11. Hyunsuk disidang

1.4K 279 12
                                    

Hyunsuk mengernyitkan dahi. "Serius? Katanya pergi ke warung." Atensinya beralih ke Mashiho. "Cio, appa beneran bilang mau ke warung?"

"Hmm mungkin warungnya rame, jadi appa parkir motornya deket bidan," jawab Mashiho sambil mainin gula di toples. Berusaha tenang, biar emaknya nggak curiga.

Tok tok tok...

Ah, untung aja Jihoon cepet pulang. Mashiho memang bisa bohong, tapi adek-adeknya beneran nggak bisa diajak kompromi. Contohnya Doyoung, si anak kesayangan Hyunsuk.

"Cio, bukain pintunya."

"Iya."

Mashiho membukakan pintu. Jihoon berdiri di depan sana, membelakangi Junghwan yang menggandeng dua jari Yoshi. Mereka masuk bersamaan. Junghwan keliatan baik-baik aja, bahkan begitu datang langsung nyamperin Yedam yang lagi benerin mainannya. Semua jadi ngerasa lega.

Baik Jihoon maupun anak-anak, semuanya diem-dieman. Hyunsuk yang nggak tau apa-apa cuma bisa celingak-celinguk. Heran, biasanya kalo Jihoon dari warung, anak-anak langsung nyamperin semua, nagih pesenan mereka. Tapi kali ini nggak.

"Hoon, lo darimana?" tanya Hyunsuk kepo.

Jihoon natap dingin, lalu menarik Hyunsuk keluar dari rumah. "Yoshi, jangan ada yang keluar."

"I-iya, pa."

Jihoon membawa Hyunsuk ke belakang rumah, tepatnya di kuburan. Karna seperti yang kalian tau, rumah mereka itu depan-belakang sama kuburan.

Jihoon mendorong tubuh Hyunsuk sampai mentok tembok rumah, ceritanya kabedon. "Ncuk, Jawab pertanyaan gue. Lo darimana aja seharian ini?"

Hyunsuk nggak bisa kemana-mana, kanan kirinya dikunci tangan Jihoon.

"Gue ketemuan, sama temen."

Jihoon tersenyum miring dengan alis naik sebelah. "Oh ya? Temen lo yang mana?"

Hyunsuk menelan salivanya, gugup karna Jihoon sedekat ini. Ya bayangin aja kalo orang napas di depan lo gimana rasanya. Untung aja Jihoon sikat gigi 5x setahun. Canda bung.

"Jawab!"

"Tt-temen lama, Hoon." Hyunsuk gugup.

"Temen?"

"Iya, temen-"

"Temen...?? LO BENERAN KETEMU TEMEN ATAU MAIN HATI DI BELAKANG GUE, HAH?!"

BRAKK

---

Yoshi dan adek-adeknya duduk di depan tv, nonton berita selebritis yang pada naik daun tapi nggak pernah bagi-bagi sembako ke keluarga HoonSuk.

Semuanya pada ngeliatin Junghwan, anak itu udah mainan lagi bareng Asahi. Terharu karna nggak terjadi apapun sama anak sapi itu.

"Junghwan gapapa, kak?" Jaehyuk memastikan kondisi Junghwan ke Yoshi.

Yoshi tersenyum seperti biasa, menenangkan. "Gapapa. Katanya cuma kecapean. Akhir-akhir ini kan Junghwan emang kebanyakan main di luar. Jadi mulai sekarang, mainnya di rumah aja."

"Tuh denger, Wan."

"Iyaa."

"Kak," panggil Mashiho.

"Hm?"

"Appa marah nggak ya sama eomma?" Sisi lembut Mashiho balik lagi. Gimanapun Hyunsuk, tetap aja dia itu emaknya. Dan sekarang Cio mulai kepikiran soal induknya.

"Cio tenang aja. Semarah apapun Appa Jihoon, dia nggak bakal main tangan kok," ucap Yoshi menenangkan pikiran Mashiho. Yoshi berdiri dari tempat duduk. "Kakak ke kamar dulu ya," pamitnya.

The INIKEREABLE (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang