Chapter 7

18 0 0
                                    

Keesokan harinya pagi-pagi sekali Anna segera pergi ke kantor polisi tak lupa membawa makanan kesukaan Bryan yaitu martabak telor semalam ia menyuruh pembantunya untuk bikin dan tak lupa dengan tempat minum yang sering sekali Bryan pakai dulu.

Selain membawa makanan Anna juga membawa baju untuk Bryan baju keluaran terbaru yang pasti Bryan akan suka. Anna seperti biasa meminta izin pada petugas untuk mengunjungi Bryan setelah menunggu cukup lama akhirnya Bryan datang dan langsung memeluk Anna dengan erat.

"Aku harap ini mimpi semalaman aku gak bisa tidur Anna karena mikirin kamu terus," ucap Bryan dalam pelukan Anna. Anna melepaskan pelukannya itu menatap wajah Bryan yang seperti kurang tidur terlihat ada hitam di bagian kelopak matanya.

Anna mengusap pelan wajah Bryan sambil tersenyum.

"Udah sekarang aku udah disini dan aku bawa sesuatu buat kamu pasti kamu suka," Anna menunjukkan bekal makanan nya dan juga paper bag nya pada Bryan. Karena aroma martabak telor sudah terhendus oleh hidung Bryan ia langsung membuka makanan itu dan tersenyum pada Anna.

"Suka," ucap Anna.

"Makasih sayang, kamu selalu inget kesukaan aku," jawab Bryan. Bryan langsung memakan nya tak lupa ia juga memberi suapan pada Anna agar Anna ikut juga makan bersama nya.

"Oya aku beliin baju buat kamu ini tuh bagus banget kamu pasti suka," Anna mengeluarkan baju itu dari paper bag. Bryan melihat baju itu terlihat sangat cocok dengannya.

"Makasih Anna kamu baik banget sama aku," jawab Bryan.

Bryan melanjutkan kembali makan nya hingga selesai.

"Anna kemarin papa kamu kenapa marahin aku tiba-tiba dan papa kamu bilang kamu bakalan nikah dan juga kemarin Resta datang kesini," ucap Bryan.

"Resta? ngapain dia kesini?" Tanya Anna.

"Dia cuma bilang kamu bakalan ninggalin aku dan kamu bakal nikah sama orang lain, apa itu benar Anna? Bilang sama aku kalau itu gak bener aku gak mau kehilangan kamu," jawab Bryan sambil menggenggam tangan Anna dengan erat. Anna tak menyangka Bryan telah mengetahui hal ini dari Resta.

Kalau Anna menjawab iya pasti Bryan akan sangat tersakiti hati nya Anna tidak mau hal itu terjadi.

"Kamu tau kan kalau Resta itu suka banget takut-takut in orang jadi kamu jangan percaya ya dia emang gitu orang nya," ucap Anna meyakinkan Bryan.

"Tapi papa kamu juga ngomong gitu,Anna kamu bakalan ninggalin aku?" Jawab Bryan.

"Enggak kok udah ya jangan dipikirin aku gak bakal ninggalin kamu,Oya aku udah cari pengacara buat bantuin kamu bebas dari sini," ucap Anna sambil mengalihkan pembicaraan nya.

"Aku mau cepet-cepet bebas Anna aku mau keluar dari tempat ini aku mau sama kamu terus dan aku janji setelah aku keluar aku gak akan kaya dulu lagi kecanduan barang haram justru aku bakalan kecanduan sama kamu," jawab Bryan. Anna hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Hmm... Aku mau ke toilet dulu sebentar ya," Anna pergi ke toilet sebentar barang seperti tas dan ponselnya ia tinggalkan di atas meja. Bryan yang menunggu Anna langsung membuka ponsel Anna melihat pesan WhatsApp dan chatting terakhir hari ini dan kemarin-kemarin.

Tidak ada yang dicurigai oleh Bryan justru malahan panggilan terakhir di ponsel Anna yaitu nama Nathan. Durasi waktu di panggilan itu sangat lama Bryan mulai mencurigai nama Nathan tersebut dengan segera ia mematikan kembali ponsel Anna dan menaruhnya di dalam tas.

Hingga akhirnya Anna kembali dari toilet dan duduk kembali.

"Waktu kunjungan bentar lagi mau habis kalau gitu aku pamit dulu ya," ucap Anna. Bryan menahan tangan Anna.

"Kamu mau ninggalin aku Anna," jawab Bryan.

"Enggak aku gak ninggalin kamu aku cuma mau pulang," kata Anna. Pikiran Bryan masih penasaran dengan nama Nathan.

"Beneran pulang ke rumah?"

"Iya emang kemana lagi,"

"Ya kali kamu mau jalan lagi entah kemana.."

Anna membuang nafas nya.

"Aku gak kemana-mana langsung pulang ada tugas dari dosen aku yang harus aku selesaikan terus juga restoran aku yang aku harus urus," ucap Anna.

"Janji sama aku kamu cuma ngelakuin itu gak kemana-mana lagi,"

"Iya janji," Anna memberikan jari kelingking nya.

"Ya udah kalau gitu,kamu sering-sering kesini aku mau tiap hari lihat kamu terus," ucap Bryan. Anna mengangguk dan pamit sedangkan Bryan kembali ke tahanan.

Dalam hati Bryan berkata;
"Setelah gue bebas dari sini gue bakalan cari orang yang bernama Nathan, orang itu pasti ingin merebut Anna dari gue itu tidak akan terjadi sampai kapan pun Anna milik gue dan tidak ada seorang pun yang ngerebut Anna dari gue, karena gue sayang sama dia gue gak mau kehilangan Anna. Cuma Anna yang masih peduli dan masih mau menerima gue,".

CATATAN TERAKHIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang