Follow instagram
@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@shofia_alhasan
@farhan.abdullah22🍭🍭🍭🍭
Pukul empat lewat sebelas menit, Zayn pergi untuk mengaji kitab. Aliza juga ikut bersama Zayn, tapi tidak mengaji kitab melainkan ikut dengan ummah Shofia mengajar. Saat keluar ndalem ternyata Farhan dan Shofia juga ikut keluar, Farhan dan Shofia berjalan didepan Zayn dan Aliza.
Zayn memakai sarung merah dan baju koko hitam tak lupa peci dan kitab yg akan ia pelajari hari ini. Aliza sendiri memakai gamis berwarna maroon dan membawa mukena untuk sholat magrib berjamaah di masjid pesantren.
Aliza menggandeng tangan Zayn yg tidak memegang apa apa, Zayn sendiri sedikit risih karna para santri memperhatikan dirinya dan Aliza.
Beberapa menit berjalan Farhan berhenti dan menghadap Zayn dan Aliza, "Zayn ayo sama buya, Aliza sama ummah yah" Aliza mengangguk dan langsung berpindah tempat ke sebelah ummah Shofia.
"sungkem dulu sayangg" peringat Shofia mencubit pelan pipi Aliza.
Aliza menyengir dan langsung menyungkem tangan dan telapak tangan Zayn dan juga Farhan. Ummah Shofia juga melakukan hal yg sama dengan Farhan dan juga Jejen (Zayn).
Kedua nya berpisah karna tempat yg mereka datangi berbeda, Zayn dan Farhan berjalan beriringan, begitu juga dengan Aliza dan Shofia.
"bagaimana nikmat menjalani hubungan yg halal??" tanya buya Farhan tersenyum pada anaknya.
"nggeh buya, nikmat banget apalagi sama orang yg Jen cintai" jawab Zayn membalas senyuman Farhan.
"nanti setelah kamu lulus SMA, kamu sama Aliza mau lanjut kemana? " tanya buya Farhan mulai serius.
"in sya allah kuliah buya, Jen pengen nya sih Di Bangkalan " jawab Zayn.
"mau sekalian ngurus butik gitu? " Zayn mengangguk yg membuat Farhan tersenyum.
"ya sudah kalau begitu abuya mengizinkan kalian tinggal Di Bangkalan" ujar buya Farhan yg membuat Zayn tersenyum senang.
Zayn memang sangat suka tinggal diBangkalan, Farhan dan Shofia pernah mengajak Zayn dan Aqila ke bangkalan waktu mereka masih kecil. Farhan memiliki rumah sendiri di bangkalan yg berada di sekitar daerah demangan.
Butik Farhan juga berada disekitaran sana, itulah sebabnya Zayn ingin belajar bisnis dan juga berkuliah di pondok Syaichona moh. Cholil.
Zayn ingin mengajak Aliza untuk memulai hidup baru disana, tapi Zayn belum bercerita tentang ini pada Aliza. mungkin dirinya akan bercerita ketika diwaktu yg pas.
Orang tua dan anak itu sudah sampai ditempat yg akan mereka datangi. Zayn langsung duduk dan menaruh kitabnya, Farhan duduk dibangku khusus guru didepan. Shofia dan Aliza juga sudah sampai di tempat yg akan mereka datangi, Aliza duduk disebelah Shofia.
para santri sedikit heran dengan kedatangan Aliza. sebagian santri juga sudah mengira jika Aliza adalah istri Zayn, karna mereka mendengar kabar jika Zayn menikah tadi pagi.
Aliza sendiri masih takut untuk mengatakan jika dirinya juga ingin mengaji kitab disini. Aliza hanya memperhatikan Shofia yg sedang menjelaskan pelajaran hari ini, Aliza juga melihat lihat kitab yg Shofia bawa tadi.
Shofia membawa dua kitab. Aliza sendiri juga bisa menulis kitab, karna disekolah SMA Sabilillah juga mengaji kitab disetiap hari Jumat. Aliza hanya ingin memperluas pengetahuan nya dipondok ini, kitab disekolah tidak pernah ganti alias hanya satu pelajaran yg sama setiap minggunya.
Disekolah mengaji kitab amsilati, yg mondok atau masuk sekolah madrasah pasti tau. Itu pun bagi Aliza masih kurang, Aliza juga masih sedikit tak paham dengan penjelasan yg biasa dijelaskan disekolah nya.
Setelah melihat lihat isi kitab, Aliza menaruh kembali kitab tersebut dan kembali mendengarkan penjelasan dari Shofia kepada seluruh santri yg berada dikelas."Aliza, ummah mau minta tolong boleh??" Tanya ummah Shofia pada Aliza.
"Boleh ummah" Aliza menganggukkan kepalanya.
"Tolong tulisin ini di papan yah ummah mau ke toilet sebentar" pinta ummah Shofia yg langsung diangguki Aliza.
Aliza mulai mengambil kapur dan melihat catatan yg Shofia suruh tulis dipapan barusan. Shofia sudah keluar beberapa detik yg lalu.
Semua santri kagum dengan tulisan Aliza yg rapi dan juga mudah dibaca, karna santri suruhan Shofia ketika menulis di papan saja kadang tulisannya tak bisa dibaca.
Aliza sendiri diajari menulis Arab ketika masih kecil oleh sang bunda, Aliza juga mulai belajar mengaji Al-Qur'an ketika umur 2 tahun.
Untuk menghafal Aliza masih sedikit ragu,tapi Aliza usahakan untuk menghafal Al Qur'an. Aliza akan membicarakan hal ini dengan Zayn jika ada waktu.
Aliza mengetahui jika dirinya akan dipanggil dengan sebutan 'ning' di pondok ini, karna Shofia menjelas kan sedikit tentang suasana pondok.
Beberapa menit kemudian, Shofia kembali dari toilet. Shofia sedikit kaget, karna ternyata Aliza juga pintar menulis Arab dan juga sangat rapi. Shofia duduk dan memperhatikan Aliza yg sedang menulis di papan. Aliza menaruh kapurnya di tempat kapur dan duduk disebelah Shofia.
"Syukron Aliza" ucap Shofia tersenyum pada Aliza.
"Na'am ummah" balas Aliza dengan senyum manisnya.
Aliza juga diajari bahasa Arab oleh sang bunda sejak kecil, jadi Aliza biasanya menggunakan bahasa Arab dengan sang bunda. Untuk bahasa halus yg biasa digunakan dipondok, Aliza sendiri hanya mengetahui sedikit karna sering mendengar Zayn menggunakan bahasa halus di sekolah.
Semua santri menjadi ingin berteman dengan Aliza tapi tak semudah itu. semua santri suka dengan sikap Aliza yg mudah tersenyum dan juga ramah.
Segitu dulu part kali ini semoga kalian suka dan maaf bila ada typo dimana mana dan ceritanya kurang seru.
Baby Jejen
KAMU SEDANG MEMBACA
Zayn Abdurrahman Al Hasan [TAMAT]
Ficção AdolescenteUhuk uhuk follow dulu pren kalo mau baca") Makaseh:> "saya bangga lahir di mesir, walau cuman numpang lahir " -Zayn Abdurrahman Al-Hasan - Zayn Abdurrahman Al-Hasan adalah seorang remaja yg berumur 18 tahun, zayn juga seorang ketua osis dan seorang...