DUA PULUH TIGA

14.8K 1.8K 353
                                    

𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

CW//BXB, MATURE 18+, M-PREG (Mungkin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CW//BXB, MATURE 18+, M-PREG (Mungkin). Ada bahasa yang frontal.

About Cr: Semua media yang ada berasal dari Pinterest, Twitter, Google, dan YouTube. Sebisa mungkin aku akan mencantumkan nama artist di balik karya yang digunakan dalam book ini.

Jika ada kesalahan kepenulisan atau salah pengejaan tolong ditandai dengan komentar ya bestie. Aakan aku perbaiki, secara bertahap.




_Selamat membaca_




Saat ini Ala tengah duduk di tepian ranjang sembari mengamati sang kekasih yang tengah berganti pakaian, waktu menunjukan pukul tujuh malam dan Ian harus pergi menghadiri acar keluarga, katanya sih kali ini pria itu tak bisa mengelak karena acara itu cukup penting. Jadilah dengan terpaksa, Ian meninggalkan Ala sendirian di apartment miliknya, mereka yang awalnya sibuk cuddle di ranjang harus terhenti begitu saja.

"Acaranya sampe jam berapa?" tanya Ala.

"Ngga tau juga, mungkin agak maleman baru beres. Lo mau gue anter pulang atau mau di sini aja?"

"Di sini aja deh, males kalo di rumah."

Ian tersenyum, ia merapihkan lengan bajunya sebelum mendekat pada sang kekasih. Tangannya terulur mengusap bagian bawah dagu Naskala dan menggerakan jarinya seperti sedang memperlakukan kucing. Naskala yang mendapat perlakuan itu pun entah kenapa malah memejamkan matanya sembari tersenyum, benar-benar mendukung suasana.

"Mirip banget sama kucing." sebuah kecupan mendarat di keningnya.

"Lo suka banget kayaknya sama kucing?"

"Iya, cuma gue ga boleh pelihara kucing sama Ibu."

"Kenapa?"

"Alergi bulunya. Tapi kalo kucing yang ini boleh pasti, manis gini, Ibu pasti ngizinin."

Wajah Ala langsung dihujani ciuman bertubi-tubi oleh Ian, pacarnya itu entah kenapa selalu terobsesi menciumi Ala, utamanya sih pipinya. Kata Ian, pipi Ala terasa paling enak dicium selain bibir, pria itu menyebutnya bantal kapas.

"Ibu lo pasti cantik banget ya? anaknya ganteng begini." Ala berdiri di hadapan Ian, kemudian merapihkan pakaian yang pacarnya kenakan.

"Cantik banget, secara keseluruhan gue emang mirip Bapak, tapi kalo lagi senyum, mirip banget sama ibu. Mau ketemu Ibu ga?"

The Heirs [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang