Chapter 3

12 0 0
                                    

Di hari Minggu telah tiba seperti biasa kata nya teman papa nya akan datang ke rumah semua telah disiapkan oleh para pembantu di rumah Anna, mulai dari membereskan rumah hingga masak.

Anna menuruni anak tangga ia langsung menghampiri papa nya yang tengah menunggu teman nya itu yang bentar lagi sampai.

"Pa, kok lama banget sih sampai nya," ucap Anna. Herman mengeluarkan senyum nya mendengar yang dikatakan oleh putri nya itu rupa nya Anna sudah tidak sabar.

"Kamu kaya nya gak sabar banget ketemu," jawab Herman.

"Bukan gitu pa, nanti malam aku tiba-tiba ada acara mendadak," ucap Anna.

"Loh acara apa?" Tanya Herman.

Belum menjawab lagi tiba-tiba tamu yang di tunggu akhirnya datang Herman dan Anna menyambut nya dengan baik dan mempersilahkan untuk masuk dan duduk di ruang tamu.

"Anna kenalkan ini teman papa nama nya Dirga dan juga Rosa istri nya dan itu anak nya," ucap Herman memperkenalkan teman nya dan juga anak kembar yang kini duduk berhadapan dengan Anna.

"Kembar," jawab Anna.

"Iya Anna, ini nama nya Nathan dan yang ini Novan,," ucap Rosa dengan ramah.

Anna hanya memasang wajah biasa saja melihat dua orang pria tampan itu. Berbeda dengan Nathan dan Novan.

"Apa Nathan sudah tahu tujuan nya datang kesini Dirga?" Tanya Herman.

"Sudah man," jawab Dirga.

"Tau apa pa?" Tambah Anna.

"Gini papa berniat menjodohkan kamu dengan Nathan," ucap Herman. Anna terkejut mendengarnya ia tidak ingin di jodohkan oleh siapapun karena sampai sekarang ia masih belum bisa melupakan masa lalu nya.

"Kamu mau kan menikah dengan Nathan?" Tanya Herman.

Anna terdiam...

Sedangkan yang lain menunggu jawaban dari nya tapi tiba-tiba Anna bangun dari tempatnya dan pergi ke lantai dua ke kamarnya tanpa sepatah kata pun.

"Mungkin putri mu itu perlu waktu untuk berpikir," ucap Dirga.

"Iya kau benar Dirga, padahal niat ku adalah baik untuknya supaya ia bisa melupakan masa lalu nya itu," jawab Herman.

Nathan yang mendengar itu membuatnya bingung dan penasaran sebenarnya ada apa dengan masa lalu Anna.

"Nathan om tau kamu orang baik kamu mau kan terus berusaha buat Anna membuka hati nya kembali," ucap Herman pada Nathan.

Nathan hanya mengangguk saja entahlah apa ia bisa atau tidak.

"Sudah waktunya makan siang mari kita makan," ucap Herman. Mereka menuju meja makan.

***
Disebuah kamar bernuansakan terangnya sinar matahari siang yang memasuki kamar Anna dari jendela. Ya Anna kini tengah di dalam kamarnya memikirkan ucapan yang keluar dari mulut papa nya soal ia ingin di jodohkan oleh anak teman papa nya itu.

Saat tengah diam tiba-tiba ponselnya berdering Anna langsung mengangkat nya.

"Hallo..."

"......"

"Iya nanti habis magrib aku kesana, kamu mau dibawain apa?"

"......."

"Oke, sampai ketemu bye..".

Anna menutup panggilan tersebut, perut Anna tiba-tiba lapar tapi masih ada tamu dibawah mau tidak mau ia harus turun kebawa bergabung makan siang dengan tamu papa nya itu dan juga orang yang ingin dijodohkan olehnya.

"Akhirnya kamu turun juga," ucap Herman ketika Anna sudah sampai di meja makan dan mengambil lauk dan nasi.

"Anna habis ini kamu ajak Nathan ke taman belakang ya.." ucap Herman.

"Buat apa?" Jawabnya dingin.

"Supaya kamu lebih dekat dengan nya benar begitu Dirga.." ucap Herman.

"Iya benar, supaya kalian jadi lebih dekat dan saling mengenal," tambah Dirga.

Anna hanya mengangguk sambil lanjutkan makan nya.

CATATAN TERAKHIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang