OPM, tetangga Saitama?

1.3K 136 23
                                    

(Jangan lupa di vote)

Meluncur dengan sangat cepat ke arah meteor itu jatuh, pria botak itu meninju meteor itu dengan kekuatan yang sangat besar yang tidak dapat dipercaya. Sampai-sampai pria botak itu menembus meteor dan menghancurkannya sampai berkeping-keping.

Sayangnya, meskipun meteor itu hancur, pecahan meteor itu jatuh kebawah dan memungkinkan akan memberikan dampak yang cukup serius pada kota.

Hiro mendecakkan lidahnya dengan kesal.

"Oi Oi Oi yang benar saja, baru saja tiba sudah mau hancur nih kota. Bagaimana mungkin aku membiarkan itu terjadi"

Lalu Hiro terbang keatas gedung tempat kakek tua itu berada sambil membawa Esdeath dipelukannya. Turunan perlahan dan mendarat dengan mulus, kemudian dia menatap sebentar potongan meteor yang jatuh dengan datar.

Mengarahkan tangannya dan mengibaskan jari telunjuknya ke atas, seolah menyuruh sesuatu ke atas. tanpa memperhatikan kakek tua yang kebingungan melihatnya.

Kemudian, pecahan-pecahan meteor yang jatuh kebawah tadi tiba-tiba berhenti dan berbalik keatas, keluar dari atmosfer tanpa satupun jatuh kepermukaan.

Mengangguk puas, Hiro terbang menjauh dari tempatnya dan menghilangkan tanpa meninggalkan jejak. Meskipun mereka masih berada di sekitaran kota z.

xXxXx

Dipermukaan, warga memiliki ekspresi terkejut lalu ketakutan, kemudian kembali terkejut sekaligus bahagia dengan apa yang mereka lihat. Karena, meteor yang ingin menghantam permukaan tiba-tiba hancur, tapi sayangnya itu masih belum cukup untuk terhindar dari bahaya karena pecahan meteor itu masih cukup untuk merusak dan itu membuat mereka ketakutan.

Saat pasrah dengan nasib mereka, tiba-tiba saja pecahan meteor itu berhenti jatuh dan berbalik keatas. Seolah-olah ada seseorang yang melakukan hal tersebut. Dan Hanya satu hal yang terpikir dibenak mereka, yaitu 'pahlawan'.

Kemudian mereka Mencari sosok pahlawan tersebut karena ingin berterimakasih kepadanya, tapi sayangnya mereka tidak bisa menemukan jejaknya sedikitpun. Dan hanya bisa kembali ke rumah mereka, menunggu informasi tentang pahlawan yang menyelamatkan kota z dari asosiasi pahlawan.

Di atas gedung, Kakek tua itu membeku ditempat.
Kedua matanya terbuka lebar, rahangnya seakan jatuh kebawah. Sampai-sampai dia lupa bernapas beberapa detik, sebelum dia sadar dan menarik nafasnya kembali.

"Sungguh anak muda yang bersemangat"

"Mungkin aku sudah terlalu tua untuk menjadi pahlawan"

Meski mengatakan itu dengan sedikit candaan, seseorang menanggapi dengan serius dan membentaknya dari samping.

"Kau tidak setua yang kau pikirkan, bang. Dan juga, kau masih sangat kuat untuk seorang pahlawan"

Kakek tua itu tertawa.

"Hahaha, mungkin kau ada benarnya"

Kemudian, kakek tua itu melingkarkan lengannya di bahu cyborg muda itu, yang kelihatan seperti mesin rusak, penuh asap keluar dari tubuhnya. Menggendong agar tidak terjatuh.

Lalu Melompat dengan hati-hati kebawah, menancapkan kakinya ke bagian gedung untuk mengurangi gravitasi. Saat lima meter di atas permukaan, kakek itu menendang bagian gedung dengan satu kaki, membuat gelombang udara dan meluncur ke depan. Terus melakukan hal seperti itu sampai dia mendarat dengan aman.

xXxXx

"Kenapa kau melakukan itu? Kau tidak terlihat seperti orang yang akan melakukan sesuatu tanpa ada alasan"

reincarnation with arc embodiment power didxdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang