(Hot moment)
Kata-kata Rey membuat Sanna melayang dan salting, rasanya ingin ia berteriak dan memberi tahu isi hatinya yang awalnya suram kini terisi bunga-bunga.
Tiba-tiba...
"Pagi gaiiis!" Ucap seseorang yang melangkah ke dalam kelas, dengan rambut terurai sedikit bergelombang membuat mata Sanna terbelalak.
Bukannya dia cewek kemarin? Huh... Murid baru?
"Hai, Rey!" Sapa cewek itu pada Rey yang sedang duduk di belakang samping kanan Sanna.
Cewek itu menghampiri Rey, dan duduk di kursi kosong berada tepat di samping kanan Rey dan dibelakang ku.
Sontak mendengar ucapan yang keluar dari cewek itu membuat hati Sanna panas.
Sanna tidak berani menoleh kebelakang, dia memalingkan wajahnya dari Rey dan cewek itu. Karena Sanna juga takut ia menjadi tidak nyaman dan tidak akan fokus ketika belajar.
Untungnya, Rey adalah cowok yang sangatlah peka. Dia dapat menyadari apa yang dirasakan Sanna dilihat dari ekspresi acuhnya pada Rey.
Tanpa menunggu lama Rey langsung mengambil tasnya dan pindah ke depan dan duduk di samping Sanna seraya berbisik ke telinga Sanna,
"Gw paham kok," bisik Rey pada Sanna. Rey segera meletakkan tasnya di kursi samping Sanna yang untungnya masih kosong.
Sanna tersenyum pada Rey.
Sementara cewek dibelakang tadi terlihat tidak senang melihat Rey pindah kedepan dan duduk disamping Sanna.
"Ih... Kok gitu sih?!" Ketus cewek tadi.
"Eh San, hari ini gak ada tugas kan?" Tanya Rey kepada Sanna dengan tujuan mengalihkan pertanyaan cewek tadi.
"Ya gak ada lah, ini kan baru hari pertama kita di kelas 12, masa baru masuk langsung ada tugas," jawab Sanna.
"Yaudah deh, oke" jawab Rey.
Sanna membalasnya lagi dengan senyuman yang indah pada Rey.
Cewek tadi sepertinya merasa kepanasan, dia menatap Sanna dan Rey dengan tatapan tajam. Tak lama setelah itu, bel sekolah berbunyi diikuti oleh pengumuman dari kepala sekolah,
Perhatian kepada seluruh siswa untuk berkumpul di lapangan sekolah, berbaris sesuai barisan kelasnya masing-masing.
Rey langsung menggenggam tangan Sanna dan membawanya pergi bersama ke lapangan. Sanna menggenggam tangan Rey berjalan ke lapangan.
Cewek tadi ternyata mengikuti mereka berdua. Saat dia mencoba memegang tangan kanan Rey, ada cowok yang mencegatnya, cowok itu bernama Arkan. Arkan menahan tangan cewek tadi lalu menggenggamnya dengan erat.
Cewek itu merasa risih, dia berusaha sekuat tenaga melepaskan genggaman Arkan... Tetapi, tidak bisa! Arkan menggenggam tangannya dengan sangat erat.
"Apaan sih lo sokrab banget sama gw!" Kata cewek itu kesal.
"Lo yang sok akrab! Dah gitu kepedean lagi! Murid baru belagu sok banget deketin cowok orang. Dah lu mending sama gw! Gw sendiri kok... Azzekkk!" Balas Arkan dengan memainkan keningnya.
"Eww, jijik!" Balas cewek itu sambil mengerutkan keningnya.
***
"Aduh... Capek banget ga sih? Di lapangan berbaris hampir sejam." Kata Rey.
"Iya sih, nih air buat Rey!" Ucap Sanna sembari menyodorkan botol Air minum yang dia ambil dari tasnya.
"Maaacii San!" Ucap Rey dengan nada yang diimut-imutkan.
"Cama-cama pak Rey," balas Sanna. Mereka berduapun tertawa kecil.
"Andra!" Panggil Arkan pada Rey. Ya, Arkan adalah sahabatnya juga. Suka ngejahilin Rey.
"Apaan sih, gw gasuka dipanggil Andra." Ketus Rey.
"Lah, kan nama lu Reyandra-" Arkan belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Rey langsung memotong,
"Panggil aja Rey apa susahnya dah... Arkan, Arkan... Hdeh," kata Rey.
Oh, jadi dia gasuka dipanggil Andra? Oke... Batin cewek berambut panjang sedikit bergelombang itu.
Gimana? Lanjut gak nih?
Kira-kira, siapa perempuan itu?Ayo tungguin bagian berikutnya! Jangan lupa vote dan spam komen ya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
KHAYALAN KITA (Bersama Hingga Akhir)
Roman pour AdolescentsKu tahu semua akan berakhir.. Bisakah kita mengulang semua kembali? Apakah kita akan berakhir menyedihkan? Aku tidak mau itu terjadi... Aku tidak mau melihat kita berakhir menyedihkan dan saling berpaling wajah satu sama lain Duhai waktu, bisakah ka...