Chapter 20

16 0 0
                                    

Anna masuk kembali ke kamar inap Nathan melihat suaminya masih sama seperti tadi yaitu tertidur. Suara pesan berdering ada pesan masuk dari teman lama nya Anna yang kini berada di Amerika.

Kalau kalian ingat Anna pernah mengatakan bahwa ia mempunyai teman seorang dokter di Amerika dan temannya ini memiliki kenalan seorang profesor yang sudah lama bekerja di salah satu rumah sakit di Amerika.

Nama nya adalah Zara seorang dokter cantik keturunan Indonesia sedikit ada campuran Tionghoa.

Dr.zara : na, gue udah dapat yang lu mau apa bisa Lo sama suami Lo dateng ke Amerika disini ada beberapa stok jantung yang mudah-mudahan cocok sama suami Lo.

Tak butuh waktu lama Anna langsung membalas pesan dari Zara itu.

Anna : iya bulan depan gue akan kesana sebelum itu gue siapin semua nya dulu ya.

Dr.zara : oke gue tunggu.

Anna memasukkan kembali ponselnya di saku celana nya ia menghampiri Nathan.

"Nat, ada kabar baik kamu bakalan dapat donor jantung yang cocok di Amerika, maka dari itu kamu ayo bangun," ucap Anna.

Sambil menunggu Nathan sadar ia menyuruh asisten papa nya untuk mengurus semua keperluan nya di Amerika nanti mulai dari tiket pesawat hotel dan mobil sewaan selama berada di sana. Tapi ada satu hal yang terbenam di dalam pikiran Anna yaitu Bryan.

Anna akan pergi meninggalkan Bryan lagi entah sampai kapan nanti Anna berada di Amerika, Anna harus memiliki alasan buat Bryan tidak ikut dengannya ataupun curiga.

***

Keesokan hari nya pagi-pagi sekali Anna baru saja selesai sarapan ia masih menunggu dan menjaga Nathan yang sampai sekarang belum sadar juga.

Tak lama suara pintu terbuka ternyata Novan yang datang.

"Van kok kesini gak bilang-bilang," ucap Anna.

"Iya maaf, gue khawatir banget sama kondisi Nathan gue baru dapat kabar dari papa Lo kalo kemaren Nathan pingsan terus gimana keadaan nya sekarang?" Jawab Novan.

"Masih sama belum sadar kata dokter dia perlu jantung secepatnya, dan gue udah dapat pendonor nya," kata Anna membuat Novan tersenyum senang.

"Oya terus gimana?" Ucap Novan tak sabaran.

"Pendonor itu ada di Amerika gue harus kesana sama Nathan bulan depan," jawab Anna.

"Lu berdua?"

"Iya berdua tapi nanti gue di temenin asisten papa juga".

"Gue ikut, gue harus ikut," ucap Novan.

"Gak perlu Van Lo disini aja," jawab Anna.

"Anna Nathan sodara kembar gue kemanapun dia pergi sama siapapun itu gue harus ikut dan ada di sampingnya," jawab Novan. Anna tidak bisa melarang keinginan Novan yang ingin juga ikut.

Anna cukup lama berbicara dengan Novan dan terus menunggu Nathan sadar hingga hari sudah pukul 7 malam Anna baru saja bangun dari tidurnya tiba-tiba ponselnya berdering ada panggilan masuk dari Bryan.

"Sayang kamu lupa sama janji kamu malam ini," suara Bryan seperti sedang marah-marah.

Anna melihat jam di dinding astaga ia benar-benar lupa.

"Ya udah duluan aja kesana aku nyusul,".

"Ya udah aku tunggu,"

Anna segera bangun dan bersiap-siap sementara itu tak lupa bilang ke Novan kalau dia ingin keluar dan meminta Novan untuk menjaga Nathan. Novan tahu maksud Anna ingin keluar malam ini karena sudah ada janji dengan Bryan.

Tak perlu waktu lama Anna langsung mengendarai mobil nya. Sesampainya di restoran itu Anna langsung segera masuk ke dalam ke lantai paling atas di situ adalah tempat yang biasa Anna dan Bryan kunjungi.

Dan ternyata benar saja Bryan sudah ada disitu sedang duduk sambil menikmati suasana malam dan pemandangan kota dari atas ketinggian.

"Maaf kalo aku telat," ucap Anna.

Bryan menoleh ke sumber suara sambil tersenyum dan langsung menarik Anna untuk duduk bersamanya. Bryan juga sudah memesan makan malamnya bersama Anna.

"Ayo kita makan aku udah laper banget," ucap Bryan. Anna pun memulai makan nya jujur ia juga sudah sangat lapar.

"Tempat ini gak pernah berubah ya sama kaya kamu gak pernah berubah," ucap Bryan disela sela makan nya. Sedangkan Anna hanya diam dan masih menikmati makanannya dan juga pikiran nya yang masih memikirkan Nathan.

"Pokoknya kita harus sering-sering makan malam disini,gimana,".

"Gak bisa," jawab Anna.

"Kenapa?"

"Aku bakalan sibuk banget akhir-akhir ini apalagi bulan depan aku mau skripsi banyak waktu aku yang terkuras buat kuliah," jawab Anna. Bryan menghentikan makan nya.

"Ya tapi kan kalo kamu ada waktu senggang bisa buat kita berdua, aku gapapa kok kalo waktu nya cuma sedikit buat kita," ucap Bryan.

Anna hanya diam tidak berbicara lagi

Suara ponsel Anna berbunyi ada panggilan dari Novan dengan segera Anna langsung mengangkat nya.

"Ya kenapa"

"........" Senyuman dibibir tiba-tiba mengembang di mulut Anna ketika mendapatkan kabar dari Novan.

"Gue kesana sekarang, bilang sama dia 50 menit lagi gue sampai,"

"......."

"Oke makasih tunggu ya,". Anna menutup panggilan tersebut dan langsung segera beranjak dari tempat, namun di cegah oleh tangan Bryan.

"Kamu mau kemana sayang, buru-buru banget," ucap Bryan.

Anna mengempis tangan Bryan dari tangannya sontak membuat Bryan bingung dengan sikap Anna barusan.

"Bryan sorry banget kali ini aku ada urusan penting banget ya dan makasih buat makan malamnya, aku pergi dulu ini penting banget," jawab Anna dan langsung pergi sambil berlari kecil meninggalkan Bryan.

Bryan semakin curiga dengan Anna apa yang sebenarnya Anna sembunyikan dari nya rasa nya, apa benar yang dikatakan teman kampusnya dan juga Resta kalau Anna sebenarnya sudah menikah.

"Gue bakal cari tahu," ucap Bryan. Dengan cepat ia langsung segera mengikuti Anna dari belakang. Kebetulan Anna saat di restoran itu baru saja masuk mobil dan segera Bryan menyalakan mesin motor nya. Lalu mengikuti nya dari belakang.

CATATAN TERAKHIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang