SEMBILAN

14.8K 1.9K 89
                                    


𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CW//BXB, MATURE.

About Cr: Semua media yang ada berasal dari Pinterest, Twitter, Google, dan YouTube. Sebisa mungkin aku akan mencantumkan nama artist dibalik karya yang digunakan dalam book ini.

Jika ada kesalahan kepenulisan atau salah pengejaan tolong ditandai dengan komentar ya bestie. Sebisa mungkin akan aku perbaiki, secara bertahap.







❤️ Selamat Membaca ❤️



Hari itu Ala mendapatkan undangan pesta dari salah satu teman dekatnya. Akhirnya setelah sekian lama, Ala bisa kembali ke Club dan tentu saja kali ini ia akan mengajak Ian. Ala sudah mewanti-wanti pria itu agar menjemputnya agak telat, karena Ala harus bersiap. Walaupun itu bukan pesta Ala, dan ia hanya menjadi tamu undangan, tapi rasanya kurang pas kalau Ala tak berdandan sama sekali. Untuk acara ini, ia bahkan mengenakan koleksi terbatas edisi back to 90's milik salah satu rumah mode terkenal.

"Naskala inget ya, ini pestanya Yasmin, bukan pesta lo." Raiden yang tengah membantu memasangkan kalung, agaknya memang sedikit kesal dengan Ala.

Sejak bersama dengan pria bernama Ian, Ala memang jarang ke Club atau bahkan tidak pernah, jadi Raiden pikir kebiasaan pria itu untuk tampil mewah mulai berkurang. Nampaknya opininya salah, Ala tetaplah Ala si penggila fashion, ia akan mengenakan busana terbaik di setiap acara. Keinginan Ala hanya satu, fotonya terpampang dalam artikel berita, namun kualitas gambarnya bak pemotretan untuk majalah fashion.

"Gue pake parfum yang mana ya?" tanyanya bingung, ia menarik sebuah laci yang menampilkan banyak sekali koleksi parfume.

Jika kalian berpikir saat ini Ala dan Raiden tengah berada di kediaman Pangestu, maka kalian salah. Kedua orang itu tengah berada di ruangan kerja Naskala, ia memang sengaja membeli sebuah lemari khusus untuk menyimpan semua barang mewahnya, sebagai cadangan jika dibutuhkan secara mendadak. Ingat ya, cadangan, jadi misalkan Ala menginginkan sebuah koleksi langka, maka ia harus mendapatkan dua buah, satu untuk di rumahnya dan satu untuk di kantornya. Tolong jangan ditiru, karena adegan ini hanya dilakukan oleh orang dengan jumlah uang tak terhitung.

"Kalo difoto, ga akan kecium parfumenya kali."

"Ini bukan buat foto."

"Terus?"

"Buat Ian lah. Dia sempet muji parfume gue yang baru, tapi katanya dia paling suka parfume yang ini. Tapi monoton banget ga sih?"

Raiden menatap tak percaya, sebuah pemandangan aneh yang baru saja ia lihat, agaknya mengganggu pikirannya. Ia bertanya-tanya sudah sedalam apa Naskala jatuh pada sosok pria bernama Ian. Tolong dicatat, Naskala bukan tipe orang yang mudah, ia sulit sekali tertarik pada makhluk bernama 'manusia' dan sialnya ia juga cepat bosan. Sejauh ini, orang yang mampu membuat Ala terlihat bersemangat hanya pria bernama Gavin, dan yang dimaksud bersemangat pun hanya sebatas 'ingin diantar pulang.' lalu sosok Ian muncul, kemudian membuat Ala seperti remaja yang sedang jatuh cinta.

The Heirs [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang