DELAPAN

16.1K 2K 295
                                    



𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CW//BXB, MATURE.

About Cr: Semua media yang ada berasal dari Pinterest, Twitter, Google, dan YouTube. Sebisa mungkin aku akan mencantumkan nama artist dibalik karya yang digunakan dalam book ini.

Jika ada kesalahan kepenulisan atau salah pengejaan tolong ditandai dengan komentar ya bestie. Sebisa mungkin akan aku perbaiki, secara bertahap.






❤️ Selamat Membaca ❤️





Siang itu Ian diminta datang ke kantor Hartono Holding untuk mengikuti salah satu rapat yang akan dihadiri beberapa orang penting dalam perusahaan, waktu kenaikannya mengisi posisi CEO memang tinggal menghitung hari saja, lebih kurang, sekitar satu minggu lagi. Walaupun Ian belum resmi menjadi CEO, tetapi pria itu sudah mulai mempersiapkan rancangan produk yang akan diluncurkan kedepannya. Selama masih berada di Eropa, Ian bahkan sudah melakukan banyak riset dan mengamati pasar, sampai akhirnya ia terpikir membuat satu produk yang tampaknya sangat cocok di Indonesia.

"Tumben mantengin hp terus?" Marvel yang berdiri di samping saudaranya akhirnya berkomentar ketika melihat pemandangan unik.

Ian memang bukan tipe orang yang setiap saat membuka ponselnya, pria itu lebih cenderung suka bermain game di komputer atau membaca buku serta laporan yang terkadang membuat Marvel ingin muntah.

"Ngga."

"Jelas-jelas dari tadi lo buka hp mulu. Lagi nungguin chat ya?"

"Gue khawatir aja, biasanya 'dia' ngabarin tapi dari pagi ga ada kabar."

Marvel agaknya paham soal 'dia' yang dimaksud oleh Ian, walaupun Marvel belum tahu orangnya, tetapi ia sadar kalau Ian memiliki kekasih, semua itu seolah terlihat jelas.

"Sabar kali, paling dia lagi sibuk. Kadang tuh pacar kita juga butuh space buat dirinya sendiri." Ia berkata layaknya profesional.

"Tapi terakhir kali kita ketemu, mood dia lagi ga bagus. Gue jadi khawatir ada apa-apa."

"Nah justru kalo mood dia lagi ga bagus, lo kasih space lah buat dia sendiri dulu. Nanti kalo dia udah siap, juga ngabarin lo."

Ian menghembuskan nafas kasar, kemudian kembali memasukan ponselnya ke dalam saku. Tadi pagi Ian sempat menawarkan menjemput Ala, tetapi pria itu menolak, dan setelahnya tak ada kabar sama sekali, padahal biasanya Ala akan menghubunginya untuk sekedar memberikan kabar atau menanyakan apa yang sedang Ian lakukan. Mungkin benar kata Marvel, Ala butuh ruang untuk dirinya sendiri, kali ini Ian akan menunggu saja sampai Ala menghubunginya.

The Heirs [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang