***
"Adiik!" dara berlari menghampiri daffa yang tengah duduk bersandar di pohon yang lumayan rindang
"Adik, adik!" dara menepuk-nepuk pipi tirus daffa tapi daffa tak membuka mata, lalu dengan kuat dara menguncang pundak daffa tapi tetap anak malang itu tak membuka mata nya.
Mata dara mulai berkaca-kaca, ia terus berusaha membangun kan daffa berharap anak kecil itu hanya tidur. " bibi hiks, adik kenapa gak mau bangun? "
"Nona muda tenang ya, mari kita bawa tuan muda kedalam" pelayan tua itu menggendong daffa yang tak sadarkan diri.
"Ayo, bi kita harus sembuhin adik" ucap dara khas anak kecil nya
"Bawa ke kamar dara aja bi, dara juga mau rawat adik" agar di sama depan dia tak membunuh ku.
"Apa nona yakin? " tanya pelayan itu ragu
"Tentu saja bibi, memang nya kenapa dengan kamar ku? " dara memiringkan kan kepala nya menatap bingung pelayan itu.
"Bukankah nona melarang tuan muda mendekati kamar nona" jawab pelayan itu takut-takut
Dara membulat kan mata nya, kenapa ia bisa lupa kalo dara adalah kakak yang jahat, pasti perubahan nya menjadi tanda tanya bagi semua orang, dara menepuk kening nya lalu membuat ekspresi sesedih mungkin.
"Apakah dara tak boleh sayang adik?, kata teman-tenan dara di sekolah kalo punya adik dia harus sayang adik, mereka juga bilang kalo punya adik adalah hal menyenangkan kan, mereka bermain bersama adik mereka, dara tak punya teman main jadi dara mau main sama adik" dara memelankan suara nya di akhir kalimat
Pelayan itu kelabakan sendiri melihat nona nya hampir menangis tapi ia senang nona nya berubah. Ia selalu berharap suatu saat nanti akan ada yang menyayangi tuan muda yang malang. Dan sekarang seperti doa nya di kabul kan, kini harapan nya hanya lah melihat ke harmonis an keluarga ini.
***
"Makasih ya dokter sudah mau mengobati adik saya" ucap dara dengan senyum manis nya.
"Sama-sama adik manis, di jaga ya pola makan adik nya" saran dokter itu
"Baik dokter, akan dara lakukan" balas dara sambil memberi hormat ala tentara
Dokter muda itu terkekeh lalu mengusap kepala dara" adik kamu pasti beruntung punya kakak hebat seperti kamu"
Dalam sekejap dara terhipnotis oleh tawa merdu milik dokter muda tersebut, ia mengerjapkan mata lalu dengan sepontan berkata dengan keras " aku mau nikah sama dokter!"
Eh!
Krik-krik
Hening beberapa saat lalu tawa Mengegelegar milik dokter muda itu mengagetkan dara termasuk para pelayan di kamar dara. Dara tau arti tawa itu, tawa dalam artian mengejek ucapannya tadi.
"Hahaha... Ternyata nona muda hardian jatuh cinta kepada ku"
Tawa itu terdengar mengerikan kan entahlah hanya perasaan nya atau memang iya, seketika aura hangat dari dokter muda itu lenyap.
"Dokter mengejek ku?"
"Hm?"
"Dokter tertawa karna perkataan ku kan, itu arti nya dokter mengejek ku!" dara menatap jengkel pada dokter muda yang berlutut di hadapan nya, agar mempermudah bicara mereka.
"Memang nya aku kurang apa?, aku cantik, aku pintar, dan aku juga kaya. Dokter tak akan menyesal bila menikah dengan ku" di kehidupan sebelumnya pun dara terlahir sempurna, jelas ia bangga akan semua yang ia miliki. Di kehidupan nya yang dulu dara selalu menjadi pusat perhatian, jadi dara jelas mempunyai kepercayaan yang tinggi.
Dokter muda itu tak menjawab melainkan ia tertawa lebih keras dari tawa nya yang sebelumnya nya
Dara benar-benar kesal, apa dokter muda itu mengejek nya karna omongan anak kecil adalah bualan begitu?
"Bila aku sudah besar aku kan menjadi gadis cantik dan sexy, agar bisa melayani dokter" ucapan dara kali ini sukses menghentikan tawa dokter muda tersebut.
Dengan semangat dara menerus bicara nya "akan aku puaskan dokter di setiap malam nya, akan selalu ku sedia kan waktu untuk bercinta dengan dokter, apa aku masih kurang untuk dokter?"
***
TBC.
(Dokter muda)
See you next capther👋Bintang👇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Sister [Slow Update]
Fantasía[Warning!] Cerita ini berisi kan Kata-kata kasar dan tindakan kriminal, bagi yang tidak suka bisa di skip. - Haura Yovanka anak tunggal kaya raya, gadis berusia 21 tahun yang tengah sibuk menyelesaikan skripsi akhir semester nya, namun di tengah-te...