selingan dan...?

1K 102 15
                                    

Selingan,

Entah sejak kapan aku mulai mencintainya.

Dan bagaimana prosesnya atau kenapa aku mencintainya, aku tidak ingat sama sekali. Tapi satu hal nyata yang ku tau, aku mencintainya jauh di lubuk hati ku.

Dua hari terlewat sejak itu.

Kami melakukan malam suci bagi seorang sepasang kekasih, suami istri. Satu Malam penuh yang terbaik yang pernah aku alami selain melakukan interogasi dan penyiksaan kepada mata-mata musuh.

Mengangkat tangan, aku menulis sesuatu di atas kertas perintah.

Menyelesaikan yang aku tulis, melihat kesamping, aku menyerahkan surat perintah itu kepada asisten ku.

"Beritahu semuanya, dan lakukan dengan cepat. Aku tidak ingin ada satu kesalahan sedikitpun!" dia mengambilnya dengan tangan gemetar, bukan, seluruh badan ikut gemetar.

"B-baik, Nyonya" katanya, gugup, dan pergi keluar setelah mengambil dokumen, dan menyimpannya dengan hati-hati.

Memutar mataku, aku tidak tau Kenapa dia gemetar hanya dengan tatapan ku.

Sungguh menyedihkan.

Tidak seperti Hiro-ku, bukan hanya kuat, dia sangat kuat. Itu mengingatkanku pada saat itu, saat dimana dia melakukan sesuatu terhadap bulan, dimana kami sedang berpetualang (misi) dan bersenang-senang (membunuh).

Mengingat tidak ada kabar apapun darinya sejak hari itu, bahkan saat aku mengirimnya pesan, membuat hatiku entah kenapa sangat sakit.

Seperti pedang yang merobek Jantungku.

Tidak...lebih baik aku tertusuk pedang daripada merasakan hal seperti ini.

'Apa yang kau pikirkan Esdeath, Apakah kau tidak mempercayainya?!' Pikirku, sepintas muncul dalam benak .

Benar, bagaimana aku bisa mencintainya jika aku tidak mempercayainya?

Sungguh hal yang bodoh.

*Huuff* aku mengambil nafas panjang saat semua oksigen mengalir ke otakku, membuat tubuhku rileks dan tenang dari sebelumnya.

*Hahhh* membuang nafas dengan perasaan yang semakin membaik, aku menutup mataku sebentar, dan melemaskan badanku di atas kursi sebelum aku bangkit dan meninggalkan ruangan.

'Melatih beberapa prajurit mungkin akan membuat ku sedikit tenang' pikirku, mengangguk, dan meninggalkan ruangan.

Tanpa dia sadari, dia sudah menaruh kepercayaan mutlak kepada Hiro. Yang tidak pernah dia berikan kepada siapapun... kepercayaannya.

xXxXx

Terbangun, Hiro terkejut dengan lonceng yang tiba-tiba berbunyi.

Mengangkat kepalanya saat dia melihat sekeliling kelas, berhenti di ujung pintu keluar saat guru keluar kelas.

Dengan sebagian murid yang sudah kosong di kursi, Hiro berdiri, meregangkan tubuhnya sebelum menghampiri meja Asia.

"Mau ikut ke klub Rias, Asia?" Tanya Hiro, menarik perhatian keempatnya.

"Hmm, Aku ikut" Asia mengangguk gembira.

Merapikan bukunya dan meletakkannya di laci meja sebelum dia mengambil bekalnya, meminta maaf kepada mereka saat dia berdiri ke sisi Hiro.

"Maaf ya, gadis-gadis " Hiro meminta maaf hanya untuk membuat mereka merah padam.

Dengan cepat mereka menggelengkan kepala secara bersamaan.

"Tidak apa-apa, setelah ini kami juga mau ke klub Kendo" kata katase.

"Benar, Hiro-san tidak perlu meminta maaf untuk ini" seru Murayama.

reincarnation with arc embodiment power didxdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang