Pretty Ending

912 93 5
                                    

Bonchap "Akhir Cinta Tak Bahagia"
.
.
.

Butuh 1 tahun untuk Haechan bangkit dari sakit hatinya. Berkat Jeno yang benar-benar membantunya bangkit. Haechan mulai melakukan aktivitas nya yang terhenti selama beberapa bulan ini. Seperti merawat bunga dan tanaman disekitar Cafe nya. Berlari pagi sambil memotret pemandangan disekitarnya. Atau mendengarkan lagu. Jeno senang melihat sahabat nya bangkit dari keterpurukan nya.

Tringg

Suara lonceng di pintu Cafe 'Happy and Smile'itu terdengar. Haechan yang tengah menata meja-meja di cafe itu sontak menoleh dan tersenyum melihat siapa yang datang.

"Lee Jenoooooo. Kemana saja sih. Sudah 3 hari kamu ngga kesini. Aku kan kangen, hihi" Kata Haechan berjalan menuju Jeno yang merentangkan tangan nya. Haechan memeluk nya dengan erat.

"ughh, aku juga sangat merindukan mu. Kau tau menjadi Direktur perusahaan itu tidak semudah itu Chan-ah~ aku mendapat proyek dari klien yang tak bisa aku tinggal. Sekarang baru bisa mencuri-curi waktu" Jelas Jeno. Haechan mengangguk tak menyahut lagi. Menikmati pelukan Jeno yang hangat.

Jeno memandang sekeliling Cafe. Masih sepi karena belum di buka oleh Haechan. Matanya terhenti pada satu titik. Tempat penyimpanan paket dan surat Haechan terisi oleh surat berwarna.

"Haechan-ah surat apa itu. Tumben ada surat yang datang?" Tanya Jeno.

Haechan melepas pelukan nya kemudian menunduk. "Itu surat undangan dari kak Taeil. Dia mengundang aku untuk hadir diacara ulang tahun pernikahannya sekaligus kelahiran anak mereka, kamu juga diundang kok"

"Hufftt, Haechan ngga usah sedih gitu dong. Kan katanya udah ikhlas"

"Udah Jeno. T-tapi kan.... Bagaimana pun juga pahit nya masih terasa Jeno"

"Yasudah, begini aja. Kalau kamu emang ngga siap dateng mending ngga usah. Aku bisa bilang kamu sakit"

"Aku Pengen dateng Jen, aku kangen ayah sama ibu. Udah lama ngga ketemu. Mereka nanyain terus"

"Beneran? Lagipula kan sama aku perginya. Aku bakal jagain kamu biar ngga nangis"

"Iya Jeno. Makasih ya udah bantu aku. Kamu adalah salah satu manusia yang berjasa buat hidup aku. Disaat orang tua kandung aku nyakitin aku malahan orang-oranga yang aku ngga kenal malah begitu peduli sama aku. Aku bersyukur banget" Haechan menangis.

"Ssttt ngga boleh nangis. Inget kaya dokter Daniel. Kamu ngga boleh terlalu stress lagi" paringat Jeno.

Haechan tertawa lalu memeluk Jeno lagi. Dan dilanjutkan membersihkan cafe dan membuka cafe bersama dengan diselingi canda tawa.

Haechan nyaman dengan Jeno. Haechan bahagia dengan Jeno. Dan Haechan sangat menyayangi Jeno. Haechan tak mau kehilangan Jeno untuk alasan apapun.

....

Tiba hari dimana Haechan akan bertemu Taeil lagi. Jeno sudah siap menunggu di sofa apartemen Haechan. Duduk santai dengan pakaian formal nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyuck and his lover✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang