Toko manga dan Grayfia yang penasaran

1.8K 153 9
                                    

(Jangan lupa di vote)

Saat aku sedang asik asiknya bersama Akeno, seseorang pura-pura batuk dan menatap kearah ku dengan tatapan merendahkan. Bukankah wajar jika pria normal sedikit mesum.

"Ehem* bukankah ada yang harus kita lakukan" kata Grayfia yang memperhatikan kami dari tadi.

"Benar, bagaimana kalau manganya sudah habis, cepat kita pergi" lalu Rias pergi bergegas menuju toko manga.

"Ara~ sayang sekali ya, karena sekarang aku menemani Rias" kata Aken dengan senyum menggodanya, mengedipkan matanya kearah ku dan menggosokkan tangannya di area selangkangan ku.

Huh, jika saja kami di ranjang, dia pasti tidak akan berani menggoda ku. Hehehe, ups otak mesum ku keluar. Dilihat dari tingkat lakunya, sepertinya tidak ada yang menyuruh atau memerintahkannya, apakah dasar inisiatifnya sendiri,hmmm.

Sebelum pergi, Akeno berbalik kearah ku dan mencium pipi kiri ku meninggalkan semburan merah diwajahnya.

Aku cukup terkejut dengan tindakan Akeno yang berani, tapi aku bukan perjaka yang terpelongo ditempat. Dengan cepat aku sadar dan mengikuti mereka dengan senyum terbentuk di wajahku.

Meninggalkan orang sekitar dengan berbagai macam ekspresi melihat perbuatan mereka. Yang mana membuat para lelaki Disana menatap Hiro dengan penuh kebencian, tidak menyembunyikan kebencian mereka sedikit pun.

Karena kecantikan Akeno di atas rata-rata dengan tubuh montok. Lalu mereka melihat wajah Hiro yang lebih tampan daripada mereka, hal itu membuat mereka semakin iri sekaligus benci, seperti menuangkan bahan bakar ke dalam api.

Jika tatapan mereka bisa membunuh maka Hiro sudah berulangkali mati dari tadi. Yah, meskipun dia mati, dia bisa hidup kembali.

Sedangkan untuk perempuan, sebaliknya, mereka iri dengan Akeno karena wajah tampan Hero dan aura yang diberikan Hiro, seolah-olah mereka memiliki ketertarikan tersendiri.

Meskipun, juga ada yang memberikan tatapan senang, contohnya seperti, pasangan tua yang berkata 'masa muda' atau 'pasangan yang bersemangat' dan sebagainya.

Itupun tidak luput dari penglihatan pelayanan berambut perak. Saat melihat mereka, seolah ada yang mengganjal di hatinya. Tubuhnya gelisah tersembunyi diwajahnya datarnya.

Membuang perasaannya jauh-jauh, karena itu hanya akan menggangu pekerjaannya. Dia tidak akan tau kalau perasaannya akan semakin besar bersamaan berjalannya waktu.

xXxXx

Setelah beberapa menit, kami bisa melihat toko manga diseberang jalan. Cukup jauh dari rumah, sekitar 15 menit jika berjalan kaki.

Saat masuk kedalam, aku hanya melihat buku yang tersusun rapi dan pembeli yang membeli buku. Meskipun Cukup sepi karena ini bukan hari libur. Selain menjual manga, disini juga menjual bermacam buku, seperti buku pelajaran sekolah dan sebagainya.

Hanya sebentar mengalihkan penglihatannya, Rias sudah pergi ketempat dimana manga ditempatkan. Dengan semangat seperti otaku pada umumnya, dia melihat-lihat dan mencari manga dengan penuh bintang dimatanya.

Sepertinya sudah saatnya aku melihat-lihat. Aku memulai dari ujung, melihat cover manga dan sekilas membacanya. Terus melakukan hal yang sama seperti itu selama 1 jam.

Menutup manga terakhir, aku menenangkan diri dan mendapatkan satu kesimpulan. 'ampas, jelek, alur membosankan' teriak dalam benak.

Untung saja, teriakan ku tidak keluar. Jika saja keluar dan secara kebetulan ada penulis yang mendengar, pasti dia akan kena mental dan shock ditempat.

reincarnation with arc embodiment power didxdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang