TIGA PULUH EMPAT

12.6K 1.8K 332
                                    

𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

CW//BXB, MATURE 18+, M-PREG (Mungkin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CW//BXB, MATURE 18+, M-PREG (Mungkin).

About Cr: Semua media yang ada berasal dari Pinterest, Twitter, Google, dan YouTube. Sebisa mungkin aku akan mencantumkan nama artist di balik karya yang digunakan dalam book ini.

Jika ada kesalahan kepenulisan atau salah pengejaan tolong ditandai dengan komentar ya bestie. Aakan aku perbaiki, secara bertahap.




_Selamat membaca_




Ala membaringkan tubuhnya di ranjang empuk yang beberapa bulan ini sudah seperti miliknya sendiri, tangannya sibuk memainkan saklar lampu, membuatnya padam kemudian menyala berulang kali. Walaupun raganya sudah diniatkan untuk beristirahat tetapi otaknya tak bisa diajak berkompromi. Bagian tubuh yang satu itu malah terkesan cenderung bekerja lebih keras saat malam hari.

Topik utama dalam pikirannya tentu saja masih berpusat pada apa yang Jarvis ceritakan tadi. Setelah mendengar hal itu Ala malah jadi merasa bersalah karena terlalu mementingkan dirinya sendiri sampai tak tahu apapun mengenai keluarganya. Ia tak tahu kalau perkara yang besar sudah terjadi beberapa tahun lalu.

Gerakan pada sisi ranjang dibarengi dengan sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya membuat Ala dibawa kembali pada kenyataan, ia mengalihkan pandangannya untuk menatap sang kekasih. Rupanya Ian baru saja selesai mandi, pria itu masih terasa begitu dingin dan wangi. Bahkan kecupan bibirnya yang mendarat pada pipi Ala juga ikut dingin.

"Masih mikirin yang tadi?" Ian mencoba menebak.

"Iya. Gue ngerasa bersalah banget sama Kak Tio. Rasanya kayak egois banget cuma mikirin diri sendiri, gue bahkan dengan jahatnya ngerasa beban hidup gue yang paling besar."

"Limit orang beda-beda Ala. Masalah Tio sama Mas Avis emang besar, tapi bukan berarti hal itu bikin masalah lo jadi ga valid atau biasa aja. Semua ada porsinya masing-masing, jangan ngerasa bersalah ya, lo udah hebat kok mau berjuang nyelesein apa yang belum tuntas."

Ala mengulas senyum, ia lupa kalau sekarang dirinya tak hanya seorang diri menanggung beban. Di setiap masalah yang ia hadapi, Ala tak lagi harus melampiaskannya pada pekerjaan, mencoba terjaga sepanjang malam sembari menghukum dirinya. Kali ini ada sosok Julian, orang yang akan memberikan pelukan serta dukungan untuknya.

Ia merubah posisi sepenuhnya menghadap ke arah Ian, kemudian memeluk pria itu dengan erat. "Kenapa lo baru muncul sih? kenapa ga dari dulu aja? Gue harus ngelewatin semuanya sendiri selama ini."

The Heirs [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang