gak Penting
|Kak? Lampu kamar Kakak adek liat masih nyala. Belum tidur, Kak?
|Udah malam loh. Tidur dulu. Belajarnya lanjut pagi nanti aja.
|Kak? Adek temenin Kakak belajar ya? Kebetulan adek belum ngantuk, hehe.
Jazziel
Gak usah.|
Gak Penting
|Adek bawain coklat panas kesukaan Kakak. Mau?
Jazziel
Diem. Jangan ganggu.|Gak Penting
|Iya, adek cuma diem doang kok temenin Kakak belajar. Gak bakal nanya-nanya atau berisik.
|Jadi mau ya adek temenin :)
Unread Messages
Jazziel
Gak usah sekali lagi gue bilang.|
Sedikit membanting handphonenya, Jazziel lagi-lagi menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. Mencoba untuk mendinginkan hati dan pikiran, ok, harus kembali fokus.
Tapi, perhatiannya lagi-lagi teralihkan ketika mendengar langkah kaki kecil yang mendekat mendekati pintu kamarnya. Bisa ia tebak, kalau itu adalah adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect
FanfictionDunia membawa mereka bertemu, mempertemukan mereka dalam satu lingkaran. Lingkaran persahabatan yang tidak akan pernah bisa ditembus oleh orang lain. Persahabatan mereka begitu kuat, berjanji tak kan saling meninggalkan sampai pada suatu titik diman...