17

70 6 3
                                    

(Hancur)

Hari ini hujan turun dengan sangat lebat menyelimuti langit di kota Jakarta. Seorang remaja yang suka dengan hujan, kini sedang berdiam diri dan termenung di hadapan jendela yang ia buka.

Ada suatu rasa kehangatan, nyaman, dan tenang ketika kita berdiam seorang diri, ditemani hujan.

Tinn!
Tinn!
Tinn!

Terdengar dering notifikasi dari handphone-nya. Sungguh, ia sangat tidak suka jika ada yang mengganggu dalam momen-momen menenangkan seperti ini.

Namun, karena notifikasi tersebut tak kunjung berhenti, akhirnya ia mengintip dari layar kunci.

Sannaaalovemi💗
Rey
Rey
Rey
Reyyyykuu
Tolong banget dibaca
Mamah masuk rumah sakiiitt
Reeyyy pls banget bacaaa!!

unread messages 5+

Sungguh, Rey kaget setelah membaca sebagian pesan dari Sanna. Segera ia membuka chat Sanna agar ia tau Rey telah membacanya.

Iya San, In Sha Allah aku kesana
Tapi mami kenapa bisa masuk rumah sakit?

Aku tunggu Rey
Mami masuk rumah sakit, krena gak sengaja ketabrak Fazel

Apa? FAZEL?

Fazel juga udah minta maaf

Dia benar-benar gak sengaja katanyaa

Udah Rey kesini aja, ada Fazel juga disini

Biayanya? Aku tanggung aja yaa

Tenang aja Rey, udah Fazel tanggung biayanya, aku makasiiih banget lhoo sama diaa

Deg...

Seketika itu juga, rasa malas melanda Rey. Fazel yang buat, dia yang perbaiki.. lawak, rencana macam apa itu... Batin Rey.

Beberapa pesan terbaru dari Sanna berhasil membuat Rey ingin menetap di tempatnya. Lebih tenang ia rasakan.

Mungkin saja ketika Sanna mengirim pesan pada saat Rey tidak dalam keadaan tenang, bisa saja ia melemparkan barang-barang disekitarnya.

Sekarang Rey bimbang. Pergi? Atau menetap? Diposisi lain, Rey sangat ingin pergi ke sana, untuk menemui ibu Sanna alias mami. Namun diposisi lainnya, Rey sangat malas harus bertemu apalagi berurusan dengan Fazel.

Mami? Fazel?
Mami? Fazel?
Mami? Fazel?
Mami... Lirihnya pada akhirnya.

"Intinya, abaikan dia saja Rey. Jangan di ambil hati." Gumam Rey untuk menguatkan keputusannya.

~~~

"Aku beneran makasih banyak sama Fazel. Mama udah mulai baikan, makasih ya." Seorang remaja perempuan kini sedang berbincang-bincang dengan seorang remaja laki-laki di depan ruang IGD.

"Iya San, aku juga minta maaf yaah. Gak sengaja itu,"

Sanna membalasnya dengan anggukan.

"Oh ya, kalau butuh apa-apa bilang ya. Aku mau masuk ke dalam." Pinta Fazel, kemudian berlalu dan masuk ke ruang IGD di mana mami Sanna berada.

Tuk!
Tuk!
Tuk!

Terdengar suara langkah kaki seseorang yang sepertinya sedang berlari.

"San, gimana mami?" Rey segera mengambil posisi duduk disamping Sanna dengan panik.

KHAYALAN KITA (Bersama Hingga Akhir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang