Chapter 18

13 0 0
                                    

Seminggu kemudian Nathan dan Anna telah sampai di Jakarta mereka telah selesai pergi honeymoon, sekarang mereka sudah sampai di rumah sejak 45 menit yang lalu.

"Bagaimana seru?," Tanya Herman pada anak dan menantunya.

"Seru pa,makasih buat semuanya yang udah papa berikan," jawab Nathan.

"Kamu gak perlu berkata seperti itu,santai saja." Jawab Herman. Anna melihat jam yang ada di dinding sudah pukul 5 sore waktunya Nathan untuk minum obat.

"Nathan, kamu udah makan di pesawat tapi belum minum obat mau minum sekarang? Habis itu istirahat?" Ucap Anna.

"Ehmm....boleh,ya udah pa aku izin ke kamar dulu sekalian istirahat," jawab Nathan.

"Iya oke," ucap Herman. Anna pergi ke dapur untuk menyiapkan obat Nathan setelah itu bawa ke kamar.

Saat sedang menyiapkan obat tiba-tiba Herman datang menghampiri putri nya itu.

"Anna," panggil Herman.

"Kenapa?" Jawab Anna.

"Habis kamu kasih obat ke Nathan ke ruang kerja papa ya ada yang mau papa sampaikan ke kamu," ucap Herman.

"Iya nanti aku kesana," jawab Anna meninggal kan papa nya di dapur sambil membawa obat untuk Nathan ke kamarnya.

Setelah memberi obat untuk Nathan Anna segera menemui papa nya di ruang kerja.

Tokk..tokk...

Anna mengetuk pintu lalu masuk ke dalam dan duduk di sofa di samping papa nya.

"Nathan lagi istirahat?" Tanya Herman.

"Iya baru tidur,ada apa pa," jawab Anna.

"Kamu tau kan sebentar lagi papa pensiun dan papa ingin kamu menggantikan posisi papa di kantor, bagaimana? Cuma kamu anak papa satu-satunya," ucap Herman.

"Tapi kuliah aku gimana pa," jawab Anna.

"Kamu gak perlu khawatir soal kuliah kamu, kamu tetap fokus kuliah dan menjadi istri yang baik buat Nathan, dan lalu soal kantor kamu boleh 1 kali atau 2 kali datang ke kantor ya contohnya seperti datang meeting," ucap Herman. Anna terdiam.

"Oya satu lagi bulan depan papa pensiun rencana nya sekretaris papa juga akan keluar dari perusahaan papa kata nya dia ingin menikah jadi nanti posisi sekretaris akan kosong sementara waktu papa akan mencari sekretaris yang baik buat kamu," jawab Herman.

Anna mengangguk paham.

Keesokan harinya Anna sudah siap untuk berangkat ke kampus kini ia tengah memasukan buku materi ke dalam tas nya, lalu tiba-tiba Nathan yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat Anna sudah rapih bertanya pada istrinya itu.

"Mau aku antar ke kampus?" Tanya Anna.

"Gak usah aku bisa sendiri," jawab Anna sambil memakai cardigan warna hitamnya.

"Please, kali ini aja aku anterin kamu ke kampus," ucap Nathan. Anna menarik nafasnya.

"Iya boleh tapi cuma sampai gerbang aja ya," jawab Anna.

Sesampainya di kampus mobil Nathan berhenti di depan gerbang Anna keluar dari mobil itu sontak membuat semua orang melihat Anna yang telah kembali ke kampus.

Ada yang menyapa nya dan lain-lain, Anna berjalan menuju kelasnya di lantai 3.

Saat sampai ruang kelasnya Anna bertemu dengan Resta. Anna duduk disamping Resta sambil mengeluarkan hp nya.

"Gimana honeymoon nya seru gak?" Tanya Resta.

"Biasa aja," jawab Anna.

”ciee sekarang berangkat ke kampus di anter sama suami...," Ledek Resta. Sambil mencolek dagu Anna.

"Terserah Lo mau ngomong apa," jawab Anna yang masih fokus dengan ponselnya itu.

"Ehiya belum lama sih Bryan ke kampus nyariin Lo emang bener dia udah bebas dan elo sendiri yang bebasin dia?" Tanya Resta. Anna menghentikan aktivitas nya itu lalu menatap sahabatnya.

"Iya gue sewa pengacara buat bebasin dia," jawaban Anna membuat Resta kesal.

"Anna are you crazy, kalo Lo bebasin dia otomatis dia bakalan ngerusak rumah tangga Lo sama Nathan," ucap Resta.

"I am not crazy Resta,biar semua itu jadi urusan gue ngerti!" Jawab Anna tegas.

"Gue gak bisa berhenti mikir cara berpikir Lo, Anna Lo udah punya suami pliss.. ya sadar putus dan tinggalin Bryan susah banget sih,".

Resta sangat kesal dengan Anna yang susah sekali di bilangin. Entahlah untuk saat ini Anna sulit sekali melepaskan Bryan begitu saja,ia hanya takut Bryan tidak ingin berpisah dengan Anna.

"Bryan itu udah kaga jelas sekarang asal usul nya bokap sama nyokap nya aja suka berantem, lu masih ingetkan kalo ternyata nyokap Bryan itu selingkuh dan udah punya anak sepantaran sama dia," ucap Resta. Yang dikatakan Resta memang benar.

Bryan pernah bercerita pada Anna dulu kalau sebenarnya ia punya saudara tiri dan mama nya punya selingkuhan dan main di belakang papa Bryan. Maka dari itu keluarga Bryan tidak harmonis dan selalu bertengkar karena mama nya Bryan selalu bersama selingkuhan nya dan lebih memilih anak dari selingkuhan nya di bandingkan dengan Bryan sendiri. Sedangkan papa nya entahlah sekarang bagaimana dengan nasib papa nya apa masih ada atau tidak karena disaat hari dimana Bryan di tangkap polisi papa Bryan masuk rumah sakit.

Mungkin karena mendengar anak semata wayangnya di penjara.

"Gue penasaran sama saudara tirinya," ucap Anna.

"Tapi Lo tau nyokap atau bokapnya?" Jawab Resta. Dibalas dengan gelengan kepala Anna.

CATATAN TERAKHIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang