14: kembalinya dia yang telah lalu

453 86 18
                                    

Yunho mencari seseorang yang seharusnya ada di sini, karena tidak mungkin dia tidak akan berada di sekitar Hongjoong. Bahkan sebenarnya Yunho merasa sukar percaya saat mendapatkan kabar bahwa yang bersama Hongjoong akhirnya bukan lelaki itu mengingat hubungan mereka yang dihancurkan dan kemudian dengan sengaja dipisahkan sejauh mungkin untuk tidak bisa saling menemui.

Apa Hongjoong akhirnya ditolak oleh Seonghwa sehingga akhirnya bersama dengan orang lain?

"Yunho?" Panggilan itu membuatnya menoleh dan ternyata Wooseok yang memanggilnya. Teman kuliahnya yang merupakan sedikit orang yang mengetahui semua cerita hubungannya antara Yunho, Seonghwa dan Hongjoong. "Lo diundang dia?"

Yunho hanya tersenyum mendengarnya, karena sebenarnya apakah itu perlu dijawab? Keberadaannya sudah jelas di depan Wooseok dan rasanya Yunho tidak perlu mengatakan apa pun.

Setidaknya Wooseok adalah satu dari sedikit orang yang berani mengatakan apa pun yang dipikirkannya, termasuk mengatakan, "Gila ya si bangsat! Udah nikung lo dari Seonghwa, terus dibuang ke Kalimantan, terus sekarang gak ada akalnya malah ngundang lo buat lihat dia sama orang lain."

"Seengaknya dia gak sama Seonghwa." Yunho memaksakan senyuman, meski menyebutkan nama orang yang masih tetap memiliki tempat spesial di kehidupannya itu ternyata menyakitkan. "Gue gak bakalan di sini kalau dia beneran akhirnya sama Seonghwa."

Wooseok menatap Yunho cukup lama, lalu menghela napas panjang. "Sejujurnya gue gak ngerti, kok lo mau-maunya sih dulu sama Hongjoong?"

"Gue gak pernah bilang mau sama dia."

"Tapi lo putus sama Seonghwa."

"Karena emang itu tujuannya dia." Yunho tersenyum, tetapi kali ini terlihat sinis. "Gue berusaha jelasin ke Seonghwa apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia enggak mau denger. Saat dia akhirnya bisa membuat keputusan sendiri adalah saat yang paling salah di hidup gue." Yunho menghela napas panjang. "Kenapa di antara semua masalah yang bisa membuat dia akhirnya punya pendirian, harus saat itu?"

Sebenarnya Wooseok ingin sekali bilang bahwa dia tidak begitu peduli dengan masalah romansa orang lain, tetapi dia memutuskan untuk tidak mengatakan apa pun. Menepuk-nepuk pelan pundak kanan Yunho sebagai bentuk simpatik, lalu pamit pergi karena dia mau mengambil antrian makanan prasmanan. Setelah ditinggal sendirian, Yunho menghela napas panjang dan menatap sekitarnya, mencoba sekali lagi untuk menemukan Seonghwa.

"Seonghwa, kamu keterlaluan! Sudah berapa kali Om bilang kalau saya ini juga orang tuamu?" Suara itu membuat Yunho menoleh dan melihat lelaki paruh baya-yang dia ketahui sebagai pengacara terkenal yang seringkali muncul di televisi-berjalan dengan tergesa melewatinya. Yunho mengeryit karena lelaki itu mengenal Seonghwa, tetapi kakinya memutuskan untuk melangkah agar bisa mendengarkan pembicaraan mereka. "Om segera ke sana. Tunggu sampai Om sampai! Kamu hari ini wisuda dan kalau kamu beri tahu Om sejak awal, saya tidak akan berada dipernikahan sahabatmu!"

Seonghwa wisuda?

Apa dia benar-benar melakukan niatannya yang mengambil S2 setelah bekerja setahun di perusahaan?

Yunho mengikuti langkah lelaki itu sampai di lobi hotel. Tentu Yunho panik saat menyadari lelaki paruh baya tersebut pergi dengan mobil pribadinya dan dirinya tidak bisa mengikutinya. Meski sudah berusaha berlari secepatnya ke parkiran mobilnya berada. Yunho sudah berusaha, tetapi nyatanya dia kehilangan jejak mobil tersebut dan membuatnya memaki saat memukul setir mobilnya.

Saat Yunho mengemudikan mobilnya tanpa tujuan, kepalanya baru terbesit tempat yang mungkin menjadi tempat Seonghwa belajar S2. Meski berusaha secepatnya dan hari ini adalah hari Sabtu, jalanan ibukota tidak pernah ramah. Yunho terjebak kemacetan-hal yang sejujurnya dia tidak pernah tahu akan sangat dibencinya saat momen ini-dan saat akhirnya sampai di tujuan, tempatnya sudah sepi.

Vermilion | SanhwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang