TIGA

20.4K 2.5K 210
                                    

𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CW//BXB, MATURE.

About Cr: Semua media yang ada berasal dari Pinterest, Twitter, Google, dan YouTube. Sebisa mungkin aku akan mencantumkan nama artist dibalik karya yang digunakan dalam book ini.

Jika ada kesalahan kepenulisan atau salah pengejaan tolong ditandai dengan komentar ya bestie. Sebisa mungkin akan aku perbaiki, secara bertahap.





❤️ Selamat Membaca ❤️



Setelah dua hari lalu ia menginap di kediaman keluarganya, akhirnya Ian bisa kembali ke apartemen. Sebenarnya ia suka situasi rumah yang nyaman tapi terkadang ia juga menyukai kesendirian. Ia suka situasi tenang dimana tak seorang pun mengajaknya berbicara, ia hanya akan fokus mendengarkan musik dari piringan hitam atau bermain game sampai matanya terasa pegal. Baginya, cara memulihkan tenaga adalah dengan menyendiri, namun jangan salah tanggap, Ian bukan anak yang membosankan atau monoton. Ia juga bisa pergi ke club, mengobrol panjang soal bisnis, sepak bola, bahkan sampai urusan cinta, tapi hanya ketika ia merasa ingin saja.

Seperti kali ini, Ian hanya berniat tinggal di rumah untuk olahraga. Ia memasang airpods kemudian mulai melakukan sedikit pemanasan sebelum masuk ke olahraga berat, ia memulai sesi pertamanya dengan berlari dengan tempo santai di treadmill kemudian setelah 20 menit berlalu barulah ia beralih mengangkat beban. Tangannya memegang besi dengan cengkraman cukup kuat, ketika beban mulai terangkat, otot lengannya mulai timbul bersama veins yang juga tercetak jelas menandakan bagaimana bagian itu bekerja. Tubuhnya selalu fit setiap saat, bentuk kotak pada perut serta lengan yang besar tak pernah hilang dari sana, ditambah lagi bahu lebarnya yang membuat tampilan indah.

Di tengah kegiatan olahraganya, terdengar suara bell berbunyi. Ia mengambil handuk kecil untuk mengelap keringatnya kemudian berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang dari layar monitor. Ketika melihat wajah saudara sepupunya di sana, Ian langsung membukakan pintu. Dari arah luar Marvel langsung tersenyum padanya dan masuk ke dalam. Ia menaruh paper bag di dekat sofa kemudian mendudukan diri di sana tanpa disuruh seolah apart ini miliknya. Tampilan pria itu kali ini agak berbeda, Marvel terlihat sedikit rapih dari biasanya.

"Mau ke mana lo?" tanya Ian penasaran.

"Ke sini." Jawabnya santai.

"Pake baju kaya gitu?" Ia tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Abis ini mau ketemu pacar gue di Club." Marvel mengeluarkan ponsel untuk mengetikan sesuatu kemudian kembali menatap Ian. "Mau ikut?" tawarnya.

Ian membalas dengan gelengan kepala kemudian langsung kembali melanjutkan olahraganya yang sempat tertunda. Sementara Marvel sudah berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum sembari berbicara dengan seseorang lewat telefon, sepertinya ia berbicara dengan kekasihnya.

The Heirs [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang