Bagian 21 - Tanpa arah tujuan

5 2 0
                                    

Aku kira, aku akan benar-benar berhenti. Aku kira, aku sudah selesaikan semuanya. Ternyata.. Nggak semudah itu. Ternyata.. Berjalan membawa luka nggak pernah segampang itu.

Bukannya ingin menyerah setelah apa yang dilewati. Hanya saja, aku mulai kehilangan kepercayaan kalau.. Aku bisa baik-baik saja sampai akhir. Aku tidak tahu kenapa tujuan tidak pernah benar-benar mudah untuk dicapai. Yang aku tahu, aku butuh rumah, untuk merawatku, setidaknya sampai luka ini benar-benar sembuh. Tapi, sejak awal, aku selalu menganggap kamu rumahku. Lalu bagaimana sekarang? Ketika aku butuh tempat pulang, sedangkan tempat pulangnya tidak pernah benar benar ada?

Aku mengerti kenapa aku tidak bisa cepat sampai setelah sejauh ini. Karena, aku tidak pernah benar-benar mengikhlaskanmu menemui pemilikmu. Karena, aku tidak pernah benar-benar melepaskanmu meski kamu tidak pernah mendekapku.

Aku merasa sudah berjalan terlalu jauh, aku merasa sudah berlari begitu cepat. Tapi ternyata, aku tidak bergerak. Aku hanya diam ditempat. Menikmati setiap luka dengan dalih, aku bisa melepaskan. Padahal, nggak pernah ada yang namanya melepaskan, kalau ikhlas saja nggak.

Beri tahu aku caranya semesta. Beri tahu aku bagaimana caranya agar beranjak terasa lebih mudah. Beri tahu aku caranya agar lupa memang jalannya. Beri tahu aku caranya semesta.

..

Yang Tak Bisa Kau MilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang