chapter 5

17 0 0
                                    

Di lain tempat Nathan kini tengah berada di balkon hotel sambil menikmati suasana malam yang gelap dan angin yang berhembus.

"Nat, kok di luar," ucap Novan yang tiba-tiba datang.

"Lagi kepengen aja," jawabnya.

"Van menurut Lo Anna gimana?" Tanya Nathan.

"Cantik ya walaupun sikapnya dingin," jawab Novan.

"Lo suka?" Tanya Nathan.

"Kenapa Lo tanya gitu,".

"Biasa nya kalau punya saudara kembar pasti selalu sama, Lo ngerti kan,".

"Gue belum tau kalau soal itu dan gue belum bisa jawab,". Jawab Novan.

"Lo mau kan bantu gue nanti,gue cuma takut hidup gue gak bakalan bertahan sama jantung ini Van," ucap Nathan.

"Lo gak boleh ngomong gitu Nat,gue yakin pasti masih ada orang yang mau donor jantung nya buat Lo, kenapa Lo gak nyari rumah sakit di Jakarta siapa tahu ada," jawab Novan.

"Iya,tapi Lo mau kan bantuin gue," ucap Nathan.

"Iya insyaallah gue mau bantu lu," jawab Novan.

*****
Di pagi hari ini Anna sudah siap untuk berangkat kuliah kini ia tengah sarapan bersama papa nya.

"Kamu semalam pulang jam berapa?" Tanya Herman.

"Jam 8," jawab Anna.

"Gak tempat cowok itu kan," ucap Herman.

"Papa kenapa sih benci banget sama Bryan? Aku yakin kalau dia bebas dia bakalan berubah gak balapan liar gak narkoba," jawab Anna kesal.

"Papa tidak mau kamu jadi rusak kalau terus-terusan sama dia Anna, Nathan lebih baik dari dia dan papa gak mau kamu menolak perjodohan ini besok keluarga nya datang lagi membicarakan tanggal pernikahan kalian," tanpa menjawab Anna langsung pergi tanpa berkata apapun pada papa nya.

Di pagi hari ini Anna dibuat kesal oleh papa nya
Entahlah Anna belum bisa mendapat ide untuk menghindari perjodohan ini.

Kalau Anna menceritakan hal ini pada Bryan pasti ia akan marah padanya dan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Sesampainya di kampus Anna langsung ke kantin karena jam kuliahnya masih belum mulai sambil menunggu temannya Resta.

"Hai gue telat gak sih" sapa Resta.

"Engga lagi juga dosennya belum dateng," jawab Anna.

"Semalem kemana?bokap lu wa gue, gue jawab aja gak tau," ucap Resta.

"Biasa," jawab Anna. Resta mengerti apa yang dimaksud biasa oleh Anna apalagi kalau bukan mengunjungi Bryan.

"Lo masih ketemu sama orang gak bener kaya dia," ucap Resta.

"Kenapa sih gak boleh," jawab Anna.

"Oh tuhan, Anna please tinggalin Bryan dia cowok kaga bener gue yakin masih banyak cowok diluar sana yang lebih baik," ucap Resta.

"Udah deh gak usah bahas ini, satu lagi gue bakalan bebasin dia apapun cara nya," jawab Anna meninggalkan Resta.

Saat berjalan menuju kelas ponsel Anna berdering nomer tidak kenal Anna pun langsung mengangkat nya.

"Hallo,siapa ya,"

"Apa benar ini Anna,"

"Iya bener ini siapa,"

"Aku Nathan kamu masih ingat,".

"Oh ada apa."

"Nanti pulang kuliah kamu mau aku jemput gak,kebetulan papa kamu yang nyuruh aku buat jemput kamu, kira-kira kamu pulang jam berapa?"

"Jam 2,udah ya gue mau masuk kelas," Anna langsung menutup panggilan tersebut dan masuk ke dalam kelasnya.

Ditempat lain Nathan tampak senang Anna mau berbicara dengannya.

Beberapa jam kemudian Anna sudah selesai ia pun segera keluar dari kelasnya dan menuju parkiran karena barusan Nathan memberi pesan bahwa ia telah sampai.

Ketika sampai di parkiran banyak orang yang memperhatikan mereka berdua apalagi ketika Nathan membukakan pintu mobil untuk Anna.

Banyak yang membicarakan tentang pria yang tengah bersama Anna saat ini bahkan sempat heboh di medsos.

Anna tidak memperdulikan hal itu atau berita miring tentang diri nya nanti.

"Kamu udah makan siang Anna?" Tanya Nathan sambil melajukan mobilnya.

"Belum," jawab Anna cuek.

"Mau makan dulu gak,".

"Terserah,"

"Kamu sudah makan apa?".

"Apa aja yang penting kenyang," jawab Anna.

"Kalau makan di pinggir jalan mau?".

"Boleh emang ada yang ngelarang gue makan dipinggir jalan," Nathan hanya tersenyum ia tidak bertanya lagi.

Mobil yang dikendarai oleh nya akhirnya berhenti di pedagang bakso di pinggir jalan. Langsung Anna dan Nathan memesan seporsi bakso tersebut.

"Gimana tadi kuliahnya hari ini," Nathan memulai percakapannya pagi.

"Biasa aja," jawab Anna.

"Anna aku harap kamu mau terima perjodohan ini karena ini sangat baik buat kamu," ucap Nathan.

"Terserah," pesanan pun datang Anna langsung memakannya tanpa menjawab lagi pertanyaan Nathan.

CATATAN TERAKHIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang