Chapter 2

14 1 0
                                    

Setelah selesai makan mereka berkumpul di ruang keluarga Dirga menunjukkan foto seorang gadis cantik yang merupakan anak dari sahabatnya itu yang di tunjukkan pada Nathan.

Nathan melihat foto tersebut lewat ponsel papa nya begitu juga dengan Novan yang ikut melihat.

"Nama nya Anna dia adalah anak teman papa di Jakarta dan dia masih kuliah semester 6, selain cantik dia juga berbakat melukis bahkan karya lukisannya sudah ada di museum galeri di Jakarta," ucap Dirga. Nathan terpaku melihat wajah Anna yang ada di ponsel papa nya Nathan akui Anna memang cantik , belum bertemu saja Nathan sudah memuji gadis itu.

"Cantik pa," ucap Novan sambil tersenyum.

"Tapi Anna adalah tipe perempuan yang dingin dan juga kaku," tambah Rosa.

"Pasti ada sesuatu yang membuat dia seperti itu pa," ucap Nathan.

"Papa kurang tahu soal itu tapi Minggu besok kita akan pergi ke Jakarta ya sekedar berkenalan saja lagi pula papa juga sudah lama sekali tidak ke Jakarta," jawab Dirga. Nathan tersenyum ia akan mengambil cuti kerja nya nanti.

     *****
Di malam hari di kota yang berbeda seorang gadis cantik baru saja pulang dari kampus nya, ya dia adalah Anna Kirana gadis dingin seperti es wajahnya yang cantik dan tatapan yang dingin membuat siapapun tak berani pada nya.

Bahkan kalau berbicara pun hanya orang tertentu yang dapat mendengar ucapannya yang banyak, selebihnya tidak.

Anna baru saja merebahkan diri nya di sofa tiba tiba papa nya datang dan duduk di sampingnya.

"Tumben kamu pulang jam segini," ucap Herman.

"Macet," jawab Anna.

"Besok Minggu kamu gak ada acara kan?" Tanya Herman pada putri nya itu.

"Gak ada kenapa? Papa mau minta temenin ke pasar beli kopi lagi? Duhh... Pa kan aku udah sering bilang papa itu ada gula dilarang minum kopi makanan juga harus dijaga," jawab Anna.

"Siapa juga yang minta tolong temenin ke pasar,orang besok Minggu itu ada temen papa dari Semarang mau datang ke rumah sama keluarga nya," ucap Herman.

"Bukan urusan aku kalau itu," jawab Anna.

"Ya jadi urusan kamu juga lah, karena papa mau kenalin kamu ke anaknya,".

"Buat apa?" Anna mengerutkan keningnya.

"Nanti juga kamu tahu," jawab Herman.

*****
Rosa memasuki kamar anak nya Nathan sambil membawa nampan berisi obat dan segelas air putih. Ya Nathan menderita penyakit jantung sejak ia masih usia 12 tahun hingga sekarang.

"Nat, ini minum dulu obatnya," ucap Rosa. Nathan menghampiri mama nya sambil meminum obat.

"Ma apa nanti Anna mau nerima aku yang berpenyakit kaya gini," ucap Nathan,

Rosa hanya tersenyum ia tahu apa yang di rasakan oleh putra nya itu.

"Kenapa gak Novan aja ma? Kenapa harus aku?" Tambah Nathan.

"Mama yakin dia orang baik dan mau menerima kamu apa adanya," jawab Rosa tulus.

"Tapi ma aku sama Novan gak ada apa-apanya, Novan sempurna dia gak kaya aku, aku takut hidup aku gak bisa bertahan lama,” ucap Nathan.

"Jangan berbicara seperti itu Nat,semua nya sudah ada yang ngatur hidup kita sudah yang ngatur rejeki,maut,jodoh semua sudah ada yang ngatur dengan baik," jawab Rosa.

"Sudah ya kita jangan bahas ini siapkan barang kamu yang ingin dibawa besok, besok siang kita berangkat," tambah Rosa meninggalkan kamar Nathan.

CATATAN TERAKHIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang