***Masih di warung bakso kang asep, dara duduk bersama laki-laki yang baru datang dan baru memesan makanan nya.
Suasana sunyi diantara mereka berdua, hanya mereka berdua yang lain nya sibuk akan bacotan ilahi. Lama kelamaan suasana ini membuat dara agak canggung, gimana gak canggung coba? Lagi makan bakso terus di samperin cogan tapi gak ngobrol.
Hingga suapan bakso terakhir dara laki-laki itu masih enggan untuk membuka mulut, sebenarnya dara mau saja memulai percakapan tapi kan malu hey, dara cewe masa yang ngajak ngobrol duluan cewe.
Membulat kan tekad untuk mengajak ngobrol cogan di samping nya. Dara menarik napas hingga beberapa detik lalu menghembuskan napas nya, begitu terus hingga beberapa kali.
"Mas nya dari mana ya? " Tanya dara dengan suara yang di lembut-lembutkan, maklum depan cogan harus jaga image.
Laki-laki itu menoleh dan tersenyum saat dara memberikan senyuman " oh, saya baru aja dateng dari berlin, kesini niat menjenguk adik saya " jelas laki-laki itu.
"Jangan panggil mas kak, saya masih muda masih kelas sepuluh SMA hehe, " Pinta laki-laki itu.
Adik kelas ternyata.
"Oh masih anak sekolah ya, Iyaudh panggil gue kakak, kak dara. "
"Gini kan enak kak, tadi asing banget kek nya ngobrol kek gitu "
"Haha, iyaiya. "
"Apartemen adek gue gak jauh dari sini kak, nanti mampir ya. " ujar laki-laki itu.
" boleh-boleh, nanti gue mampir. "
Mereka mengobrol, membicarakan banyak hal lalu bertukar nomor ponsel dan berpisah saat pesanan laki-laki itu siap.
Saat laki-laki itu hilang dari penglihatan dara, baru dara merasakan sesuatu yang tidak asing. Laki-laki itu seperti tidak asing dan pernah pernah dara lihat, tapi dimana? Dan kapan ya.
Laki-laki itu benar-benar tidak asing, demi apa pun dara seperti pernah melihat laki-laki itu. Tapi siapa laki-laki itu? Harus kah ia bertanya ke daffa, tapi seperti tidak.
Memikir kan siapa sebenarnya laki-laki itu saja sudah membuat dara lapar kembali. Dan tak lama kemudian dara kembali memesan bakso kang asep.
***
Cerah nya matahari pagi menerangi bumi dan seisi nya, namun siapa sangka di pagi yang cerah ini suasana hati luna tak secerah matahari pagi ini.
Suasana hati buruk, sangat buruk. Jika kalian bertanya kenapa? Itu karena pagi ini daffa sudah duduk masih di sofa apartemen. Dan yang paling menyebalkan tujuan daffa datang adalah agar luna tidak bisa keluar dari apartemen nya sendiri. Pasti kali ini daffa akan memonopoli kak dara nya lagi.
"Pergilah, bedebah. " Usir luna dengan umpatan
Tapi daffa tak bergeming, ia malah melanjutkan kan acara menonton TV nya, dengan film kesukaan nya yaitu Spongebob, kartun anak kecil yang di pemeran utama nya adalah spon kuning.
Luna menghembuskan napas lelah nya. Apa yang harus ia lakukan agar daffa pergi dari apartemen nya? Padahal luna sudah menyusun daftar apa saja yang akan ia lakukan bersama kak dara nanti siang, tapi semua nya kacau gara-gara bajingan menyebalkan satu ini.
"Pergi sana daff, kakak gue bakalan dateng bentar lagi. " luna kembali berusaha mengusir daffa.
"Gue lagi nunggu lion lun. " balas daffa
"Lo kenal kakak gue? " tanya luna kaget
"Iyaiya lah, gue sama kakak lo punya hubungan dari kecil. " jawab daffa lugas.
"Apa! " Syok luna
"Jadi selama ini... Lo gay dan yang jadi pasangan gay lo kakak gue? " Luna syok bukan main mendengar perkataan daffa.
Daffa menghela napas lelah, ia harus bersabar menghadapi luna yang super duper idiot.
"Gak gitu juga lun. " Ucap daffa gregetan
"Emang nya hubungan cowo sama cowo harus jadi hubungan gay?! " Tanya daffa prustasi dengan ke bloon an luna.
"Terus kalo bukan hubungan gay, hubungan apa dong? Gak mungkin kan kalian punya hubungan aliran sesat yang kek di film-flim itu? " tudung luna semakin kemana-mana.
"Ternyata sesusah itu ya lun, ngomong sama orang bego" Ucap daffa miris.
***
TBC.
Part ini pendek banget ya guys...
(Luna si muka polos tapi tomboy)
Sampai jumpa di part berikut nya! 🧡
Yang punya masukan cerita komen aja 👌
Papay👋
Bintang👇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Sister [Slow Update]
Fantasy[Warning!] Cerita ini berisi kan Kata-kata kasar dan tindakan kriminal, bagi yang tidak suka bisa di skip. - Haura Yovanka anak tunggal kaya raya, gadis berusia 21 tahun yang tengah sibuk menyelesaikan skripsi akhir semester nya, namun di tengah-te...