Lima belas

682 58 10
                                    

Happy reading....

Maaf kalau ada sedikit Typo 🙏🙏

Tay, New dan Earth saat ini sedang Dinner di salah satu restoran mewah di Bangkok. New yang mengundang Earth untuk Dinner bersama untuk membicarakan hubungan antara dia dan Earth.

"Earth. Kamu pasti tau apa tujuan aku mengundang mu untuk Dinner" New membuka pembicaraan.

Earth tentu sudah tau apa yang ingin dikatakan oleh New. Dia bahkan sudah memikirkannya semalam kemarin, pada akhirnya dia menang harus mengakhiri hubungannya dengan New. Earth tidak bisa menjadi egois dengan menahan New di sisinya.

"Aku tau New. Dan kurasa ini lah saatnya untuk memberikan ini" Earth mengeluarkan sebuah surat dari kantung Jasnya. Bukan surat cinta, itu adalah surat pengunduran dirinya.

"Aku sudah mengirimkannya lewat Email tadi sebelum kesini. Tapi, aku juga ingin memberikannya padamu secara langsung padamu. Maaf New, jika kamu mau aku merelakan soal kita. Maka aku tidak bisa berada di dekat mu" Jelas Earth. Dia menguatkan hatinya agar bisa merelakan New bersama Tay.

"Maaf Earth. Kami seperti mempermainkan kamu selama ini" Tay

"Earth, sebenarnya aku tidak ingin kamu keluar dari perusahaan. Tapi kalau itu yang terbaik bagi kamu. Aku bisa mengerti" New mengambil surat pengunduran diri Earth.

Bahkan kamu sama sekali tidak mau menahanku New Batin Earth. Nasibnya benar-benar miris.

"Earth. Boleh kita berbicara berdua?" Tanya New. Earth mengangguk, kemudian New dan Earth berjalan menuju balkon restoran untuk berbicara. Meninggalkan Tay sendirian di meja makan.

Tay mengerti, dia pun memberikan New dan Earth untuk berbicara berdua.

"Tay? Kamu sama siapa kesini?" Tiba-tiba seseorang menyapa Tay. Dia benar-benar tidak mengenal orang itu.

"Siapa?" Tanya Tay.

"Aku Lee Thanat. Kita satu Universitas waktu di Inggris"

Jadi ini orang selalu menganggu New. Selama ini aku hanya tau namanya saja Tay membatin. Memang benar, salama ini New hanya memintanya untuk menjauhkan segala hubungan yang bersangkutan dengan Thanat Furniture. Yang Tay ingat hanya suara Lee yang selalu menelpon kantor untuk bekerja sama atau meminta janji temu.

"Aku gak tau" Tay menjawab dengan dingin. Sebenarnya Tay sedang menahan diri untuk tidak memukul wajah Lee.

"Hei ayolah. Jangan mentang-mentang kamu terkenal di Universitas, kamu jadi gak kenal teman satu Fakultas sendiri" Lee dengan tidak tau diri duduk begitu saja dikursi yang tadi diduduki oleh Earth.

Tay melipat tangannya didepan dada lalu menyilangkan kakinya "Asal kamu tau anak-anak satu Fakultas itu ada hampir 300 orang" Tay menjawab dengan wajah judesnya.

"Ayolah Tay. Kenapa kamu seperti tidak suka begitu sama gue, perasaan dulu Lo orangnya ramah" Lee masih tidak menyadari akan amarah Tay padanya. Bahkan meskipun Tay sudah menatapnya dengan penuh amarah.

Itu karna kamu sudah macam-macam dengan New Tay membatin. Tatapannya tidak berhenti menatap tidak suka pada Lee Thanat.

"Eh ada jalang nih. Mau dekatin milik orang lagi? Kurang puas ngerebut Prapai?" Gun tiba-tiba muncul tidak tau dari mana. Gun Menepuk pundak Tay dari belakang, karna dia memang datang dari arah belakang Tay "Lo mau selingkuhin New mentang-mentang Lo jadi selingkuhan Tay.....?" Gun mengeratkan cengkraman tangannya dipundak Tay.

Tay meringis kesakitan karna cengkraman Gun. Sejak kapan Tay gak marah disentuh sembarangan seperti itu Batin Lee. Dia geram melihat Tay melemah pada Gun.

Help meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang