Tiga Belas

672 64 6
                                    


Happy Reading....
mohon dimaafkan kalau ada sedikit Typo 🙏🙏

Tay dan Earth duduk di sofa ruang Pasien Yanga ada didekat ranjang New. Suasana mereka saat ini sangat canggung, sudah hampir 30 Menit mereka duduk diam tanpa ada obrolan.

"Tay. Ini kok New belum sadar ya? Kata Luke dokter New tadi dia bilang bakal sadar beberapa jam lagi. Tapi ini udah hampir 3 Jam New gak sadar" Earth memecahkan kecanggungan. Dan sebenarnya Earth juga sudah khawatir sedari tadi dengan kondisi New.

Tay menggelengkan kepalanya. Tay tau betul sikap Luke. Beberapa jam bagi Luke itu adalah sehari semalam. "Earth. Luke ada kasih tau tepatnya berapa jam lagi gak sadarnya?" Meskipun sudah tau. Tay tetap bertanya untuk memastikan.

"Tadi cuma bilang kalau New bakal sadar dalam waktu beberapa jam kedepan sih" Earth menjawab sembari mengingat-ingat perkataan Luke.

"Kalau gitu. Mungkin besok New baru akan sadar" Jawab Tay

"Hah!? Kok besok? Katanya beberapa jam aja" Earth masih tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Tay.

"Earth. Gini ya, hitungan waktu sampai besok itu berapa jam?" Tanya Tay. Earth menghitung jam dari jam New pingsan sampai besok, minimal sampai jam 7 pagi.

"16 Jam" Jawab Earth.

"Itu beberapa jam kn? Kamu ngerti sekarang?" Ucap Tay.

Earth tampak kaget. Tapi setelahnya dia mengerti. Sepertinya, aku masih harus belajar untuk memahami keanehan orang-orang disekitar New sekarang Batin Earth. Earth semakin sadar, kalau dia benar-benar orang baru dihirup New. Banyak hal yang Earth tidak tau tentang New, walaupun dia sudah mengenal New selama 5 Bulan. Mulai dari trauma New, Lee Thanat dan juga orang disekitar New. Earth bahkan tidak tau kalau New memiliki dokter pribadi untuk menangani traumanya.

"Earth." Tay memanggil Earth yang duduk disampingnya. Earth menoleh sebentar kearah Tay, kemudian kembali memfokuskan pandangannya kearah pintu keluar ruangan.

Tay tau kalau Earth mengerti apa yang ingin dia katakan. "Sejak kapan kamu tau" Pertanyaan itu, akhirnya ditanyakan oleh Tay.

Earth kembali memasang senyum masamnya. Dia menerawang ingatannya saat dia melihat Tay keluar dari apartemen New hanya menggunakan Bathrobe. Itu adalah hari dimana Tau menjawab sambungan telepon New.

"Itu adalah saat Lo masuk setelah Cuti selama 2 Minggu" Jawab Earth akhirnya.

Itu artinya sejak awal Tay membatin. Rasa bersalah tentu saja Tay rasakan.

"Gue bahkan tau kalau kemarin sebelum Lo pergi ke luar kota. Kalian melakukan malam perpisahan, gue juga tau kalau New gak mau Lo pergi. Tapi maaf, gue belum bisa ngurusin urusan diluar saat ini" Earth berusaha untuk tetap menampilkan senyumnya. Walaupun itu malah membuat hatinya semakin sakit. Bohong kalau dia bilang dia bisa rela, karna Earth juga mencintai New dengan setulus hatinya.

"Earth, Maaf." Kata yang keluar dari mulut Tay memang singkat. Tapi Tay benar-benar merasa bersalah pada Earth. Biar bagaimanapun, jika saja dia tidak meladeni New. Tay dan New mungkin tidak akan menjalani hubungan lain dibelakang Earth.

Perasaan Earth saat ini campur aduk. Sedih, Kecewa dan marah bercampur menjadi satu. Tapi mengingat New yang mengigaukan nama Tay dalam ketidaksadarannya. Membuat Earth sadar, kalau Tay adalah orang yang berarti bagi New.

"Lo gak perlu merasa bersalah Tay. Gue bukan orang baik kok, sebenarnya gue pernah marah sama Lo. Itu sebabnya kadang gue sengaja buat Lo susah dikantor. Tentang gue yang gak mau ngurusin cabang diluar kota juga itu alasan. Gue pikir, setidaknya selama Lo diluar kota, gue bisa lebih dekat dengan New. Gue sejahat itu Tay, buat jauhin Lo sama New" Jelas Earth. pandangannya dia fokuskan pada New yang masih belum sadarkan diri di ranjangnya.

"Gue...... benar-benar gak tau. Gue sama New masih ngira kalau Lo gak tau Earth. Tapi kalau itu kenyataannya gue tetap harus minta maaf" Tay tertunduk. Dia bukannya menyesali akan perbuatannya dengan New. Hanya saja, rasa bersalah tentu saja ada Tay rasakan.

"Gue bahkan hapal. Saat kalian Making Love, besoknya kalau gak Lo ya pasti New yang pakai Turtleneck. Dan jelas New kelihatan cape banget" Earth berucap sembari kembali menampilkan senyum masamnya.

Para karyawan kantor selalu mengira saat New memakai Turtleneck dan terlihat cape banget, pasti Earth dan New Making Love malamnya. Tapi, nyatanya yang dibayangkan oleh para karyawan kantor itu salah. Bukan Dia dan New yang Melakukan Making Love. Tapi Tay dan New.

"Kalian benar-benar mengira aku bodoh. tidak tau apa yang terjadi kan? Maaf mengecewakan kalian. Kenyataan gue tau. Dan gue diam karna gue rasa Lo itu cuma teman Having sex New. Tapi ternyata lebih dari itu" Earth berkata untuk terakhir kalinya. Dia merasa sudah tidak bisa lagi untuk berada diruangan New. "Kayaknya gue gak bisa nemanin lo jaga New deh Tay. Lo bisa kan jaga sendiri?"

Tay Menengadah melihat Earth yang sudah berdiri. Lalu menganggukkan kepalanya untuk jawaban dari pertanyaan Earth. Tanpa basa-basi lagi, Earth langsung melangkah keluar dari ruangan.

Diam-diam New meneteskan air matanya. Ternyata sejak awal pembicaraan Tay dan Earth mengenai hubungannya dengan Tay. New sudah sadar, hanya saja New memilih untuk diam mendengarkan obrolan Tay dan Earth.

"Ttt.....Tee...." New memanggil Tay. Yang dipanggil pun bangkit dari duduknya lalu duduk dikursi dekat ranjang New.

Tay sadar, kalau New mendengar obrolannya dengan Earth. "Gak papa New. Nanti kalau kamu udah boleh pulang. Kita jelasin sama-sama ya ke Earth" Tay mengusap rambut New untuk menenangkannya.

New menganggukkan kepalanya perlahan. Tay tersenyum sebelum akhirnya dia pergi untuk memanggil Dokter. Tepatnya Luke, dokter pribadi New.

TBC💙

Yang kemaren keciduk lagi bareng siapa?🤭🤭🤭
Author tu klo dapat asupan momen dari TayNew jadi pengen update tiap jam aja rasanya 😄😄 semangat banget buatnya.

Polca gimana kabarnya? Masih bisa napas😂😂 Klo Author mah udah pakai alat bantu pernapasan ini😄

Jangan lupa buat Vote dan Comennya...
Love You Polca😄

Help meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang