Bagian 51

4.5K 290 3
                                    

Bagian 51
Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan

~♥~

08.15 wib.
Zayn duduk lemas di kursi depan ruangan Aliza, ada Riska dan juga Rehan yg ikut menemani Zayn. Zayn masih dengan derai air matanya yg membuat Rehan tak tega, sedangkan Riska sudah meneteskan air matanya karna sahabat baiknya itu sedang tidak baik baik saja.

Ceklek
Pintu terbuka, Zayn dan dua pasangan tadi langsung berdiri dan menghampiri dokter haifa yg merawat Aliza.

"bagaimana keadaan istri saya dok?? " tanya Zayn berusaha menghentikan tangisnya.

"ibu Aliza harus segera dioperasi, tapi bapak Zayn memiliki dua pilihan" ucap dokter itu menggantung ucapnnya.

"jika bapak memilih untuk menyelamatkan ibu Aliza maka dua anak bapak Zayn tidak bisa diselamatkan begitu pun sebaliknya" lanjut dokter itu yg membuat Zayn seketika lemas.

"Zayn gimana??" tanya Riska dan Rehan menatap sendu sahabat nya itu.

"dua pilihan yg sulit ris, han" jawab Zayn sudah sangat lemas.

"silahkan diskusikan dengan keluarga anda terlebih dahulu, nanti siang operasi akan segara dimulai, bila ingin masuk silahkan asalkan jangan ramai" ucap dokter Haifa meninggalkan Zayn, Rehan dan Riska.

"ayo duduk dulu" suruh Rehan yg menuntun Zayn untuk duduk kembali.

"gue bingung han... " lirih Zayn frustasi.

"kita temui Aliza dulu, minta pendapat dia" ajak Riska yg langsung diangguki Zayn dan Rehan.

Mereka bertiga masuk dan terdapat Aliza yg sedang terbaring lemas dengan tangannya yg tertancam oleh jarum infus. Zayn langsung duduk disebelah Aliza dan mengusap kepala istrinya yg tertutup jilbab itu, Zayn masih terus meneteskan air matanya.

"by... " lirih Aliza yg perlahan membuka matanya.

"by bagaimana ini" ucap Zayn yg menggenggam tangan Aliza yg tertancap jarum infus.

"baby selametin anak kembar kita aja, lija ga papa kok" balas Aliza yg membuat Zayn semakin menangis.

"liza lo ga boleh gitu, gue ga mau lo mati za! " ucap Riska dengan derai air matanya.

"ga papa ris... Gue ikhlas kok demi anak gue" balas Aliza tersenyum sangat manis.

"by... Aku ga mau kamu pergi, aku bakal selametin kamu aja, masalah anak itu bisa diurus"

"udah ga papa... Kasian mertua lija sama orang tua lija yg pengen banget punya cucu" ucap Aliza tersenyum pada Zayn suaminya yg masih menangis.

"jika kaka pilih selametin anak kaka, kaka suami yg bodoh za!"

"masa seorang suami rela istrinya mati demi anak?"

"ga akan kaka biarin za! Kaka akan berusaha untuk nyelamatin kamu sama baby kita! "

"jangan tidur sekarang yah... " ucap Zayn tersenyum ketir.

"iya ganteng... Aliza bakal pantengin wajah ganteng kaka... " balas Aliza membalas senyuman Zayn, suami tercintanya.

"Zayn buya Farhan nelpon" ucap Riska memberikan telpon yg sedari tadi ia pegang pada Zayn.

Zayn menerima nya dan menerima langsung panggilan dari orang tua nya itu.

"assalamualaikum... Bagaimana nak?? "

"waalaikumsalam, baik baik saja buya... "

Semua tersenyum kecut ketika mendengar jawaban Zayn, "Zayn rela bohong demi keluarganya tidak sedih" ucap Rehan pelan.

"bagaimana bayi Aliza?? "

"Aliza dioperasi nanti siang buya... Buya doain saja yah semoga Aliza dan anaknya selamat "

"aamiin... Tapi kamu kaya lemes gitu nak?? "

"kecapean doang kok buya... Jangan khawatir"

"ada siapa disitu?? "

"Rehan sama Riska buya"

"kasih ke Riska sama Rehan"

Rehan yg duduk bersama Riska segera mengambil ponsel Zayn, Zayn mengkode untuk mengatakan semuanya baik baik saja.

"Rehan... Riska... "

"nggih... "

"jaga Zayn Aliza sama anaknya yah, buya belum bisa kesana"

"nggih buya tenang aja, Zayn udah Rehan anggep saudara sendiri"

"terima kasih yah nak, kalau begitu buya akhiri assalamualaikum "

"waalaikumsalam "

Rehan menaruh ponsel Zayn di sebelahnya, "Zayn lo harus kuat" ucap Rehan dengan senyumnya.

"pasti"

"jadi kaka pilih apa??"

"kaka pilih selamatin istri kaka, anak kita bisa buat lagi" jawab Zayn yg membuat Rehan terdiam.

"lo mah gitu, yg kasian Aliza nya tuh, kesiksa" cibir Rehan menatap jengah sahabatnya itu

"ngga yah gue main nya pelan santai sama kalem" balas Zayn menatap Rehan tajam se tajam silet.

Aliza hanya bisa pasrah dengan pilihan Zayn, Zayn juga tak ingin istrinya pergi tapi dirinya juga tak mau anak nya pergi.

Seorang bayi yg sudah ia tunggu selama 9 bulan kini harus pergi kembali pada sang pemilik yg sebenarnya??

Zayn tak tahu lagi tentang itu, Zayn sudah lelah dan juga sudah bingung. Zayn berusaha menutupi semuanya dari keluarganya.

Zayn tak mau keluarganya sedih, walau pada akhirnya semua akan terbongkar. Itu sudah pilihan terakhir Zayn yg amat berat.

Aliza adalah hidup Zayn, Zayn tak mau kehilangan kekasih hidupnya. Zayn tak mau seperti abuyanya yg sudah terlarut ke dalam kesedihan.

Zayn tak mau kehilangan Aliza sama seperti Farhan yg kini sedang kehilangan Shofia Al-Hasan, istri tercintanya.

Zayn tak mau doa disepertiga malamnya menjadi sia sia, dan juga dirinya tak ingin cintanya menjadi fiksi.

Zayn tak mau cinta nya fiksi karna Zayn akan mencintai seseorang yg sudah tak nyata dan hanya nyata kematiannya saja.

Rumit untuk memikirkan itu, Zayn sudah lelah, lelah dan lelah. Entah apa yg akan terjadi selanjutknya.

~♥~

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.

Zayn Abdurrahman Al Hasan [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang