"Eomma dari mana?"
"Appa mana?" Pertanyaan Mashiho diabaikan dan Hyunsuk malah balik nanya, sadar kalo motor jelek suaminya nggak ada di bawah pohon kelapa kek biasanya.
"Di warung. Bareng Kak Yoshi sama Junghwan," jawab Jaehyuk bohong, sebelum adek-adeknya nyeplos aneh-aneh.
Hyunsuk ber-oh ria. Trus masuk ke dalam rumah, seolah nggak tau apa yang sebenarnya terjadi.
Ya memang ngga tau.
"Doyoung belum pulang?" tanya Hyunsuk lagi sambil meletakkan belanjaan diatas meja dapur.
"Belum," jawab Mashiho, berjalan nyamperin Hyunsuk. "Eomma belum jawab pertanyaan Cio loh tadi. Eomma dari mana?" Nada bicara Mashiho lebih dingin dari biasanya. Kesan kiyowo kek udah hilang, sekarang lagi mode abang yang galak.
"Mm, eomma tadi kumpul sama temen-temen," jawab Hyunsuk ragu. "Cio kenapa sih? Kok beda banget kalo eomma perhatikan."
Mashiho geleng kepala, ceritanya ngambek. Lalu mengalihkan pandangannya ke Jaehyuk sama Asahi yang lagi rebutan bantal buat nonton tv.
"Yedam belum mandi?" Mashiho memastikan. Sebab, adiknya yang pakboi VIP itu daritadi cuma jongkok di pojokan sambil benerin mobil-mobilan Junghwan, nggak ikut gebuk-gebukan bareng JaeSahi.
"Belum, kak. Masih ada Ruto sama Jeongwoo di kamar mandi," jawab Yedam.
"Kalo udah cepetan mandi ya. Cio mau mandi juga. Bentar lagi Doyoung pulang, jangan sampe rebutan kamar mandi."
"Iyaa."
Hyunsuk memerhatikan sikap Mashiho padanya. Dia sadar ada yang salah sama anak-anaknya hari ini. Satu-satunya orang yang bisa ditanya-tanyain cuma Doyoung. Tapi anak itu lagi di sekolah, ada acara syukuran.
"HOAAAAAMM!! Selamat pagi, semua..." sapa Junkyu yang baru keluar dari kamar dengan wajah bantalnya. Doi ngeliat jam dinding. "Tuh kan, baru jam 6. Sahi ngapain sih bangunin gue jam segini? Masih pagi juga..." keluhnya.
"Pagi apanya, kak? Ini udah mau beduk maghrib," sahut Haruto yang baru selesai pake handuk dari kamar mandi dan disusul oleh Jeongwoo. "HAHAHA JEONGWOO JELEK!" ejek Ruto ketika melihat penampilan Jeongwoo yang berdiri di belakangnya.
Jeongwoo natap Ruto sinis. Tadi dia kalah gunting-batu-kertas, jadi terpaksa Jeongwoo pake handuk ungu bergambar Princess Sofia. Sedangkan Ruto pakai handuk merah milik Jihoon yang gambar spiderman.
"Diem nggak lo!"
Ruto tertawa lepas sambil berlari ke kamar, begitupun Jeongwoo.
"Jangan lari-lari, woy! Pembaca kita cewek semua!!" teriak Yedam, cemas kalo handuk mereka melorot.
Hyunsuk cuma bisa geleng-geleng kepala ngeliat kelakuan anaknya. Kalo bisa tukar tambah, Hyunsuk kayaknya bakal minta 10 anak yang kayak Yoshi semua.
Tapi kalo Hyunsuk capek, bilang aja. Ntar gue buka jasa asuh anak. Khusus anak HoonSuk doang.
"Samlekom." Doyoung datang.
"Salam yang bener. Keluar lagi sana," koreksi Asahi, selaku murid pak haji Udin. Yang lain agak terkejut, ternyata Asahi selama ini nggak punya kelainan ngomong singkat.
Doyoung mah nurut aja. Dia keluar, trus masuk lagi dengan mengucap salam yang bener.
"Assalamu'alaikum, ukhtyy."
Yedam langsung mendelik. Dia kaget karna adeknya udah berkembang secepat ini.
"Waalaikumsalam."
Doyoung nyamperin Hyunsuk, penasaran apa yang mau dimasak sama emaknya itu, rumput kuburan atau kembang kantil lagi.
"Gimana acaranya?"
Doyoung tersenyum puas. "Lancar, ma. Tadi Dobby disuruh ngaji sama pak ustadz, untung aja bisa."
"Keren," puji Hyunsuk sambil mencubit gemas pipi Doyoung. Padahal tangannya bekas potong bawang, alhasil mata Doyoung terasa pedih dan dia nggak tau kenapa matanya bisa pedih gitu.
"Jangan lupa mandi," pesan Mashiho.
"Siap! Oh iya, tadi Dobby liat motor appa di bidan deket sekolah. Appa ngapain disana?"
- tbc -
B O N U S
*Cio berdemej bgt ga sih kalo rambutnya ungu :(
@cat_lolyez
KAMU SEDANG MEMBACA
The INIKEREABLE (✓)
Fanfiction[ Kalo gak baca nyeselnya tujuh turunan ] "Cuma orang kaya yang bilang banyak anak banyak rezeki. Kalo kita banyak anak banyak cobaan." -HoonSuk Ft. Ha Yoonbin ___________________ WARNING!! - 13+ - Bahasa non baku - Toxic bertebaran - Typo? Mohon di...