Chapter 10

17 0 0
                                    

Anna dan Nathan baru saja selesai memilih baju pernikahan mereka, setelah dari sana Nathan mengajak Anna untuk makan di restoran samping butik.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Nathan.

"Apa aja terserah," jawab Anna. Nathan memanggil waiters dan memesan makanan dan minuman.

"Anna aku boleh tanya," ucap Nathan.

"Apaan," jawab cuek Anna.

"Kamu sering kunjungi orang itu?" Anna tahu apa yang dimaksud oleh Nathan itu.

"Kenapa emang,".

"Anna yang dibilang sama papa kamu itu adalah yang terbaik tolong," ucap Nathan.

"Gue gak ngerti,".

"Anna sebentar lagi kita akan menikah dan kamu harus melupakan masa lalu kamu, rencana nya setelah kita nikah aku bakal bawa kamu ke Semarang kita bakal tinggal disana aku juga masih kerja di rumah sakit sana," ucap Nathan.

"Terus kuliah gue gimana? Gak mungkin gue pindah, lu gak pikir itu hah!," Anna pergi meninggalkan Nathan di restoran itu.

Nathan menatap kepergian Anna dalam hati nya ia akan berjuang mendapatkan Anna untuk diri nya. Tak terasa dada nya kembali sakit Nathan segera pergi makanan yang telah dipesan juga sudah dibayar dan juga dibawa pulang.

Setibanya di apartemen Nathan langsung meminum obat nya di kamar, Novan yang baru pulang melihat pintu kamar kembarannya terbuka sedikit ia pun menghampirinya.

"Tadi gimana udah ke butik?" Tanya Novan sambil duduk di samping Nathan.

"Udah,".

"Kok om Herman bilang pernikahan kalian dimajuin maksudnya apa Nat?" Tanya Novan.

Nathan menceritakan masa lalu Anna pada Novan tentunya cerita itu juga yang diceritakan oleh calon mertua nya. 

"Van kalau nanti gue kaga ada Lo jangan pernah lepas Anna dari orang itu," ucap Nathan. Novan mengerutkan keningnya ia bingung dengan yang dikatakan oleh Nathan apa maksudnya.

"Maksud Lo apa ngomong kaya gitu," jawab Novan yang tidak mengerti.

"Gue gak bisa nemuin pendonor jantung di semua rumah sakit di Jakarta Van maka dari itu seperti nya hidup gue sama Anna gak akan lama, paling cuma beberapa bulan gue bertahan," ucap Nathan.

"Lo gak boleh ngomong gitu Nat, gue bakalan cari Indonesia itu luas banyak rumah sakit yang pasti punya donor jantung nya, Lo tenang aja gue pasti bisa cari," jawab Novan yakin. Nathan hanya diam tidak menjawab lagi.

CATATAN TERAKHIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang