*****
Dara menghempaskan tubuh nya di kasur milik daffa, ia lelah setelah seharian bersenang-senang bersama luna. Mereka menghabiskan waktu berdua setelah sekian lama tak bertemu, meski baru tiga minggu tak bertemu tapi dara sudah serindu itu kepada luna.
"Daffa, seharus nya kamu ikut, tadi seru banget. " ujar dara seraya kembalikan tubuh nya menghadap daffa yang tengah fokus pada laptop nya di meja belajar.
"Ya, lain kali aku akan ikut. " jawab daffa sekena nya.
"Memang nya kamu gak kangen sama luna, padahal luna bilang dia kangen banget sama kamu daffa. " cerita dara, namun daffa lebih fokus pada laptop nya.
Dara cemberut, memang nya semenyenangkan apa sih bermain laptop sampai daffa mengabaikan nya.
Tiba-tiba dara teringat sesuatu " daffa besok jadwal terapi kamu, kamu harus bangun lebih awal. " peringat dara.Sejenak daffa menghentikan aktivitas mengetik nya namun tak lama ia kembali mengetik, " iya kakak. " jawab nya kembali sekena
Dara kembali cemberut, daffa terlihat lebih dingin dari biasanya. Dan itu sedikit menganggu dara, mungkin karena daffa selalu bersikap hangat kepada dara dan ketika sikap daffa berubah walau tak sepenuhnya nya namun itu benar-benar mengganjal bagi dara.
Ingin mengetahui kenapa sikap daffa berubah, dara berjalan ke arah daffa. Ia memeluk leher daffa dari belakang, " daffa, " panggil nya pelan hampir seperti bisikan.
"Aku sedang mengerjakan tugas, kak. " ujar daffa namun tak ayal tangan nya mengelus tangan dara yang berada di leher nya.
"Aku tahu, "
Daffa menghela napas, " kalo gitu lepas dulu kakak, " pinta daffa dengan lembut.
Dengan cemberut dara menggeleng kan kepala nya, " gak mau, aku kangen kamu, akhir-akhir ini kamu sibuk banget, sampe lupa jadwal kualiti time sama kakak mu ini. "
Daffa kembali menghela napas, ia memutar kursi nya hingga mau tak mau pelukan dara terlepas, setelah ia berhadapan langsung dengan dara, daffa merengkuh dara masuk ke dalam pelukan nya.
Dara? Tentu saja terkejut, namun tak ayal ia juga senang dan membalas pelukan daffa tak kalah erat, posisi dara yang berdiri mempermudah nya untuk mengelus rambut daffa.
"Kamu kenapa? " tanya dara penuh perhatian
"Aku sedang patah hati kakak. " ungkap daffa pelan dengan suara yang terendam karena kepala nya berada di dada dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Sister [Slow Update]
Fantasy[Warning!] Cerita ini berisi kan Kata-kata kasar dan tindakan kriminal, bagi yang tidak suka bisa di skip. - Haura Yovanka anak tunggal kaya raya, gadis berusia 21 tahun yang tengah sibuk menyelesaikan skripsi akhir semester nya, namun di tengah-te...