Waktu terus berjalan, seiring dengan itu, aku masih terus berusaha beranjak. Beranjak dari satu-satunya tempat yang sempat ku sebut pulang. Ya.. Sudah lama, tapi aku masih belum bisa lupa. Entah itu lupa tentangmu, atau kenangan yang pernah terjadi. Ini nggak pernah mudah, karena sejak awal aku kenal kamu, semuanya memang nggak pernah terasa mudah.
Aku pernah bilang, kalau.. semesta nggak kasih kamu buat aku, berarti bukan kamu yang aku butuh. Aku kira, dengan percaya hal itu, semuanya akan jauh lebih mudah, aku kira dengan percaya itu, semuanya akan jadi baik-baik aja. Ternyata enggak. Meskipun aku tahu bukan kamu yang aku butuh, aku tetap inginnya kamu. Aku nggak tahu kenapa jatuh ke kamu harus sesakit ini, aku kira aku cukup dengan menciptamu dalam ingatanku, menyimpanmu dalam ruangku. Tapi, aku sadar, melihatmu memiliki orang lain adalah penghancur terhebat untuk duniaku.
Kenapa ya harus kamu? Padahal, aku minta sama semesta buat kirim orang yang juga punya perasaan buat aku, mungkin kurang spesifik kali ya permintaanku, karena semesta mengabulkannya, ia kirimkan kamu, yang punya perasaan untukku, perasaan sebagai teman. Kalau sudah begini, yang bisa aku lakukan ya cuma terus jalan, terus berusaha mengabaikan apa-apa yang ada hubungannya sama kamu, karena aku sendiri nggak tahu, sebenarnya aku sudah berdamai sama keadaan belum sih?
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Bisa Kau Miliki
Cerita PendekHanya ungkapan tentang seorang yang menyukai sesuatu yang begitu jauh, hingga ia tak dapat meraihnya.