Dunia membawa mereka bertemu, mempertemukan mereka dalam satu lingkaran. Lingkaran persahabatan yang tidak akan pernah bisa ditembus oleh orang lain. Persahabatan mereka begitu kuat, berjanji tak kan saling meninggalkan sampai pada suatu titik diman...
Rhenaldy, lelaki manis yang mempunyai senyuman bak malaikat itu lahir pada tanggal 23 Maret 2006. Mempunyai tanda lahir di tangan kirinya, katanya tanda lahir itu membuatnya merasa lebih percaya diri. Saat dirinya gugup, dia selalu mengepalkan kedua tangannya, berdoa kepada Tuhan, lalu mengelus tanda lahir itu dengan perasaan senang. Dia mengaku kalau dirinya mirip dengan hewan rakun. Tapi teman-temannya selalu mengatakan bahwa Rhenaldy ini mirip dengan gajah. Tentu saja Rhenaldy marah.
Saat dirinya bertanya kenapa ia mirip dengan gajah? Satu jawaban yang dilontarkan oleh teman-temannya adalah,
Melihat foto masa kecil Rhenaldy yang sedang menaiki patung gajah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan foto dimana kami berempat pergi ke pantai dan memilih topi lucu berbentuk hewan. Disitu Rhenaldy sangat imut. Dari situlah julukan "gajah" ia dapatkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
Rhenaldy kecil yang sedang terlelap terkejut karena mendengar suara benda yang jatuh yang sepertinya suara itu berasal dari dapur. Menyingkirkan selimut, Rhenaldy kecil mengucek matanya lalu menguap sebelum pergi beranjak menelusuri sumber suara tersebut. Masih setengah sadar, Rhenaldy kecil menuruni anak tangga dengan langkah kecil. Berpegangan pada tembok, Rhenaldy kecil terus-menerus menguap.
Berjalan seperti zombie, Rhenaldy kecil bergumam sepanjang jalan, "Siapa sih yang pagi-pagi gangguin Rhen bobo?"
Rhenaldy kecil membuka matanya bulat-bulat ketika melihat mamahnya tengah membersihkan pecahan gelas. Dengan langkah terburu-buru, Rhenaldy kecil berlari menghampiri mamahnya.
"Mamah gak papa?" tanyanya dengan nada penuh kekhawatiran.
Tak ada jawaban, Rhenaldy kecil menyentuh pundak mamah. Namun sayang, mamah menangkis tangan kecil itu dengan kasar. Membuat Rhenaldy kecil terperanjat terkejut.
"Jangan ganggu." katanya dengan nada dingin.
"Mㅡ mamah gak papa?" tanyanya ulang.
"Pergi!"
Dengan takut dan perasaan sedih, Rhenaldy kecil berlalu meninggalkan sang Mamah yang tengah bersimpuh menatap pecahan gelas tersebut. Menatap punggung sang Mamah takut, ada rasa khawatir. Tentu saja Rhenaldy ingin tahu bagaimana keadaan Mamahnya sekarang, walau jika dilihat oleng mata sipitnya bahwa sang Mamah sepertinya baik-baik saja, tapi Rhenaldy yakin, hati Mamahnya sekarang terluka.
Rhenaldy hanya ingin Mamah terbuka kepadanya. Bercerita jika dia sedang tidak baik-baik saja, memeluk Rhenaldy di kala dirinya sedih, mengusap kepalanya, hanya itu yang Rhenaldy kecil inginkan.
