Say hi sama Rara..
Btw ini story pertamaku, harapannya si banyak yg suport haha..
Bantu vote and komen ya gengss..
Happy readingg😗
***
"Lo cuma punya tiga pilihan. Yang pertama lo harus jadi pacar gue, yang ke dua gue harus jadi pacar lo, dan yang ketiga sekarang kita pacaran"
"Dihh apa-apaan."
"Semua pilihan itu menguntungkan lo tentunya, secara lo bakal dapetin cowok seganteng dan semanis gue."
Kalimat idiot itu terdengar lucu di rungu sang gadis. Terkesan narsis dan arogan. Rasanya dia ingin terbahak sekeras mungkin. Bisa-bisanya dia berpikir cowok di depannya ini sosok lelaki pendiam dan tenang. Nyatanya sosok itu memiliki tingkat kewarasan yang rendah sama sepertinya.
Gadis itu menghela napas pelan, ditatapnya lawan bicaranya dengan serius. "Lo masih waras 'kan?"
Cowok itu mengangkat bahunya acuh.
"Ck," Rafflesia memalingkan mukanya malas "dengerin ya, gue ga butuh satu orang gila lagi di idup gue." Tekannya, kemudian gadis itu melengenggang pergi. Meninggalkan cowok yang masih duduk dengan tenang sembari mengamati punggung kecil yang hilang di balik pintu caffe.
"Nyatanya lo yang butuh gue buat tetep waras, Ra."
***
Baru prolog nii.. Gimana? Gimana? Lanjut gaaaa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafflesia
Teen FictionNamanya Rafflesia, hanya Rafflesia tidak ada tambahan nama dibelakangnya. Cukup singkat dan menyebalkan. Hidupnya layaknya bunga raksasa Rafflesia Arnoldi, kecantikan dan kesempurnaan yang dimiliknya tidak dapat menyembunyikan bau busuk hidupnya hin...