Kenangan Lama

825 61 2
                                    

"New. Ayo akhiri saja" Kata yang keluar dari mulut Prapai. Mengagetkan New yang sedang duduk didepannya.

Saat ini, New dan Prapai sedang berada disalah satu warung makan sederhana. Menikmati makan siang mereka yang tenang, Sampai Prapai mengatakan sesuatu yang mengejutkan untuk New.

"Prapai. Apa maksud kamu? Jangan bicara aneh-aneh ya, Ayo lanjutkan makannya" New masih berusaha untuk tidak mau mengerti akan apa yang dikatakan Prapai.

Praaannngg!!!!!!
Prapai menggeser piring makanannya sampai jatuh ke lantai. Kini, semua perhatian tertuju kepada New dan Prapai.

New menghentikan acara makannya dan meminta maaf pada pelayan. Namun, pelayan justru meminta ganti Rugi. Membuat New kebingungan. Pasalnya, uang yang New bawa hanya cukup untuk membayar makanan dia dan Prapai.

Prapai hanya diam memperhatikan New. Berapa kali pun New menoleh ke arah Prapai, wanita cantik itu hanya diam memandang datar ke arahnya.

"Gunakan ATM ini untuk mengganti rugi dan membayar makanan mereka berdua" Lee Thanat yang baru saja datang memberikan ATM No limit miliknya. Dan tentu saja diambil dengan senang hati oleh pelayan yang bekerja di warung makan tersebut.

"Lee!? Mau apa kamu kesini?" New nampak sinis.

" Santai New. Aku hanya mau menjemput calon istri ku untuk pulang"

"Lalu urus saja urusan mu dan jangan ikut campur dengan urusan ku" New sedikit menahan Emosinya.

Lee Thanat berjalan lebih dekat ke arah New ingin membisikkan sesuatu "Sudah miskin, masih harus banyak gaya kah?"

New mengepalkan tangannya. Jika saja bukan ditempat umum, Wajah Lee mungkin sudah babak belur oleh New. Hanya saja, New memang lah orang yang selalu mementingkan situasi.

"New tenang saja. Aku akan membawa calon suami ku pergi dari sini agar kau tidak perlu banyak menahan emosi" Prapai mulai ikut dalam pembicaraan.

"Prapai......Apa maksud kamu?" New menggenggam tangan kanan Prapai untuk meminta penjelasan.

Prapai tanda ragu melepaskan genggaman tangan New di punggung tangannya dan mengalungkan tangan kanannya di lengan kiri Lee. Itu adalah jawaban untuk pertanyaan New.

New menggeleng. Dia masih tidak mau percaya akan situasi. Dia masih berharap bahwa Prapai hanya berbohong padanya.

"Prapai, kamu bilang akan menunggu. Aku akan trus berusaha Prapai. Selama ini aku kerja keras agar bisa sukses untuk kamu" New masih menahan Prapai. Dia sangat tidak ingin melepaskan wanita yang telah menjadi pacarnya selama 8 Tahun itu pergi begitu saja.

Pelayan warung tampak memberikan kartu ATM Lee kembali. "New. Berhenti membuat drama. Kau laki-laki tapi sangat dramatis" Kata-kata menusuk seperti itu, hanya bisa diucapkan oleh Lee Thanat.

Lee membawa Prapai keluar dari warung makan sederhana itu. Meninggalkan New yang sudah terduduk dilantai.

New tidak menyangka, wanita yang selalu dia cintai dan sayangi itu pergi bahkan tanpa menoleh sedikit pun kearahnya. New memegang dadanya. Ada rasa sakit yang tidak bisa dia jelaskan dilubuk hatinya.

Semua pasang mata yang ada di warung itu melihat kesedihan New. Diantara pengunjung warung, satu orang berani mendekati New dan menenangkannya. New bahkan tidak bisa melihat wajah orang yang menenangkannya itu, karna dia masih terus menunduk menahan Tangis yang ingin keluar sedari tadi.

"Prapai........." New mengucapkan nama itu sebelum akhirnya dia pingsan.

***
"New. New. New sadar. Lo harus sadar New!!" Gun mengguncang tubuh New yang sedang berada diatas kasur pasien.

"Tenanglah Tuan. New tidak apa-apa, dia hanya mengalami syok dan juga karna terlalu kecapean saja" Pengawal Gun mencoba untuk menenangkan Tuannya.

"Syok? Apa kamu tidak akan syok Joss kalau pacar mu yang kamu perjuangankan bahkan sampai kamu lupa makan,minum,tidur. Tiba-tiba dibawa oleh orang lain?" Gun berkata, pandangannya tidak lepas ke arah sahabatnya yang sedang terbaring lemah dikasur Pasien.

"Saat kuliah kerjanya hanya belajar Joss. Tidak ada hal apa pun dipikirannya selain belajar. Dia lulus setahun lebih cepat. Jika aku, mungkin akan bersenang-senang merayakan kelulusan ku. Tapi dia? Dia bahkan langsung membuka bisnis dan kesana kemari mencari relasi bisnis" Gun sudah tidak bisa menahan Isak tangisnya.

"Tubuhnya sudah sangat kurus Joss. Aku tidak lagi melihat si gembul New itu sekarang. Orang yang biasa tidak bisa meninggalkan makan dan selalu saja memiliki cemilan bahkan di kantung celananya. Menjadi orang yang sangat jarang makan. Bahkan dalam seminggu, bisa dihitung berapa kali dia makan" Gun menutup wajahnya karna sudah sangat terisak. Joss yang biasanya selalu bersikap dingin dan datar pun tanpa sadar meneteskan air mata.

Apakah ada orang yang bisa berjuang sampai seperti itu? Batin Joss. Netra matanya menatap New yang masih tidak sadarkan diri.

Wajah New bahkan sempat membuat Joss terpesona. Sungguh indah. Itulah definisi New Dimata Joss. Laki-laki sigap itu bahkan tidak menyangka ada orang yang bisa berbuat sekejam itu pada makhluk indah yang sedang ia tatap.

New nampak menggerakkan jari tangannya. Mata New perlahan terbuka dan membiasakan matanya dengan cahaya kamar pasien itu.

"Gun? Ini dimana?" Tanya New. Karna baru sadar, New masih belum tau dia dimana. Karna seingat nya tadi dia sedang berada di warung makan sederhana pinggir jalan.

"Ini rumah sakit New. Lo pingsan setelah nangis beberapa saat, makanya Lo di bawa kesini" Jelas Gun. Teman New satu-satunya itu mencoba mengusap bekas air matanya tadi.

"Trus. Lo yang bawa gue kesini?"

"Bukan. Ada orang tadi katanya. Tadi gue dihubungi karna nomor gue sering Lo telpon di hp Lo. Makanya pihak rumah sakit ngabarin gue" Jelas gun. Sembari memberikan tanda pada Joss untuk memanggil Dokter.

Awalnya Joss sedikit susah tanggap. Karna dia terlalu terpesona dengan pancaran indah mata New. Untuk pertama kalinya Joss bisa terpesona berkali-kali pada orang, terlebih itu laki-laki.

TBC💙

JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN COMEN😁😁

Help meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang