Chapter 16

13 0 0
                                    


Pagi hari yang cerah Bryan dan Dimas sudah siap sekarang mereka akan berangkat menggunakan motor Dimas untuk ke kampus Anna. Di dalam perjalanan Bryan sudah tidak sabar untuk sampai tempat tujuannya.

Saat sudah sampai Dimas hanya menunggu Bryan di depan gerbang sedangkan Bryan masuk ke dalam ia tahu ruang kelas Anna dimana karena dulu Bryan pernah diberi tahu olehnya.

Saat sampai di depan kelas Anna pintu sudah terbuka ia melihat dari arah pintu Anna tetapi tidak ada, apa Anna belum datang. Namun tiba-tiba ada salah satu murid yang ingin masuk Bryan menahan nya dan bertanya soal Anna.

"Maaf gue mau tanya Anna hari ini masuk kuliah gak ya?" Tanya Bryan pada pemuda itu yang usia nya tidak jauh dari nya.

"Anna hari ini masih cuti," jawab nya. Bryan mengerut keningnya.

"Cuti?kenapa kalo boleh tahu?" Tanya Bryan lagi.

"Anna kan baru aja nikah seminggu yang lalu sekarang sih dia lagi honeymoon sama suaminya, kalo Lo gak percaya datengin aja rumahnya,gue masuk kelas ya," jawab pemuda itu lalu masuk ke dalam kelas.

Mendengar itu barusan bagai tersambar petir Bryan masih tidak percaya dengan yang dikatakan orang itu tadi apa benar Anna telah menikah?

Lalu bagaimana dengan Bryan sekarang yang masih sangat membutuhkan Anna. Bryan masih terdiam hingga tiba-tiba Resta datang alangkah terkejutnya Resta melihat Bryan berdiri di hadapannya dan juga di depan kelasnya.

"Lo ngaipain disini bukannya di penjara ohh...Lo kabur ya," ucap Resta sinis.

"Jangan asal ngomong Resta, gue udah bebas Lo tau siapa yang bebasin gue? Anna. Dia yang udah bebasin gue Lo liat sendiri kan Anna masih sayang sama gue sampe dia berusaha buat bebasin gue," jawab Bryan kesal.

Resta tersenyum sinis

"Lo benar-benar udah gila Bryan, Anna udah bahagia ngerti! Jangan ganggu dia lagi, Lo tau kenapa Anna masih mau nerima Lo yang udah rusak ini? Itu karena Anna kasian sama Lo, oke sekali lagi Anna itu kasian sama Lo dan dia ngelakuin ini semua gak ikhlas paham!" Ucap Resta pergi masuk ke dalam kelasnya. Bryan kesal yang dikatakan oleh Resta barusan.

Tapi apa benar Anna sudah menikah dengan pria lain selain diri nya, jika benar Bryan belum siap buat kehilangan Anna. Bryan keluar dari kampus itu dan menemui Dimas yang tengah menunggunya.

"Udah ketemu sama Anna?" Tanya Dimas. Bryan menggelengkan kepalanya.

"Dia gak masuk?" Dimas tanya lagi.

"Anna cuti katanya Anna lagi honeymoon sama suaminya," Jawab Bryan.

"Hah! Apa Lo bilang Anna udah nikah," Dimas terkejut.

"Iya, tapi gue gak percaya gue yakin Anna belum nikah Lo tau kan dim, Anna itu sayang banget dan cinta banget sama gue jadi gak mungkin Anna ninggalin gue gitu aja apalagi sampai dia nikah lagi," ucap Bryan. Sebenarnya Dimas juga curiga mungkin saja memang benar ada nya Anna sudah menikah, tapi Bryan...entahlah.

Bryan tidak bisa lepas dari Anna walaupun kini Anna sudah bahagia dengan pilihan papa nya.

"Ya udah sekarang lo mau kemana? Gue anter?" Tanya Dimas.

"Gue mau ke rumah Anna," jawab Bryan. Saat sedang memakai helm Dimas menghentikan Bryan.

"Ngaipain Lo kerumahnya kalo ujung-ujungnya Lo bakalan di usir," ucap Dimas. Bryan terdiam yang dikatakan oleh Dimas memang benar pasti Bryan akan di usir.

***
Nathan dan Anna menikmati bulan madu mereka dengan bersenang-senang, sambil menikmati suara ombak dan cerahnya di pagi hari membuat suasana sejuk.

"Kamu sama Novan beda berapa menit?" Tanya Anna yang memulai pembicaraan nya.

"5 menit, dulu waktu aku masih kecil orang-orang sulit bedain tapi sekarang semua orang udah bisa bedain aku sama Novan". Jawab Nathan.

"Owhh...enak ya punya saudara jadi ada temen dirumah," ucap Anna.

"Iya, tapi kalo Novan lagi dinas juga aku kesepian gak ada temen cuma ada papa mama," jawab Nathan.

Anna sudah mengetahui pekerjaan Novan yaitu CEO di perusahaan nya jadi wajar saja kalau Novan lebih sering dinas keluar kota.

"Anna ada sesuatu yang mau aku ngomongin sama kamu ini penting banget," ucap Nathan.

"Soal apa?" Jawab Anna sambil menatap Nathan.

"Pertama soal Bryan,kedua soal pernikahan kita, ketiga soal perasaan aku nanti jika memang aku benar-benar suka sama kamu," ucap Nathan.

"Maaf aku gak bisa jawab pertanyaan kamu Nat," jawab Anna.

"Kenapa? Apa kamu belum bisa lepasin dia," ucap Nathan.

Anna menggeleng kepala nya menjawab tidak ia sangat bingung dengan perasaannya sendiri.

"Aku bakal nunggu kamu sampai kamu benar-benar tinggalin Bryan, dan aku akan berusaha menjauhkan kamu dari dia," ucap Nathan. Anna hanya diam ia tidak lagi berkata-kata.

CATATAN TERAKHIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang