6

100 15 1
                                    

(Boyfriend)

"Lah, kan nama lu Reyandra-" Arkan belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Rey langsung memotong,

"Panggil aja Rey apa susahnya dah... Arkan, Arkan... Hdeh," kata Rey.

Oh, jadi dia gasuka dipanggil Andra? Oke... Batin cewek berambut panjang sedikit bergelombang itu.

***

"Baik, anak-anak. Saya adalah Wali kelas kalian di kelas XII MIPA A. Perkenalkan nama ibu Ranti Kusuma Dewi, kalian bisa panggil Bu Dewi. Oke... Sekarang ibu mau kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing dari... Dari sebelah kanan ibu, silahkan sebutkan nama, tempat tinggal, dan hobi." Perintah Bu Dewi seraya menunjuk Sanna yang berada di sebelah kanan bu Dewi.

Sanna berdiri lalu mulai memperkenalkan dirinya,

"Perkenalkan nama saya Sanna Nicki Karen biasa di panggil Sanna, saya tinggal di Kompleks Megasari jalan Anugerah blok A no 26, hobi saya menyanyi, membaca, dan menulis. Terima kasih." Ucap Sanna memperkenalkan dirinya kemudian kembali duduk.

Berikutnya adalah giliran Rey,

"Perkenalkan nama saya Reyandra Ahmad biasa dipanggil Rey. Saya tinggal di kompleks Megasari jalan Anugerah blok A no 11, hobi saya bermain basket, ngevlog, dan... Eeemm itu saja. Terima kasih." Rey selesai memperkenalkan dirinya kemudian duduk kembali.

"Wah ternyata kalian berdua tinggal satu kompleks ya." Ujar Bu Dewi

Sanna dan Rey saling bertatapan dan tertawa kecil.

"Oke, lanjut. Siswa selanjutnya silahkan!" Sambung Bu Dewi.

Seluruh siswa di kelas berurutan memperkenalkan diri, hingga tibalah saatnya cewek aneh itu memperkenalkan diri.

Dia berdiri dengan wajah yang sinis, kemudian dia mulai memperkenalkan dirinya,

"Kenalin, saya Sinta Wiyani panggil saja Sinta. Mungkin teman-teman disini tidak pernah melihat saya sebelumnya-,"

Sanna kaget... Dia pernah mendengar nama itu. Tidak mungkin itu adalah Sinta yang dia kenal, tidak mungkin itu Sinta teman SMP nya dulu, dari suara dan penampilannya saja tidak dapat dikenali oleh Sanna.

"Saya tinggal di perumahan batu indah no 3, hobi saya ngevlog, jalan-jalan, Makasih." Sinta selesai memperkenalkan diri.

Lalu dia berbisik pelan pada Sanna,
Hai Sanna, masih ingat gw?

Sanna membalasnya sorry gw gak kenal sama orang kayak lo. Sanna menatapnya dengan tajam.

***
"San yok pulang bareng!" Ajak Rey kemudian menarik tangan Sanna keluar kelas.

"Ayok!" Jawab Sanna.

"Tapi sebelum itu aku mau ajak kamu ke suatu tempat, aku pengen ngomong sama kamu." Kata Rey.

"Oh, oke ayok!" Ucap Sanna bersemangat.

Rey membawanya ke halaman belakang sekolah, Rey mempersilahkan berjalan duluan.
Sanna merasa sedikit bingung, tiba-tiba saja Rey memegang tangan Sanna lalu mengelusnya.

"San, kamu cantik, pintar, baik. Kamu udah bikin aku nyaman sama kamu... Eumm, Mau gak jadi... Jadi... JADI PACAR GW?!" Ucap Rey kemudian langsung menutup matanya.

Sanna tersenyum kemudian membalasnya,
"Rey, buka matanya... Aku mau." Sanna memberikan senyuman manisnya pada Rey.

"MAKASIH SAN!" Rey ingin berteriak sekencang-kencangnya kalau dia baru saja diterima oleh Sanna, dia salting di hadapan Sanna.

***
Sanna sedang duduk di kasurnya sambil menggunakan handphone nya. Terlihat Sanna sedang mengirim pesan pada seseorang? Ya, tidak lain adalah Rey, siapa lagi kalau bukan Rey?

"Kak? Knpa senyum-senyum sendiri?" Tanya Shella sambil mengangkat kening sebelah kanannya.

Sanna kaget dan langsung mengunci layar hpnya,

"Ehmm, gak. Gak ada apa-apa kok." Jawab Sanna

Tanpa menunggu lama Shella langsung merampas handphone yang di genggam Sanna.

Pertengkaran dalam kehidupan kaka beradik itu kembali di mulai, Sanna berusaha merampas kembali handphone nya. Akhirnya mereka bermain kejar-kejaran di kamar. Tapi Sanna kalah, dia kecapean.

Sanna gampang capek, dan akhirnya dia menyerah. Dia membiarkan Shella membuka hpnya.

"Kak? Kakak jadian sama si Kak Rey?" Tanya Shella setelah membaca isi chat Sanna dengan Rey.

"Itu, itu... Ah sudahlah iya gw jadian sama Rey tapi jangan-" belum selesai Sanna berbicara, Shella bergegas lari ke mamanya, dan memberi tahu mamanya.

"MAMA LIAT NI!" Teriak Shella, sambil berlarian.

"Liat apa? Apa ini...?" Tanya mama.

"Kakak jadian!" Lapor Shella pada mamanya sambil menunjukkan isi chat Sanna bersama Rey, lalu Shella menunjuk Sanna yang mengintip dari lantai atas dengan wajah gelisah.

"Sanna! Turun cepat!" Perintah mama pada Sanna yang berada di lantai atas untuk turun kebawah.

Lanjut gak? Kasih semangat dong!

Bantu vote
Dan bantu Spam komen please^^

Makasih.

Gak apa-apa gak rame, satu atau dua orang atau lebih komen juga gak apa-apa, diusahakan langsung di update. Heheh^^

KHAYALAN KITA (Bersama Hingga Akhir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang