setelahnya, kucing, dan masalah

2.6K 215 40
                                    

Hiro yang sedang memegang shinai, merasakan bahwa dia dilahirkan untuk pedang. Meskipun dia memiliki keterampilan seni pedang terkuat dan sekaligus pengalaman cara menggunakan pedang selama berabad-abad karena keterampilan yang dia buat.

Hiro hanya baru kali ini senjata sejenis pedang. Seluruh tubuhnya bergetar, wajahnya tidak bisa menahan senyum. Hiro merasa hanya dengan sedikit tebasan serius, dia dapat dengan mudah membelah bulan.

Disisi lain, mereka yang sedang melihat senyum Hiro dapat merasakan tubuh mereka bergidik.
"Mari kita mulai" kata Katase, yang berada ditengah-tengah mereka sambil berjuang menahan tekanan yang dipancarkan Hiro.

Hiro hanya berdiri diam ditempat setelah diumumkan Katase. Hiro sedang menunggumu lawannya untuk bergerak dahulu.

Melihat ini Kiba bergegas kearah Hiro, menebas lurus ke depan dengan kekuatan penuh. Dia lupa untuk menahan dirinya untuk melawan manusia biasa, meskipun Hiro bukan manusia biasa..eh normal.

Meskipun kecepatan Kiba termasuk cepat bagi orang lain, tetapi untuk dia Kiba hanya seperti sedang berjalan dengan normal. Mundur kebelakang yang sedikit berjarak dari pedang. Melihat tebasan pedang dibelakang kepalanya, Hiro berpaling dan menangkisnya dengan cepat.

Melihat Hiro menangkis kejutannya dengan cepat dia menuju kesamping kanan tubuh Hiro. Melihat serangannya hendak ditangkis oleh Hiro, Kiba dengan cepat berbalik arah seolah-olah dia telah merencanakan itu.

Dia melihat celah disekitar punggung kiri Hiro, Kiba dengan cepat menebas dengan garis miring. Percaya bahwa dia telah memukulnya, tetapi Hiro menangkisnya dengan cepat.

Setelah sekitar 15 menit. Hiro merasa sudah cukup untuk melihat kemampuan Kiba. Beralih dari pertahanan dan saatnya menyerang. Kemudian Hiro yang menyerang ke depan dengan cepat, bahkan terlalu sulit untuk Kiba yang telah bereinkarnasi menjadi iblis.

'sangat cepat' apa yang ada dipikiran Kiba dan Rias yang melihat kecepatan Hiro.

Kiba yang hendak menangkisnya tetapi tidak dapat melakukannya karena shinai Hiro saat ini berada di lehernya.

"Kau kalah" kata Hiro, meletakan shinainya disebelah kiri kemudian Hiro mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan dibalas Kiba seperti yang dilakukan Hiro.

"Permainan pedang yang sangat bagus" kata Kiba, kagum dengan keterampilan berpedang Hiro.

"Mari kita bertanding lagi lain kali. namaku Kiba Yuto kau bisa memanggilku Kiba, senang bertemu dengan mu" kata Kiba sambil mengatur napasnya.

"Haha, Baiklah kalau ada waktu luang. Hiro, Hiro Hiragi kau juga bisa memanggilku Hiro" Hiro tertawa lemah karena dia tidak enak dengan kedekatan Kiba yah tiba-tiba.

Sebagian penonton siswi yang melihat mereka, menggumamkan sesuatu tentang hubungan mereka dan sebagian ada yang menggunakan referensi mereka untuk karyanya.

Entah karya apa yang mereka buat itu. Segera pembicaraan mereka berakhir dipotong ketika mendengar seseorang berbicara kepada mereka.

"Wow, kupikir Kiba adalah pengguna pedang yang terbaik disekolah ini. Tetapi sepertinya aku salah, ternyata Hiro dapat mengalahkan Kiba" kata Katase dengan semangat setelah melihat pertandingan Hiro dan Kiba.

"Benar, meskipun kami ingin Hiro bergabung dengan klub Kendo. Tetapi klub ini hanya untuk perempuan saja" kata Murayama dengan sedih.

"Yah, aku belajar berpedang hanya untuk melindungi diri dari bahaya dan tidak berniat untuk masuk ke klub" kata Hiro dengan canggung menggaruk belang kepalanya. Malu dengan alasan omong kosongnya.

*Ting* *Ting* *Ting* mendengar pengumuman istirahat berakhir "Aika, ayo kita kembali ke kelas" kata Hiro membangunkan Aika dari lamunannya.

"B-baiklah" kata Aika yang terbangun dari lamunannya. Mengikuti Hiro dari belakang menuju ke kelas mereka.

reincarnation with arc embodiment power didxdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang