Chapter 21

14 0 0
                                    

Akhirnya Anna sampai di rumah sakit di ikuti juga dengan Bryan motornya dengan mobil diparkir Anna berjarak jauh. Segera Bryan memarkir kan motornya lalu mengikuti Anna diam-diam dalam hati Bryan bertanya-tanya, kenapa Anna ke rumah sakit, siapa yang sakit? Apa papa nya tengah sakit.

Bryan melihat Anna masuk ke dalam ruang kamar inap disana ada jendela yang bisa melihat pasien dari dalam. Bryan terkejut dengan seseorang yang terbaring di sana Bryan tidak mengenali pria itu dan tunggu siapa yang disamping Anna itu kenapa wajahnya mirip dengan yang tengah berbaring apa orang itu merupakan kembarannya.

"Anna," ucap Nathan dengan suara lemas.

Anna memegang tangan Nathan sambil mengusap pelan wajah Nathan.

"Kamu dari mana?" Tanya Nathan.

"Hmm habis ke rumah Resta," jawab Anna semoga Nathan percaya karena Anna sedang berbohong.

Tanpa sepengetahuan mereka ada seseorang yang kesal dengan apa yang di lihatnya, Bryan melihat sendiri apa yang di lihatnya. Jujur Bryan tidak suka sambil menatap tajam kedekatan Anna dengan pria itu membuat Bryan seperti terbakar ada rasa tidak suka melihat Anna dekat dengan pria lain selain dirinya. Bryan pergi meninggalkan rumah sakit itu dan mengendarai motor dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Kini hati nya sangat kesal, hingga motornya berhenti di depan club' malam yang dahulu sering ia kunjungi bersama teman-temannya. Ketika ia sedang marah,kecewa ataupun sedih dengan pertengkaran kedua orangtuanya ia selalu datang ke tempat itu.

Ingin sekali Bryan melampiaskan diri nya untuk minum-minum lagi,tapi ia sudah janji bahwa tidak akan kembali lagi ke dunia kegelapan itu. Tetapi juga Bryan ingin sekali masuk.

***

Nathan sekarang sudah sadar dan kini tengah ngobrol-ngobrol dengan Anna dan Novan. Membicarakan soal donor jantung untuk diri nya hal ini membuat Nathan bahagia.

"Kita bakal berangkat bulan depan,semua lagi disiapin sama asisten papa kamu gak perlu khawatir" ucap Anna.

"Terus kuliah kamu gimana kalo kita ke Amerika nanti," jawab Nathan.

"Kalo urusan kuliah gak perlu khawatir aku bakal kasih tau pihak kampus kalo aku online aja" ucap Anna. Nathan hanya tersenyum ia sangat senang melihat Anna yang sekarang lebih perhatian pada nya, sepertinya dengan keadaan Nathan yang sakit ini perhatian Anna mudah teralihkan.

"Kamu udah ketemu Bryan?" Tanya Nathan.

Anna menatap Novan di sebelah kiri Nathan menatap hanya sebentar sambil berpikir.

"Kenapa kamu nanya begitu," jawab Anna.

"Gapapa, semenjak kita pulang dari honeymoon kemarin kamu belum ketemu sama dia aku takut dia nyariin kamu," ucap Nathan.

"Udah biarin aja, sekarang kamu lagi sakit urusan Bryan jangan dipikirin dulu ya," jawab Anna.

Sementara di tempat lain suara musik yang keras dan serta lampu warna-warni disana lah sekarang Bryan berada. Sekarang Bryan tengah berada di club' malam tempat ini adalah tempat yang sering Bryan kunjungi terakhir kali ia kesini beberapa tahun yang lalu dan sudah lama sekali ia tidak menginjak kaki nya di tempat terlarang ini.

Bryan datang dan duduk di dekat meja bar datanglah seorang pria pelayan sana, menawarkan minuman untuk Bryan. Seperti biasa Bryan memesan wine kesukaan nya.

Ketika minuman itu tiba Bryan hanya menatap nya belum meminum ada rasa ingin sekali coba lagi tapi takut karena Anna. Bryan sudah berjanji tidak mabuk-mabukan lagi dan ke club'malam atau bahkan menyentuh barang haram seperti narkoba lagi.

"Maafin aku Anna,aku ingkar janji," ucap Bryan lalu dengan berat hati Bryan meminumnya. Hingga hampir 5 kali ia memesan lagi dan lagi.

Dimas yang tengah menunggu Bryan tidak pulang-pulang itu akhirnya menelpon teman nya itu,tetapi bukan Bryan yang menjawab melainkan orang lain yang mengatakan kalau Bryan sekarang berada di club' dan dalam keadaan mabuk. Dimas langsung menyusul Bryan kesana.

Ketika sampai disana dan benar saja Bryan sudah mabuk Dimas langsung membawa nya menggunakan taksi.

Di dalam mobil Bryan tak ada hentinya meracau memanggil Anna. Dimas mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Anna.

Ponsel Anna bergetar ada pesan masuk ia pun segera membuka pesan itu ternyata dari Dimas. Anna membaca isi pesan itu terkejut mengetahui bahwa Bryan mabuk. Anna berpikir apa sikap Anna tadi pada Bryan membuat Bryan seperti ini atau ada hal lain.

Anna membalas pesan itu dan mengatakan ia akan ke kontrakan tempat tinggal Bryan besok pagi, untuk malam ini ia tidak bisa.

CATATAN TERAKHIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang