Great Dragon Kings, Tiamat

1.3K 135 19
                                    

(sebelum baca di vote)

Setelah Hiro kabur-, maksudnya pergi dari kediaman Gremory, menghilang dari penglihatan mereka. Dia saat ini berada di tengah hutan, didepan gua, dimana dia berpikir dalam diam.

Masih ditempat, Hiro membuka penghalang yang ada didalam dirinya, jiwanya, saat sarung tangan merah muncul di tangan kanannya.

Sarung tangan itu bersinar ketika suara keluar dengan kekesalan di perkataannya [apakah aku harus dikurung seperti itu patner? Tidak tahukah kau yang namanya perikehewaan ]

[CK! CK! CK! Bagaimana bisa aku memiliki patner seperti ini] kata Draig.

Suara Draig, berdenging di tangan Hiro ketika dia bangun dari tidurnya, saat Hiro membuka penghalang yang ada didalam jiwanya, terkurung didalam tanpa dasar. Seolah jiwa Hiro itu sendiri adalah alam semesta itu sendiri.

Meskipun terkurung, bukan berarti dia dikurung, tetapi dia ditidurkan didalamnya seperti tidur keabadian.

Kembali ke Hiro, berdiri didepan gua dan mengangkat tangannya sejajar wajah, dia memukul sarung merah itu dengan tangan satunya.

*Bang*

"Bisakah kau diam! Aku itu seorang perikemakhlukkan dari peri-peri apalah itu. Aku hanya Tidak ingin diketahui oleh siapapun, terutama ketiga ras, jika aku memilikimu. Hanya masalah merepotkan yang berdatangan" Hiro berteriak ke sarung tangan, yang sedikit...retak, akibat pukulannya.

[Ah,sakit!] Teriak Draig ketika kristal hijau bersinar sinar ditengah sarung merah. Sampai sinar itu berhenti dan Draig berpikir didalamnya 'Eh, bagaimana aku bisa merasakan sakit? Bukankah aku tidak kena pukul ditubuh, bahkan aku tidak memilikinya'

Dia menghentikan pikirannya yang tidak logis saat sebuah telapak tangan mengarah ke sarung merah, atau juga tubuhnya, tetapi berhenti sebelum mencapainya saat Hiro angkat bicara.

"Tidak bisakah kau lihat kita ada dimana?! " Kata Hiro saat dia mengarahkan tangannya ke depan, ke pintu keluar masuk gua.

sekali lagi sarung itu berkedip [hmm, bukankah kita ada didepan gua? Eh, Tunggu! Tunggu! Tunggu! Aura ini!? Aku mengenalnya. Tidak salah lagi, aura itu adalah miliknya. Hey Pather, rencana licik apa yang kau rencanakan?]

Hiro menggeleng kepalanya dan menasehati Draig seolah dia seperti seorang guru "meskipun kau itu naga kek, macan kek, atau cacing kek. Kalau kau memiliki hutang pastikan segera membayarnya " kata Hiro sambil berjalan mendekati pintu gua.

Mengangkat satu jarinya, Hiro berhenti melangkah, kemudian dia mengarahkannya ke dinding gua, dan memukulnya, menyebabkan gua bergetar hebat saat semburan api Menyembur dari dalam.

Woouss* api itu melahap seluruh gua dengan kepanasan yang tinggi mengarah ke arah Hiro.

Saat semburan api Lima meter didepan, Hiro menarik jari tengahnya, memberi secuil tenaga lalu Melepaskan ke depan, menyebabkan gelombang kejut dan menghempaskan apinya kembali kedalam.

Teriakan serta rintihan terdengar dari dalam gua *roarr* siapa yang berani melukaiku?! Aku akan membalasnya dengan cakar tajam ku!!" Teriak sesuatu dari dalam.

Seluruh gua bergetar saat suara langkah kaki terdengar, mendekat ke pintu gua dari dalam.

Mengambil posisi, Hiro melompat ke belakang, 15 meter dari gua ketika seekor naga keluar dari gua tersebut. Seekor naga, seperti Naga Barat berwarna biru pucat dengan sisik biru langit.

Menjulurkan kepalanya, dengan posisi tegak, dia melihat seorang manusia menatapnya dengan mata tertarik. Didalam diri manusia itu, dia bisa merasakan aura Draig. Saat mengingat Kalimat Draig, emosinya semakin membara.

reincarnation with arc embodiment power didxdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang