***
Saat ini dara dan juga adik nya tengah berangkat menuju sekolah diantar oleh sang papa, setelah sesi sarapan yang penuh drama, dara merengek minta diantar ke sekolah padahal jadwal pekerjaan bagaskara tenang padat. Demi kesayangan keluarga bagaskara pun mengiyakan.
"Dara seneng banget bisa dianter sama papa" ucap nya antusias. Dara duduk di samping papa nya yang tengah menyetir sedangkan daffa duduk di belakang sibuk dengan tablet nya.
"Kata teman-teman dara di sekolah dara gak punya papa, jadi dara seneng bisa dianter papa dara mau nunjukin kalo dara juga punya papa" sebenarnya semenjak dara masuk dunia ilusi ini dara belum pernah sekolah karena ia sibuk menyusun rencana hidup untuk ke depan nya, ia berbohong agar papa nya tak kembali cuek seperti di novel.
Bagaskara menatap sendu ke arah dara yang tengah cemberut menceritakan teman-teman nya, hanya gadis kecil itu yang berceloteh banyak hal.
"Kalo gitu, mulai sekarang papa akan antar anak-anak papa ke sekolah" satu tangan bagaskara mengusap kepala anak gadis kecil nya.
"Beneran, yeay seneng nya!" gadis kecil itu berjoget-joget kecil di tempat duduk nya.
Bagaskara menggeleng melihat nya "cium dulu dong papa" Bagaskara menunjuk pipi kiri nya.
Pipi dara memerah mendengar itu, apa kata nya cium? Mungkin tubuh dara sekarang kecil tapi kan jiwa sudah dewasa dan sekarang ia di suruh cium duda tampan?
Oke gak papa dara demi kelangsungan hidup di masa depan
Ketika dara ingin mencium pipi papa nya terhenti begitu mendengar suara adik nya yang selalu datar " kita sudah sampai " ucap nya
"Eh iya udah sampai" dara dengan semangat turun dari mobil
Bagaskara melirik ke arah anak bungsu nya lalu tersenyum tipis, ah daffa benar-benar mewarisi darah hardian.
"Papa gak usah jemput" ucap nya lalu turun dari mobil menyusul kakak yang tengah Mengobrol bersama teman nya mungkin.
***
Sedangkan saat ini dara tengah menanti daffa "kamu bohong ya, mana adik kamu?" ucap salah satu anak kecil diantara mereka bertiga"Ih aku gak bohong! Adik aku sekolah disini, awas aja kalo kalian suka sama adik aku!" dara cemberut
"Dara kata bunda aku bohong dosa" ucap anak kecil yang paling terlihat polos
"Aku gak punya bunda" Jawab dara judes kesel kenapa mereka kalo dara punya adik yang tampan?
"Ih kok bisa gak punya bu-"
"Kakak" itu suara daffa, dengan cepat dara menoleh lalu melihat daffa tengah berjalan ke arah nya dengan wajah datar.
"Adik! Sini" dara melambai sambil tersenyum manis, lihat kan ketiga temen nya bengong melihat adik tampan nya.
Dara merangkul lengan daffa " ganteng kan" ucap nya pamer.
"Iya ganteng, apa bunda apa bisa buat yang ganteng kek gini gak ya?"
Polos sekali pikir dara.
"Mana bisa! Yang kek gini cuma ada satu, cuma adik aku bunda kamu gak bakal bisa buat nya" enak aja daffa-nya mau di duplikat.
Anak kecil lugu itu terlihat ingin menangis "kalo bunda aku gak bisa, aku minta adik kamu aja" pinta nya memelas
"Enak aja lo! Daffa punya dara, maen minta aja" sungut kesal, dara paling benci terhadap cewe menye-menye mereka terlalu naif dan bodoh.
"Daffa gak bakal mau sama lo! Dari awal daffa punya dara. Iya kan daffa?" dara menoleh ke arah daffa dengan wajah memelas, berharap anak kecil itu peka dengan kode nya.
"Iya, daffa punya dara. " ucap nya menahan senyum.
"Tuh denger! " ucap dara bangga, lalu menarik daffa pergi dari hadapan tiga anak kecil itu
"Pergi aja yuk daffa, jangan urusin orang gila" ajak nya
"Iya kakak" daffa ikut pergi meninggalkan tiga anak kecil itu.
Setelah lumayan jauh dara berhenti di tengah-tengah koridor sekolah, saat ini belum masih banyak anak kecil yang bermain-main, maklum nama nya juga bocil.
"Daffa kamu kelas apa?"
"Aku belum tau kak, kita belum ke ruang guru" dara menepuk kening nya, kok bisa lupa? Dara bego banget sih.
Dara menatap wajah datar daffa yang terlihat polos, bolehkah dicubit? Ah gemas nya.
"Gemes!" ucap nya spontan
"Huh?" daffa terlihat linglung dengan wajah memerah
"Ah gemes nya! " dara tak tahan ia langsung menyerang pipi daffa yang sudah membulat
"Hehe... " dara terkekeh melihat wajah kesal daffa karena pipinya ia taritarik-tari
"Kwakak" daffa terlihat kesulitan bicara karena ulah dara.
"Iya-iya, maaf ya adik kakak yang ganteng"
***
TBC.
(Mangga smoothie buatan dara dan bibi mery)
(Christian Daffa Hardian)
Sampai jumpa di next cepther berikut nya👋
Jangan lupa vote ya! 🧡
Bintang👇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Sister [Slow Update]
Fantasy[Warning!] Cerita ini berisi kan Kata-kata kasar dan tindakan kriminal, bagi yang tidak suka bisa di skip. - Haura Yovanka anak tunggal kaya raya, gadis berusia 21 tahun yang tengah sibuk menyelesaikan skripsi akhir semester nya, namun di tengah-te...