Part 14

17 3 0
                                    

Cahaya hangat menyentuh pipi Arsen ketika dia masih enggan untuk membuka mata dan membuyarkan semua mimpi indahnya semalam. Bibirnya menyungging, ingatannya tentang tadi malam berduyun-duyun merengsek masuk ke kepalanya. Memenuhi pula dadanya, hingga rasanya sesak lantaran kebahagiaan yang membuncah.

Tapi mentari sepertinya tidak mengerti akan kebahagiaan Arsen saat ini. Dengan kurang ajarnya dia malah menyorotkan sinar ke matanya. Membuatnya mengernyit, terusik. Matanya perlahan terbuka. Hal pertama yang dia lihat adalah seorang gadis jelita yang tengah meringkuk diketiaknya. Terlihat begitu nyaman. Kembali, senyumnya tersungging. Tidak terjadi apa-apa semalam. Mereka hanya berciuman, tidak lebih.

Perkara mereka bisa tidur satu ranjang, itu karena Rafflesia sendiri yang memintanya.

"Gue gak mau tidur sendirian." Bisiknya, yang automatis membuat Arsen memerah. Ajakan itu tentunya diartikan lain oleh cowok macam Arsen. Dan terang saja apa yang dipikirkan Arsen membelok jauh dari ekspektasi kotornya. Mereka benar-benar hanya tertidur. Saling memunggungi dan berbagi canggung.

Rupanya Arsen mengerti bahwa gadis itu memiliki kesulitan untuk tertidur. Entah karena suasananya yang aneh atau karena hal lain. Yang pasti Rafflesia baru bisa tertidur pulas satu hingga dua jam kemudian. Arsen tahu, karena dia merasakan gerakan-gerakan gelisah yang diciptakan gadis itu. Membuatnya juga tidak bisa terlelap.

Di posisinya yang tengah meringkuk itu bisa Arsen lihat jelas kelopak mata yang dihiasi bulu mata lentik itu bergerak-gerak sebelum membuka dan menampakan netra coklat yang sangat indah. "Morning." Ucap Arsen serak.

Belum ada respon maupun pergerakan dari gadis itu. Rafflesia hanya menatapnya tanpa mengedip. Kemudian setelah beberapa detik saling pandang, mata itu mengedar ke sekeliling ruangan dan berakhir menatapnya lagi. Arsen menaikan sebelah alisnya, sambil tersenyum geli.

Kini mata Arsen malah dengan nakal menatap bibir Rafflesia yang sudah Arsen cicipi itu. Benar dugaannya, bibirnya manis dan membuat candu. Arsen terkekeh geli, rupanya dia termakan oleh ucapannya sendiri.

Perlahan dengan pasti Arsen memajukan wajahnya. Arsen berhenti ketika bibir Arsen dan gadis itu hanya berjarak tipis. Hidung mereka bahkan sudah bersentuhan. Matanya kembali naik menatap netra jelita itu. "Gue boleh cium?" Bisiknya meminta ijin.

Dia tidak akan melakukan kesalahan yang kedua kalinya. Menurutnya ciuman semalam adalah kesalahan. Karena dirinya mencium gadis itu tiba-tiba. Meski akhirnya mendapat respon positif dari gadis itu.

Rafflesia mengerjap, kemudian mengangguk. Mendapat lampu hijau dari gadis itu, Arsen tidak menyianyiakan waktunya. Langsung saja dia menempelkan bibirnya pada bibir merona itu. Awalnya hanya ada beberapa kecupan. Tapi lambat laun kecupan-kecupan manis itu digantikan dengan lumatan dalam yang diberikan Arsen pada Rafflesia. Tangan kanannya menyentuh punggung Rafflesia, mengusap dan membelainya dengan lembut.

Sementara di tempatnya, Rafflesia meremang mendapat hujaman kelembutan yang diberikan Arsen. Selama dia berpacaran dengan para mantannya, Rafflesia belum pernah mendapat perlakuan selembut dan sehangat ini. Semua perlakuan Arsen sukses membuatnya melayang.

Kedua bibir mereka masih saling melumat kala Arsen perlahan mulai mengubah posisi mereka menjadi tumpang tindih. Arsen berada di atas Rafflesia dengan dada bidangnya yang bersentuhan langsung dengan benda bulat lembut kepunyaan gadis itu. Akal sehat yang biasanya selalu membentengi dirinya sekarang runtuh tanpa sisa oleh hasrat yang meluap-luap.

Tangannya kini mulai kurang ajar turun ke perut rata gadis itu. Menyentuhnya seringan bulu. Ibu jarinya mengusap-ngusap pusar Rafflesia. Dirinya benar-benar lepas kendali. Kewarasannya direnggut paksa oleh hasrat sialan yang ternyata menyenangkan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RafflesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang