"Prolog"

32K 1K 12
                                    

Assalamualaikum semuanya...
Cerita ini lanjutan dari cerita kau datang dengan membawa janjimu alias cerita farhan dan shofia, jadi bagi yg belum baca silahkan baca terlebih dahulu!

°°°°°

Pagi pagi Zayn sudah siap untuk pergi ke sekolah, Zayn bersekolah diluar pondok atas kemauannya sendiri dan sang abuya tidak melarang Zayn dan adik adik nya sekolah diluar pondok.

Zayn bersekolah di SMA Sabilillah bersama Aqila adiknya, Zayn mengendarai sepeda motor dengan Aqila sedangkan Zaki diantar oleh abuya.

Disekolah Zayn tidak hanya diajarkan pelajaran umum tapi juga diajarkan pelajaran tentang agama dan juga masih mengaji kitab setiap hari jumat.

Beberapa menit dijalan akhirnya mereka sampai di sekolah mereka, zayn terkenal sedikit cuek dan irit bicara.

Ketika berjalan di koridor sekolah Zayn tak sengaja menabrak seorang gadis mungil dan cantik yg juga sedang berjalan membawa buku buku.

"afwan ukhti" ucap Zayn mengambilkan buku yg berjatuhan dilantai.

"ga papa kok, maaf juga yah saya permisi" pamit gadis itu langsung pergi dari tempat ia dan Zayn bertabrakan.

Zayn hanya tersenyum tipis jika disapa oleh orang orang disana, karna ia juga tak mau tebar pesona. Sikap Zayn sama seperti sikap Farhan, sedangkan Aqila memiliki sikap yg sama seperti Shofia. Jika Zaki sikapnya perpaduan dari sikap Farhan dan Shofia yg biasanya cuek dan kadang juga biasanya sangat ceria.

Zayn dan Aqila memang lahir di mesir sedangkan Zaki lahir di Indonesia. Zayn n dan Aqila juga masih sempat sekolah disana.

Ketika Zayn masuk ke kelasnya, banyak yg menyapa dirinya dan Zayn hanya tersenyum tipis. Zayn duduk di kursi nya yg berada dipojok kelas bersama teman nya, tapi temannya itu belum datang. Zayn hanya diam bermain ponsel ditengah ramai nya kelas yg berasa menjadi pasar ketika dipagi hari.

°°°°°

Ehek segitu dulu okeyy
Jangan lupa vote dan follow, maaf bila ada typo dan ceritanya pendek karna masih prolog")

Zayn Abdurrahman Al Hasan [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang