TIGA PULUH ENAM

11.7K 1.8K 237
                                    

𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

CW//BXB, MATURE 18+, M-PREG (Mungkin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CW//BXB, MATURE 18+, M-PREG (Mungkin).

About Cr: Semua media yang ada berasal dari Pinterest, Twitter, Google, dan YouTube. Sebisa mungkin aku akan mencantumkan nama artist di balik karya yang digunakan dalam book ini.

Jika ada kesalahan kepenulisan atau salah pengejaan tolong ditandai dengan komentar ya bestie. Aakan aku perbaiki, secara bertahap.



_Selamat membaca_




"Abis makan siang ada rapat sama Tim produksi." Raiden membacakan jadwal Naskala selanjutnya, mereka tengah bersiap untuk pergi makan siang.

Naskala hanya menghembuskan nafas kasar, bukan, bukan karena pekerjaan yang menumpuk. Ia masih memikirkan soal percintaanya yang begitu rumit, dimulai dari pertentangan keluarga, persoalan Jarvis dan Tio, sampai yang terakhir, masalah Ian diusir dari Hartono. Pagi ini bahkan pria itu tak repot-repot ke kantor karena katanya sudah tak mengurus Hartono Holding lagi.

Saat keduanya keluar dari lift, ternyata pas sekali dengan kemunculan Marvel Hartono yang entah kenapa ada di Pangestu Group. Pria itu sepertinya baru saja berniat masuk ke dalam lift tapi keburu bertemu dengan Naskala.

"Gue mau ngomong sama lo secara pribadi." ujarnya santai.

"Udah bikin janji? Kalo gada janji mana bisa ketemu gue gitu aja, gue sibuk."

Naskala yang masih kesal dengan perlakuan Marvel memilih membalas ucapan tadi dengan nada ketus, ia bahkan tak repot-repot menunggu Marvel kembali buka suara, Ala malah langsung melangkah pergi.

"Lo sadar ga sih lagi bikin hidup orang susah?" pria itu kembali buka suara, kalimat yang barusan jelas ditujukan untuk Ala, dan ketika Naskala berbalik untuk menatapnya, ia melanjutkan, "Ian bakal kehilangan semuanya cuma karena lo. Lo ga ngerasa lagi egois?"

"Bukannya Ian begitu karena lo ya? kalo lo ga cepu ke keluarga Hartono, merek semua ga akan tau, Ian ga akan diusir kaya gini. Kalo ada orang yang bisa dibilang egois dan bikin hidup orang susah, itu lo Marvel."

Raiden menatap sekitar, lobi kantor memang agak ramai ketika jam makan siang tiba. Beberapa karyawan yang lewat sesekali memperhatikan mereka bertiga, karena tak mau hal yang lebih buruk terjadi, akhirnya Raiden berinisiatif mengajak Ala dan Marvel pergi ke ruangan Ala yang memang kedap suara.

"Jadi mau lo apa?" Ala duduk di kursinya, ia menatap tajam ke arah Marvel yang tengah berdiri di sana.

"Putusin Ian. Lo bisa dapet orang lain lagi yang lebih baik dari sodara gue. Biarin dia hidup tenang sama keluarganya."

The Heirs [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang