New, Aku mau putus.
Enggak!!
Biarkan aku bahagia New
Enggak!!!
New. Selamat Tinggal
Enggak!!!!
New terbangun dari mimpi buruknya. Nafasnya tidak teratur dengan keringat bercucuran.
Tangan New meraba nakas meja yang ada di samping tempat tidurnya. Dia mencari HP-nya, kemudian menelepon seseorang lewat hp tersebut.
Tut....Tut....Tut.....
"Tay, tolong aku" Ucap New pada seorang yang dia Telpon.Setelahnya New mematikan sambungan Telepon, dan meringkuk di senderan ranjang nya. Menunggu Tay untuk datang menemuinya.
Tay membuka pintu kamar New dengan sedikit ngos-ngosan. Pasalnya dia berlari dari Apartemen nya menuju apartemen New. Dan dia juga harus naik ke lantai 2 untuk sampai di kamar New.
"New" Ucap Tay saat melihat New menangis meringkuk di pinggiran kasurnya.
"New, kamu gak papa? Tenang lah" Tay mencoba menenangkan New dengan memeluk New yang masih meringkuk dan menangis.
Lama New menangis, Tay pun trus berusaha menenangkan New dengan mengelus bagian belakang New. Pelan-pelan New mulai berhenti menangis kemudian mendongakkan kepalanya menatap Tay.
"Aku mimpi dia lagi Tay" Ucap New yang masih mendongakkan kepalanya menatap Tay, dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
Hati Tay sangat sakit melihat air mata New. Ingin rasanya dia menghilangkan kenangan buruk New, agar pria cantik dan manis yang sedang menatap nya ini dapat bahagia.
"Mau coklat panas, biar kamu bisa makin tenang" Tanya Tay, setelah berfikir lama untuk menghibur New.
New mengangguk, Tay pun melepaskan New dari pelukannya dan keluar kamar untuk membuat kan coklat panas.
Tay dan New menikmati coklat panas di ruang Tamu apartemen New. Mereka berdua tidak ada perbincangan apa pun, karna sebenarnya masih terlalu canggung.
"Owh iya selamat ya pak, atas hubungan nya. Saya doa kan bapak dan Earth langgeng sampai pelaminan" Ucap Tay akhirnya. Dia tidak menyangka akan mengucapkan selamat disaat situasi seperti ini.
Lagi, tadi dia sudah mulai santai berbicara denganku. Sekarang sudah mulai formal lagi? Batin New. Tay hanya akan santai berbicara dengannya disaat keadaan tertentu. Seperti tadi misalnya, jika yang lainnya, Tay akan bersikap sangat formal padanya.
Tay memang sering membantu New saat New mendapatkan mimpi buruk itu. Bahkan terkadang Tay menginap di Apartemen New, walaupun apartemen Tay berada di gedung yang sama dengan Apartemen New.
"Kamu seperti menjaga jarak ya Tay dengan saya. Bahkan saat umur kamu 2 Tahun lebih tua dari saya saja, kamu tetap menjaga sikap atasan dan bawahan kamu itu" Protes New. New bahwa tidak menjawab ucapan selamat dari Tay.
Aku melakukan itu, agar aku sadar dimana posisi ku New Batin Tay.
"Kita kan memang Atasan dan Bawahan pak" Jawab Tay akhirnya.
New tampak kesal dengan jawaban Tay. Dia mengembung kan pipi nya secara tidak sadar. Tay yang melihat New seperti itu pun sedikit merasa gemas.
Sadar Tay. Dia sudah jadi milik orang sekarang Batin Tay lagi mencoba menyadarkan dirinya.
"Saya akan tidur disini kalau bapak mau. Sedangkan bapak bisa kembali ke kamar, kalau perlu bantuan lagi. Bapak bisa telpon saya" Ical Tay.
Tay sudah tidak bisa terlalu lama bersama New. Karna jika dia trus bersama New, dia bisa saja kehilangan kendali dirinya dan memeluk New kapan saja.
Namun, tanpa di sangka. New berdiri kemudian duduk diatas pangkuan Tay. Membuat Tay sedikit kaget akan tingkah New.
"Tay, aku coba jalin hubungan sama Earth buat hilangin mimpi buruk itu. Tapi bukannya hilang, mimpi itu malah semakin sering muncul Tay" Ucap New sembari memeluk Tay, yang sedang memangku nya.
Tay terdiam, dia sedang menenangkan dirinya. Karna sikap New yang tiba-tiba saja mendadak seperti itu.
"Ummm......Pak. sepertinya kita tidak boleh seperti ini" Ucap Tay mencoba melepaskan pelukan New.
Bukannya melepaskan pelukannya New malah secara tiba-tiba mencium leher Tay. Hal itu tentu saja membuat Tay semakin kaget. Tay sangat bingung harus bereaksi seperti apa.
Tay ayo sadar. Sekarang ini dia sudah bersama dengan orang lain Tay mencoba membuat dirinya sadar. Meskipun sebenarnya dia sudah tidak bisa lagi menahan birahinya.
New semakin binal mencium dan menghisap leher Tay. Membuat tanda merah keunguan di leher Tay. New menghentikan aksinya menghisap leher Tay, kemudian dengan jari lentiknya New memegang Tanda yang sudah dia buat.
Tay sudah tidak bisa lagi menahan Birahinya. Dia pun memegang tengkuk New kemudian membawa New untuk berciuman. Awalnya hanya ciuman ringan saja, lama kelamaan semakin memanas.
"Uughh......" New desahan New keluar begitu saja saat Tay meraba Nipple nya dari luar.
Tay memasukkan Lidahnya kedalam mulut New saat mulut terbuka. Lidah New dan Tay saling bertemu didalam mulut New. Ciuman mereka semakin panas dan menuntut. Sampai New memukul dada Tay pelan karna dia sudah kehabisan nafas.
Pangutan itu pun terlepas. Membuat Saliva keduanya tampak menyatu. Tay mengusap bibir New yang ada Saliva mereka berdua. Dan tersenyum ke arah New. Tangan Tay meraba pantat New yang ada di atas pangkuannya.
"Mau lanjut?" Tanya Tay sembari mengusap lembut rambut New.
TBC💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Help me
Fiksi PenggemarBerhubung Author bingung buat deskripsi. Jadi not deskripsi, yang pastinya cerita ini hanya karna author mau nulis cerita tentang TayNew versi author sendiri. Note: hanya cerita yang berasal dari kegabutan Author. dan juga karna sangat suka dengan c...