**WARNING!!**
PART KALI INI SEDIKIT EKSTRIM!!
**\*\*\*\***
"sayang... Kaka pergi dulu yah sama Hasan" pamit Zayn pada Aliza.
"kaaa... Jangan pergiii" rengek Aliza memeluk suaminya erat.
"cuman 2 hari aja, kaka sama Hasan bakal balik ke sini lagi..."
Aliza menggelengkan kepala kuat dan tetap berada di pelukan suaminya. Aliza tak mau Zayn dan Hasan pergi, walaupun hanya beberapa hari. Entah mengapa Aliza sejak beberapa hari yang lalu seperti tidak tenang dan terus bersama Zayn.
"sayang... Kaka bakal balik lagi sama Hasan dan bakal nemenin kamu lagi" ucap Zayn lembut sembari mengusap lembut kepala istrinya.
"Aliza takut... Kaka ga balik lagiii"
"shuttt ga boleh ngomong kaya gitu, kaka bakal balik lagi dan selalu nemenin kamu"
Zayn menagkup wajah Aliza dan menatap mata cantik istrinya. Zayn mencium kening istrinya lama, sungguh ada rasa tak tega untuk meninggalkan istrinya kali ini. Akan tetapi, Zayn dan Hasan mempunyai acara yang sangat penting.
"gimana kalo kaka nanti ga balik balik lagi sama Hasan? Gimana nanti kalo kaka ga bisa nemenin Liza tidur lagi? Gimana nanti kalo Liza sen--"
"shuttt, udah jangan pikirin yang engga engga"
"dengerin yah cantik... Kaka bakal balik lagi... Kaka bakal nemenin kamu lagi... Kaka bakal jaga kamu terus... Kaka bakal bawa kamu jalan jalan lagi... Kaka bakal ajak kamu ngajar bareng... Kaka ga bakal ninggalin kamu" ucap Zayn lembut.
"janji??" tanya Aliza mengajukan jari kelingking nya.
"janji sayang..." jawab Zayn menautkan jari kelingking nya.
Zayn mencium kening Aliza kembali dan memasangkan cadar pada Aliza. Setelah itu Zayn mengajak Aliza untuk kebawah, sepertinya Hasan sudah menunggu dirinya lama.
Saat tiba dibawah, benar saja Hasan sudah siap dengan satu koper berukuran kecil. Hasan duduk bersama Husein yang terus menempel pada abang kembaran nya, sepertinya Husein tak mau ditinggal oleh abang nya.
"Hasan... Sudah siap?" tanya Zayn pada Hasan yang sedang mengusap kepala adiknya.
"udah dari tadi abi... Astagfirullah" jawab Hasan sembari mengacak ngacak rambut Husein.
Husein memgerucutkan bibirnya dan menatap kesal abang nya. Akan tetapi, Husein kembali melengkungkan bibirnya ke bawah. Zayn dan Aliza yang melihat Hasan Husein tersenyum dan gemas dengan tingkah kedua putranya itu.
"bunda... Kenapa bunda sedih gitu??" tanya Hasan berjalan ke arah bunda nya.
Aliza tidak menjawab pertanyaan Hasan dan diam di sebelah Zayn. Aliza sendiri tak kuat untuk berbicara kali ini, juga dirinya juga sudah tidak kuat untuk menahan air matanya.
Hasan langsung memeluk bunda tercinta nya itu, sungguh dirinya akan merindukan bunda kesayangannya. Zayn melihat itu menatap sendu istrinya yang terlihat sangat sedih, begitu juga dengan Husein yang terlihat tak rela abang nya pergi walau hanya beberapa hari saja.
"Husein sini..."
Husein berjalan dengan gontai menghampiri abisnya, kemudian dirinya langsung memeluk abi tercinta nya. Husein akan merindukan amukan dan candaan Zayn beberapa hari kedepan.
"abiiiiiiiiiii uceenn ngga mau kangennnn" rengek Husein di pelukan abi nya.
Zayn melepaskan pelukannya dan menatap putranya itu. Zayn mengusap kepala Husein dengan pelan, jujur saja ini seperti elusan terakhir di kepala putranya, akan tetapi dirinya tak boleh memikirkan yang tak patut di pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zayn Abdurrahman Al Hasan [TAMAT]
Fiksi RemajaUhuk uhuk follow dulu pren kalo mau baca") Makaseh:> "saya bangga lahir di mesir, walau cuman numpang lahir " -Zayn Abdurrahman Al-Hasan - Zayn Abdurrahman Al-Hasan adalah seorang remaja yg berumur 18 tahun, zayn juga seorang ketua osis dan seorang...