18. TAS

5.1K 346 40
                                    

Daffa beranjak dari tidur lalu memandangi dara yang tidur terlelap di samping nya, ia memajukan wajah nya lalu mencium bibir mungil yang tengah mendengkur halus itu.

Daffa memandangi jam dinding di kamar nya yang kini jarum nya tengah menunjuk ke arah 12. 26 , ia turun dari ranjang lalu ngambil handphone milik nya yang berada di nakas dengan dengan tempat tidur nya.

Menghubungi seseorang yang ia butuh kan saat ini.

"Hallo, " suara wanita terdengar saat daffa mengarah kan handphone nya ke telinga nya

"Gue sama dara mau pindah" ucap nya langsung tanpa menjawab sapaan dari si wanita

"Heh! Enak aja lo maen pindah pindah, gua gimana gobs kalo lo pindah anjir emang lo!. "

Daffa mendengus mendengar caci makian si wanita itu, "gak bisa gue emang harus pindah,"

"Dara hamil. " lanjut daffa

"APAAAA!!! dasar setan! Benerin heh jangan becanda lo! "

"Gue gak bercanda lun, besok gua harus udah berangkat. "

"Gue cuma mau bilang, urus semua urusan yang terjadi selama gue dan dara pergi, dah selamat malem gue ngantuk. "

"Dasar anjing ya lo, lo pergi dan ninggalin masalah buat guee, terus kalo gua kangen sama ka-" tanpa perasaan daffa mematikan sambungan mereka.

Ia menghela napas, hah, dasar cewe idiot daffa yakin seratus persen luna akan susah mendapatkan pacar.
Jangan kan pacar, ada yang mendekati saja pasti ogah saat tau sifat asli si nenek sihir satu ini.

Sedangkan luna di sebrang sana terus terusan mengumpati dan mencaci maki daffa dengan penuh dendam.

*****

Dara bangun saat merasakan mual luar biasa, ia langsung berlari ke arah kamar mandi di kamar daffa dan memuntah kan cairan bening.

Daffa yang tengah menganti baju pun melotot kaget dan segera menyusul dara yang nampak nya sudah lemas, segera ia menopang tubuh dara dan menanyai keadaan nya dengan panik.

" sakiitttt hiks tenggorokan nya sakit hiks, "

"Iya bangun dulu yuk, kakak duduk dulu, " pelan-pelan daffa memapah dara kembali ke tempat tidur, lalu ia memberikan dara air putih yang berada di nakas dekat tempat tidur.

"Enggak mau pait, " tolak dara dengan suara bergetar bahkan kini kedua mata nya berkaca-kaca.

"Iyaudah kakak mau minum apa? " tanya daffa lembut, ia merapihkan rambut dara yang berantakan.

"Mau susu coklat, " pinta nya memelas

Daffa mengecup kelopak mata dara yang tampak basah " iya sayang iya. " kemudian ia memencet tombol di dinding dekat tempat tidur nya untuk memanggil pelayan.

Tak lama pintu di buka dan muncul lah lili, si gadis muda yang sudah menjadi pelayan.

"Lili tolong buatin susu coklat hangat untuk dara. " titah daffa langsung

"Gak mau coklat panas, mau es coklat. " rengek dara

Daffa menghembuskan napas pelan, " kak ini masih pagi. " ucap nya memperingati

"Bodo, mau es coklat. " isak dara

Sekali lagi daffa menghembuskan napas nya pelan, ia menengok ke arah lili yang melongo melihat interaksi mereka, daffa meringis pelan .

" lili coklat panas sama es coklat. " ucap daffa

"Baik tuan muda, " lili mengangguk-angguk kepala nya.

"Jangan lama-lama li. " peringat daffa, teringat kebiasan lili adalah gadis lemot juga idiot di mata nya.

Sekali lagi lili mengangguk-angguk kepala nya lalu menutup pintu dengan terburu-buru.

Kini atensi daffa teralih ke arah dara yang tak lagi menangis.

" mau tiduran? " tawar daffa lembut

Dara mengerucut kan bibir nya lalu menggeleng pelan, " enggak, " ucap nya serak

"Mau peluk boleh? " pinta gadis itu dengan suara bergetar bahkan mata nya kembali berkaca-kaca.

Daffa mengulum senyum secara ia memeluk dara dan mengusap punggung serta rambut gadis itu, sesekali ia juga mencium puncak kepala gadis di dekapan nya itu.

"It's ok, semua akan baik-baik aja. " ucap nya menenangkan.

Namun seperti nya kata-kata itu malah membuat dara, pasal nya gadis kembali menangis di dekapan daffa.

"Sedih hiks, kemaren-kemaren gak ada kamu, aku sendirian hiks. " isak dara mengadu

"Capek muntah-muntah terus hiks, sakit tenggorokan nya. " adu dara kembali

Tatapan daffa menyendu, ia menghela napas menyesal tak ada di saat gadis itu butuh kan, bahkan mungkin dara syok berat saat tau diri nya hamil.

"Maaf gak ada di saat kakak butuh. " sesal daffa.

Namun dara diam saja masih terisak lalu mengelap ingus nya di kemeja daffa, sadar daffa memakai kemeja dara pun mendongak, " kamu mau kemana? " tanya nya lemah.

Daffa bahkan di buat gemas, " enggak kemana-mana. " jawab nya

Tatapan dara kembali sedih, " bohong, " ucap nya dengan suara bergetar menahan tangis.

"Enggak bohong kak, aku emang gak mau kemana-mana, niat nya cuma mau nemenin kakak cek kandungan. Sekarang kan udah ada bapak nya. " jelas daffa lembut.

bibir kembali mengerucut saat daffa dengan lembut mengusap-usap sisa air mata di wajah nya.

"Maaf, aku sensian banget gak tau kenapa bawa an nya nangis terus. " ucap dara menyesal bahkan kini kepala nya menunduk.

Tangan daffa terulur untuk mengangkat wajah dara dan menuntun nya untuk menatap wajah nya, daffa tersenyum lembut.

"Gak papa, aku yang minta maaf karena gak ada untuk kakak kemaren-kemaren. " satu tangan nya mengusap pipi dara yang merona.

Pelan-pelan ia memajukan wajah nya ngikis jarak di antara kedua nya, saat hampir nya bersentuhan kedua nya di kaget kan dengan ketukan pintu.

Lalu dengan girang dara mendorong daffa menjauh lalu setengah berlari menghampiri pintu, " es coklat kuuu. " seru nya senang.

Diam-diam daffa mengumpat pelan, namun pemuda itu kembali tersenyum saat melihat dara dengan riang menyambut lili eh, menyambut es coklat nya.

*****

Hallo guys apa kabar??? Aku kembali setelah sibuk dengan dunia nyata bahkan sempat lupa kalo aku punya dunia ilusi hehe

Gimna menurut kalian part ini?

Jangan lupa vote and comen ya

Bintang

👇




The Antagonis Sister [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang