Gio sedang bersandar di salah satu pilar lobby hotel. Ponselnya bergetar di saku celananya. Ia membuang puntung rokoknya ke tempat sampah dan mengangkat panggilan tersebut.
"Hmm?"
"Amelia sedang keluar markas sendirian."
"Apa kau yakin?"
"Sangat yakin."
Gio menegakkan tubuhnya.
"Kemana dia sekarang?"
"Tunggu. Kau ingin menemuinya langsung?"
"Tidak. Aku tidak sebodoh itu, Jack. Beritahu saja kemana dia pergi?"
"Dia menuju ke sebuah rumah sakit."
"Rumah sakit?"
"Ya. Aku tidak tau apa tujuannya datang ke sana. Tapi ini sudah 5 menit yang lalu ia keluar."
"Baiklah. Akan ku hubungi lagi nanti."
Gio menutup teleponnya. Pria itu kembali mendatangi kamar hotel Bella. Ia sedikit berlari menuju lift dan menekan angka lantai dimana kamar Bella berada.
Sampai di depan pintu kamar, Gio menghentikan langkahnya. Pintu kamar sedikit terbuka karena tanpa sengaja terganjal remote AC. Dengan cepat Gio membuka pintu kamar tersebut.
"Aaaa!!"
Gio mendengar suara Bella berteriak seperti dibungkam. Ia membuka paksa pintu kamar mandi yang terkunci. Gio menendang pintu tersebut sekuat tenaganya.
Tiba-tiba pintu terbuka. Gio yakin ada orang di belakang pintu. Ia menendang sekuat tenaga pintu tersebut, membuat orang di balik pintu terbentur keras.
Gio dengan cepat masuk dan memukul pria yang ada di balik pintu tersebut dengan sikunya. Tatapannya langsung beralih ke arah Bella yang sedang di todong pistol. Pria yang tadi ia pukul sudah tak sadarkan diri.
Gio mengangkat kedua tangannya saat pistol di todong ke arahnya. Pria tersebut memakai penutup wajah. Ia menginstruksikan agar Gio berlutut di lantai.
"Siapa kau?" Tanya pria yang memegang pistol tersebut.
"Bukankah harusnya aku yang bertanya?" Gio menunduk perlahan namun sedikit demi sedikit kakinya melangkah maju.
Bella yang menyadari pergerakan Gio. Wanita itu menggeleng pelan, mencegah agar Gio tak mendekat.
"Ah, baiklah. Akan ku jawab."
Gio jadi banyak omong untuk mengalihkan perhatian pria yang memegang pistol itu. Ia semakin mendekat perlahan.
"Aku akan memberitahu namaku. Tapi sebelum itu-"
Bugh..
Gio berhasil menendang tangan pria tersebut, membuat pistol itu terjatuh cukup jauh. Selagi pria itu kesakitan, Gio memanfaatkan keadaan untuk menghajarnya.
"Noo!!!" Bella berteriak.
Setelahnya semua gelap.
*
Jack berusaha menghubungi Gio, namun pria itu tak kunjung mengangkat teleponnya. Sepertinya Jack salah memberi informasi.
Setelah Amelia keluar dari markas Louis Gang, beberapa anak buah Louis juga keluar ke arah yang berbeda dengan Amelia.
Jack meminta tolong pada salah satu temannya untuk menjadi penyamar dan masuk ke markas Louis. Beruntungnya teman Jack berhasil masuk. Ia menempelkan beberapa sticker penyadap suara di beberapa tempat dalam markas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Archer [END]
FantasySEQUEL OF "SEKILAS MATA" ⚠️ 18+ Read, Vote, Comment. 😘✌️ Check Another Story From Me.. 🤍 Thank you