OPM, meteor jatuh

1.4K 131 15
                                    

(Jangan lupa di vote

"Ha... Ha... Ha..."

Terdengar suara tersengal-sengal seseorang di kamar yang cukup gelap, karena semua tempat cahaya yang masuk sudah ditutup. Meskipun gelap di kamar tersebut, tapi sebenarnya siang hari di luar.

"Kenapa kau tiba-tiba ingin 'itu' disiang hari begini?" Tanya sayu yang berbaring telanjang tertutup selimut disebelah, samping kiri hiro. Suaranya masih tidak teratur lelah sehabis melakukan kegiatan mereka. Menahan rasa malunya dan sedikit lebih pelan saat dia mengatakan 'itu'.

"....." Hiro tidak langsung menjawabnya, hanya menatapnya dengan penuh kerinduan. Menggelengkan kepalanya, lalu dia menatap kembali Sayu, matanya yang tadi terlihat kerinduan sudah tidak terlihat. Kemudian dia membuka mulutnya dan berkata.

Detik berikutnya, tidak ada satu kata pun dari mulut Hiro. Mulutnya terbuka tertutup terlihat ingin mengatakan sesuatu tapi, ada jejak keraguan diwajahnya membuatnya terhenti.

Wajah Sayu yang terbaring di dada Hiro, menoleh keatas dan tersenyum. "Aku tidak ingin memaksamu jika kau tidak ingin mengatakan" perkataannya yang lemah lembut dan  penuh perhatian itu, masuk kedalam hati Hiro yang penuh keraguan.

"Hahh..." Menghela nafas panjang, dia tersenyum, mengarahkan wajahnya kebawah dan menciumnya. "Kau tau, sebentar lagi aku akan meninggalkan dunia ini"

"Eh!? A-apa yang kau maksud?" Senyumnya yang tadi seketika menjadi sedih karena apa yang dikatakan Hiro. Dadanya serasa tertusuk sesuatu. Air matanya mengalir deras disudut matanya. Tubuhnya menggigil, tiba-tiba kenangan sahabatnya sudah mati muncul di kepalanya.

"Maaf, bukan itu maksudnya"

Hiro minta maaf sambil memeluk tubuhnya yang menggigil dan menjelaskan kesalahpahamannya.
Mendengar itu, tubuh Sayu perlahan menjadi tenang. Merasa sudah tenang, Hiro melanjutkan perkataannya.

"Aku hanya menjalankan misi, setelah beres aku akan kembali ke sini"

"Misi? Bukan disini?" Sayu bertanya dengan serak akibat tangisannya. Diwajahnya penuh dengan tanda tanya.

"Benar, aku akan membantu dan  melawan monster yang ingin menghancurkan kota di dunia lain"

Hiro menjawab dengan bangga seakan dia adalah seorang pahlawan. Meskipun dia sedikit berbohong karena, alasan monster itu menyerang sangat gila. Hanya karena dia bosan, dia akan melakukan apapun, termasuk menginvasi semesta lain agar dia terhibur.

Bayangkan saja Saitama seperti itu, pasti meledak tuh seluruh galaksi dengan sekali pukul.

"Itu tidak berbahaya kan?"

"Tidak ada kata bahaya bagiku"

"Baiklah aku percaya, lalu berapa lama misi itu?"

"Itu tak perlu dikhawatirkan, karena waktu disini berhenti"

Sayu mengiyakannya, karena dia melihat wajahnya yang penuh percaya diri tanpa ada keraguan sedikitpun pun, meski terlihat bercanda diwajahnya. Meski begitu, dia tetap khawatir didalam hatinya dan hanya bisa mempercayainya.

Dia ingin menghentikannya, tapi dia melihat Hiro tidak mempersalahkannya dan itu juga menyangkut banyak nyawa, jadi dia mengurungkan kembali niatnya itu.

Dan juga, sepertinya dia tidak perlu menunggu karena waktu diberhentikan dari dia dengar dari Hiro. Tidak ada lagi yang membebani hatinya, dia duduk dari tempat tidur dan turun dari ranjang  mengambil pakaiannya yang ada dilantai.

Lalu dia memakai atasannya, tanpa mengenakan bawahan dan celana dalamnya, karena menurutnya itu tidak nyaman ditubuhnya yang lengket. Keluar dari kamar, dia turun kebawah menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya, yang bersebelahan dengan ruang makan.

reincarnation with arc embodiment power didxdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang