Jahil

1.2K 100 8
                                    

"HENDRY ANJING!!! SINI LO SETAN. BALIKIN BUKU TUGAS GUEEEEE." Teriak seorang pemuda di lorong kelas. Sedangkan yang diteriaki hanya cekikikan sambil berlari untuk mencari tampat persembunyian.

"Hueeeee, bisa dimarahin pak Yudha gue kalau  buku tugas gue hilang." ucap pemuda itu sambil terus mencari-cari orang yang dia teriaki.

"Cakra!! Buku tugas lo. Ada di atas pohon palem deket parkiran." kata dalah satu teman sekelas pemuda itu.

"Apaa?!. Ah bangsat. Awas aja lo Hedry. Ketemu gue lindes kepala lu pake truk molen." Gerutu pemuda itu- Cakra.

Sampai didepan pohon yang dimaksud. Benar saja buku tugas bahasa jepang nya tergantung di pohon palem tertinggi yang ada disana. Rasanya Cakra ingin menangis sekarang juga. Tapi dia masih punya malu. "Aduh gimana ngambilnya coba"

"Lo butuh bantuan? Kebetulan gue lihat ada tukang kebun bawa tangga buat potong ranting kayu." Ucap seorang pemuda tiba-tiba muncul didepan nya.

Cakra kaget saat melihat pemuda itu. Pemuda didepan nya ini adalah Dekta Arjuna alias Dejun. Ketua osis di SMA Neo dan juga orang yang Cakra suka.

"O-oh kak Dejun.. Kalau boleh. Minta tolong ya kak. Tinggi banget, saya bingung ngambilnya. Ucap Cakra malu-malu.

"eh gendut, ngga usah minta tolong dia. Nih gue balikin buku loh. Itu cuma buku kosong. Ini buku asli lo. Lain kali ngga usah sok malu malu kucing gitu." Dan pelaku pun memunculkan batang hidungnya. Membuat Cakra yang awalnya malu-malu kembali naik Pitam.

"Eh Hendry! Ini juga gara-gara lo. Ah tau ah. Kesel gue. Awas aja lu." marah Cakra lagi dan bersiap untuk pergi dari sana. Tapi sebelum itu, "kak Dejun, makasih ya udah ditawarin. Aku permisi dulu." Ucap Cakra manis pada Dejun yang dibalas Dejun dengan senyuman.

Cakra pergi dari sana. Namun dengan sengaja menubruk bahu dan menginjak kaki Hendry. Membuat Hendry mengaduh.

"Aduhh, woi lu ya,"

"Udah Der, sampai kapan lo kayak gini. Bukan nya bales perasaan lo. Yang ada Cakra malah benci lo." Sela Dejun.

"Diem lo. Lo juga, ngapain isi bantuin dia. Lo mau bikin dia suka sama lo. Ngga bisa ya, gua yang duluan suka sama dia. Awas aja lo, kalau berani gue lindes pake truk molen" Lalu Hendry ikut pergi dari sana. Dejun menggeleng dan beranjak dari sana juga.

••••

Jam sekolah telah berakhir. Semua murid termasuk Cakra sangat bersemangat.

"Yes, akhirnya pulang. Kasur ku sayang tunggu aku ya." Monolog Cakra lalu berjalan santai menuju Parkiran sepeda, untuk mengambil sepeda nya.

Namun senyum Cakra memudar ketika melihat pemandangan di depannya. Terlihat sepeda kesayangan nya telah tersangkut dipohon mangga dengan ban yang bengkok. tentu Cakra tau siapa pelakunya. Siapa lagi kalau bukan Hendry Brengsek Pramuja Adikta. Jangan lupakan brengsek sudah jadi nama tengah nya.

"HENDRY ANJING!!!!! SEPEDA GUE LO APAIN BANGSAT" Teriak Cakra. Terdengar suara cekikikan dari belakang. Cakra membalikan badannya.

Dan terpampang lah wajah tanpa dosa dari seorang Hendry. "Hehe gendut, maaf ya gue ngga sengaja bengkokin ban sepeda lo. Tadinya motor gue cuma mau lewat. Tapi pas banget sepeda lo ada di pojokan, jadi ketabrak deh." Jelas Hendry.

"Trus kenapa sepeda gue ada diatas pohon mangga. Ngga mungkin kan lo tabrak trus sepeda gue nyungsep ke atas pohon" marah Cakra.

Hyuck and his lover✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang